Liputan6.com, Palembang - Naik gunung, susur gua, masuk keluar hutan, sudah pasti menjadi aktivitas anggota pecinta alam. Mulai dari Siswa Pecinta Alam (Sispala), Komunitas Pecinta Alam (KPA), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) atau pecinta alam yang tidak tergabung dalam organisasi.
Namun tak hanya sebatas perjalanan petualangan saja. Para pecinta alam juga bisa menjadi garda terdepan, dalam menjaga lingkungan serta berkontribusi untuk menambah ilmu pengetahuan untuk disebarkan ke masyarakat luas.
Hal inilah juga yang dilakukan oleh anggota Mapala Hiawata Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), yang menggelar ‘Ekspedisi Jalur Utara Gunung Patah 2.852 MASL’.
Baca Juga
Advertisement
Ekspedisi yang bertujuan untuk menelisik anggrek di Hutan Hujan Sumatra tersebut, digelar dari tanggal 22 Juni 2022 hingga 8 Juli 2022 mendatang. Mereka akan menelusuri Gunung Patah di Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), dengan jarak tempuh sekitar 40 Kilometer (Km).
Ada tujuh orang anggota Mapala Hiawata UMP yang ikut serta dalam ekspedisi tersebut. Yakni Redo Ilmansyah (23), Hendri (22), M Rivaldi (23), Tonny Budianto (22), Rio Adi Saputra (20), Erik Wahyu Denanda (21) dan M Chaesar Nursandy (22).
Ketujuh orang tersebut mempunyai peran masing-masing, dalam menyukseskan ekspedisi selama dua pekan tersebut. Ada yang menjadi leader dan sweeper perjalanan, navigator hingga tim pengambil data-data pesebaran anggrek di Gunung Patah Pagar Alam Sumsel.
Ketua Umum (Ketum) Mapala Hiawata UMP Rendi MS mengatakan, ada banyak persiapan jelang ekspedisi tersebut. Mulai dari fisik yang harus kuat, ilmu navigasi yang didalami hingga pemahaman tentang anggrek itu sendiri.
“Kita akan memulai perjalanan dari Desa Bandar Jaya di Pagar Alam, kemungkinan perjalanan memakan waktu 10 hari, bahkan lebih. Di akhir perjalanan, tim ekspedisi akan melewati Dusun Karya Tani di Kabupaten Muara Enim Sumsel,” ucapnya kepada Liputan6.com, seusai apel pelepasan tim ‘Ekspedisi Jalur Utara Gunung Patah 2.852 MASL’, di Kampus B UMP, Kamis (23/6/2022).
Tim ekspedisi Mapala Hiawata UMP juga dibekali dengan buku panduan tentang jenis-jenis anggrek, yang sudah terdata oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel. Dari panduan tersebut, mereka akan mendata seberapa banyak pesebaran anggrek di Gunung Patah Pagar Alam Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Sekedar Berpetualang
Namun jika ditemukan jenis anggrek yang tak terdata sebelumnya, tim ekspedisi Mapala Hiawata UMP akan membawa sampelnya ke Palembang dan akan diteliti lagi oleh ahlinya.
“Semoga kegiatan berjalan lancar tanpa ada kendala apapun dan bisa pulang dengan selamat,” ujarnya.
Khotaman, senior Mapala Hiawata UMP mengatakan, tujuan ekspedisi para juniornya memang untuk melakukan pendataan terhadap jenis-jenis anggrek di Gunung Patah PagarAlam Sumsel.
“Kita harapkan juga kegiatan ini mempunyai nilai lebih, dari hanya sekedar petualangan. Yaitu berkontribusi lebih bagi lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Advertisement
Dukungan Kampus
Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik (FT) UMP Legiso menuturkan, pihak kampus mendukung penuh semua kegiatan organisasi kemahasiswaan yang positif dan membangun karakter mahasiswanya. Terlebih di tingkat fakultas, yang menjadi tanggung jawab dekan fakultas UMP.
Salah satu dukungan dari pihak kampus UMP, yakni dengan menganggarkan dana yang disiapkan setiap tahunnya. Baik itu organisasi kepecintaalaman, himpunan, program studi (prodi) dan lainnya.
“Kita mendukung penuh, karena kegiatan ini juga ada di program kerja mereka. Yang juga sudah dilaporkan ke dekan. Kita akan terus memantau baik secara online atau datang langsung ke lokasi. Komunikasi juga kita harapkan terus terjaga, selama perjalanan ekspedisi,” ucapnya.