BRI Tawarkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Rp 5 Triliun untuk Tahap I 2022

BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Jun 2022, 19:18 WIB
Penawaran umum berkelanjutan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I BRI tahap I Tahun 2022, Kamis (23/6/2022) (Foto: BRI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tegaskan komitmen dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.  Terbaru, perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi tahap I 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, hasil penghimpunan dana tersebut akan digunakan sesuai ketentuan POJK60/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (green bond) dengan mengalokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha dan atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.

"Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun, dengan tingkat suku bunga yang belum ditentukan namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut," kata Sunarso dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).

Sementara itu, sektor KUBL yang akan menjadi sasaran obligasi berwawasan lingkungan BRI meliputi: energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, bangunan berwawasan lingkungan serta kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Isu Climate Change Masih Jadi Perbincangan

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Isu climate change saat ini masih menjadi perbincangan di berbagai negara dan munculnya berbagai dampak dari perubahan iklim tersebut banyak menyita perhatian berbagai perusahaan. Salah satunya adalah industri perbankan yang kini tidak hanya memperhatikan faktor profitabilitas, namun juga faktor ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola untuk mencapai keuangan berkelanjutan (sustainable finance),” ujar Sunarso.

"Karena sektor jasa keuangan, khususnya perbankan dan utamanya BRI, memiliki peran penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan," ia menambahkan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana dalam emisi green bond tersebut adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Berikut adalah perkiraan periode Penawaran awal hingga tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Tanggal Penawaran Awal : 23 Juni 2022 selambat-lambatnya 1 Juli 2022

Tanggal Pernyataan Efektif : 12 Juli 2022

Tanggal Penawaran Umum : 14-15 Juli 2022

Tanggal penjatahan : 18 Juli 2022

Tanggal pembayaran dari investor : 19 Juli 2022

Tanggal distribusi obligasi : 20 juli 2022

Tanggal Pencatatan : 21 Juli 2022


Market Leader ESG Company di Indonesia

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seiring dengan komitmen Pemerintah RI kepada dunia internasional dalam mendukung sustainable finance yang bermitigasi atau beradaptasi terhadap perubahan iklim, BRI juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap Roadmap Keuangan Berkelanjutan dan bertekad menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup.

Komitmen BRI yang tinggi terhadap ESG tersebut dibuktikan dengan meningkatkan jumlah pembiayaan dan proporsi kredit yang disalurkan untuk kegiatan usaha yang berkelanjutan. 

Seperti yang diketahui, hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp 639,9 triliun atau setara dengan 65,6 persen dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 yang sebesar Rp 564,0 Triliun atau dengan proporsi 62,9 persen dari total pinjaman.

"Melalui penerbitan Green Bond ini semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan ESG di Indonesia. ESG ini memiliki peranan penting untuk mendukung sustainability ataupun keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity," ujar dia.

Sunarso juga menuturkan, disamping itu, BRI melihat pelaku usaha segmen UMKM yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ini memegang peranan penting dalam penerapan prinsip-prinsip ESG, terutama di masa sekarang dan masa depan. 

"Oleh karena itu, menjadi hal yang krusial untuk memberikan edukasi dan meningkatkan awareness kepada para pelaku UMKM untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka melalui penerapan prinsip-prinsip ESG,” pungkasnya.

 


Penawaran Obligasi BRI

Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 23 Juni 2022, BRI tawarkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I BRI tahap I tahun 2022 dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. Obligasi berwawasan lingkungan terdiri dari tiga seri antara lain obligasi berwawasan lingkungan seri A, obligasi berwawasan lingkungan seri B dan obligasi berwawasan lingkingan seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi.

Untuk obligasi seri A berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi, seri B berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi, dan seri C berjangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.

Bunga obligasi berwawasan lingkungan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Bunga obligasi berwawasan lingkungan pertama akan dibayarkan pada 20 Oktober 2022, sedangkan bunga obligasi berwawasan lingkungan terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi berwawasan lingkungan akan dibayarkan pada 30 Juli 2023 untuk obligasi berwawasan lingkungan seri A, kemudian pada 20 Juli 2025 untuk obligasi berwawasan lingkungan seri B. Kemudian pada 20 Juli 2027 untuk obligasi berwawasan lingkungan seri C. Pelunasan obligasi berwawasan lingkungan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi berwawasan lingkungan ini akan digunakan perseroan untuk pembiayaan maupun membiayai kembali kegiatan dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan modal kerja.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya