Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menikmati bakso Malang setelah menutup Rakernas II 2021 di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).
Awalnya, Megawati menutup Rakernas II dengan mengetuk palu di ruang acara yang berada di lantai dua Gedung Sekolah Partai. Setelah itu, ia keluar dari Gedung Sekolah Partai, namun tidak langsung pulang melainkan menuju kantin Mustika Rasa.
Baca Juga
Advertisement
Ia lantas memesan semangkok Bakso Malang kepada penjual dan duduk santai di sebuah kursi yang berada di depan penjual bakso. Tampak Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Selain Puan, Megawati juga menikmati bakso bersama politikus PDIP seperti Yasonna Laoly dan Bendahara Umum Olly Dokdokambey.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Muhammad Prananda duduk persis di sebelah kanan Yasonna. Ia mengajak awak media yang meliput kegiatan Megawati mau menyantap bakso.
"Ayo bisa sembari. Nanti dilanjut lagi," kata Mas Nanan mengajak awak media juga memesan bakso.
Menurut Puan, makan bakso sambil berbincag membuat suasana menjadi lebih santai, terlebih sudah tiga hari bekerja keras di Rakernas.
"Saya setelah capek tiga hari, temen-temen media juga capek makan bakso bersama-sama supaya agak rileks sedikit," pungkasnya.
Soal Nama Capres 2024, Megawati: Perhitungan Saya Belum Selesai
Di sisi lain, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap alasannya yang memilih tidak mau mengumbar nama Capres 2024 dari PDIP sejak dini.
Megawati menyatakan bahwa ia sebagai Ketum memiliki banyak pertimbangan dan masih mengalkulasikan sosok capres-cawapres. Dan perhitungan itu belum selesai dilakukan saat ini.
"Saya sebagai ketua umum harus menghitung begitu, lho. Jadi, perhitungan saya belum selesai," kata Mega di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mendampingi Mega lantas menimpali ucapan ibunya. "Masih pakai kalkulator, ya," ujar Puan.
Sebelumnya, Megawati mengaku banyak menerima pertanyaan soal kapan dirinya bisa mengumumkan nama Capres-Cawapres 2024 dari PDIP.
Ketua Dewan Pengarah BPIP itu meminta semua pihak bisa bersabar tentang pengumuman sosok capres-cawapres dari PDIP.
"Ya, sabar sedikit. Orang waktunya masih dua tahun, lah. Ya, boleh, dong, saya umpetin terus," kata dia
Advertisement
Kriteria Capres
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menuturkan, dirinya tidak mencari calon presiden dan calon wakil presiden hanya berdasarkan tingginya elektabilitas.
Megawati mencari pemimpin yang dapat melihat tantangan ke depan. Menurutnya, mengutip Presiden Jokowi bahwa tantangan ke depan yang dihadapi Indonesia tidak ringan.
BACA JUGA:Penutupan Rakernas, Megawati Bakal Pidato dan Umumkan Rekomendasi "Nah apasih yang dicari itu pemimpin dengan melihat tantangan ke depan," ujarnya dalam pidato penutupan Rakernas II di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
"Seperti yang telah dikatakan presiden kita, Pak Jokowi, waktu pembukaan, bahwa yang paling beliau sendiri sampai tingkat prihatin karena apa, tantangan ke depan yang tidak ringan seperti ketidakpstian global, ancaman resesi dunia, krisis pangan dan masih banyak lainnya," tegasnya.
Karena melihat tantangan itu, Megawati melihat calon pemimpin yang ia pilih tidak hanya mengandalkan elektoral. Tetapi sosok yang kuat secara ideologis dan memiliki kemampuan tata kelola pemerintahan.
"Maka pemimpin yang saya cari tidak hanya yang mengandalkan elektoral semata. Pemimpin yang didambakan rakyat adalah sosok yang kuat secara ideologis mumpuni yang memiliki kemampuan memimpin tata kelola pemerintahan untuk sebuah negara Indonesia yang begitu besar," ujar Megawati.