Pengunjung saat berjalan di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja membudidayakan bibit pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pengunjung saat berjalan di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pengunjung membudidayakan bibit pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja membudidayakan bibit pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja membudidayakan bibit pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pengunjung saat berjalan di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Kawasan hijau seluas 99,82 hektare ini dikenal sebagai kawasan konservasi alam mangrove yang dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi alam. (merdeka.com/Arie Basuki)