Hartadinata Abadi Realisasikan Belanja Modal Rp 15 Miliar

Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk, Ong Denny menuturkan, belanja modal pada 2022 digunakan untuk mesin dan pengembangan toko.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jun 2022, 06:30 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah merealisasikan belanja modal Rp 15 miliar dari anggaran belanja modal Rp 40 miliar pada 2022.

Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk,  Ong Denny menuturkan, belanja modal pada 2022 digunakan untuk mesin dan pengembangan toko. Dari anggaran belanja modal Rp 40 miliar, yang terserap baru Rp 15 miliar.

Untuk mengantisipasi harga emas yang naik, PT Hartadinata Abadi Tbk juga berupaya memperkuat posisi untuk persediaan bahan baku dan barang jadi perseroan. Ong Denny menuturkan, harga emas ke depan dapat dibilang masih stabil di kisaran USD 1.800-USD 1.900 per troy ounce. Kisaran harga itu menurut Denny cukup baik dukung kinerja perseroan saat ini.

“Banyak yang prediksi harga emas akan kembali melonjak seiring inflasi sehingga kami anggap perlu juga perkuat posisi dari persediaan bahan baku dan barang jadi perseroan, ia menambahkan.

Mengutip paparan publik perseroan, realisasi pembukaan toko sendiri mencapai 10 toko atau setara dengan 71 persen dari target 14 toko baru menjadi 78 toko hingga awal Juni 2022. Pada akhir 2022, perseroan menargetkan penambahan jaringan toko sendiri menjadi 82 toko.

Adapun distribusi perhiasan emas perseroan dari toko milik sendiri antara lain ACC, ACC Premium, Celine Jewellrey, dan Claudia Perpect Jewelry.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Potensi Investasi Emas

Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu terkait investasi emas, Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk, Thendra Crisnanda menjelaskan pergerakan rata-rata harga emas dunia year to date tahun 2022 bertumbuh masih di atas 4 persen.

"Investasi di instrumen investasi emas, satu yield masih jauh berada di atas rata-rata tahunan inflasi di Indonesia. Inflasi Indonesia level 3-4 persen,” kata dia.

Untuk beberapa antisipasi investor di setiap masa investasi, ketika ada potensi stagflasi, Thendra mengatakan, hal yang menjadi pertanyaan aset kelas apa yang bisa melindungi nilai investasi. Ia menuturkan, berdasarkan data historis return 1973, emas menjadi salah satu instrumen yang outperform saat stagflasi.

“Diperhatikan stagflasi terjadi emas memberikan return lebih 22,1 persen kepada investor dibabdingkan instrumen risiko seperti saham turun 1,5 persen. Dari Goldman Sach estimasi harga emas dunia masih akan capai 2.150 troy per ounce pada 2022,” kata dia.


Bakal Tebar Dividen Rp 10 per Saham

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan membagikan dividen sebesar Rp 10 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 22 Juni 2022.

Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk, Thendra Crisnanda menuturkan, perseroan mencatat jejak rekam untuk menjaga kinerja sehingga memberikan dividen kepada investor. Adapun rata-rata dividen payout ratio perseroan antara 20-25 persen.

"Tahun 2022 setelah RUPS tahunan ini memang sudah diputuskan besaran dividen per saham Rp 10 atau dividen payout ratio setara 23,74 persen. Di mana nilai per share memberikan dividen yield sekitar 5 persen," ujar dia saat paparan publik perseroan.

Ia juga menyampaikan kinerja perseroan selama tiga bulan pertama 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan 32,78 persen menjadi Rp 1,37 triliun pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,03 triliun. Selama kuartal I 2022, hasil penjualan kepada wholesaler berkontribusi 89,81 persen, kemudian dari toko milik sendiri serta imbalan kemitraan sebesar 8,92 persen. Perseroan juga mencatat tambahan pendapatan dari hasil usaha Pegadaian sebesar 1,26 persen.

Laba bersih naik 19,28 persen menjadi Rp 50,68 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,49 miliar.

Selain itu, Thendra menyampaikan, sejumlah strategi perseroan pada 2022. Pertama, innovative products. Perseroan mengembangkan produk logam mulia dan perhiasan yang lebih mengedepankan inovasi dan nilai dengan harga yang semakin terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Kita hadirkan produk inovasi sebagai salah satu pemain industri perhiasan emas dan batangan di Indonesia, merupakan salah satu perusahaan aktif keluarkan produk inovatif," kata dia. 


Strategi 2022

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, perseroan akan keluarkan inovasi emas batangan pada Juli 2022. Selain itu, perseroan juga mengembangkan beberapa aplikasi digital untuk menunjang penjualan Hartadinata Abadi.

Kedua, operational excellence. Perseroan mengembangkan standarisasi produksi dan proses produksi secara produktif, efisien dan efektif. Pengembangan model teknologi juga menjadi salah satu perhatian.

"Kita investasikan selalu ikuti kebutuhan pasar, sebetulnya tujukan produk yang kita rilis sesuai taste masyarakat Indonesia sehingga dapat diserap dengan baik dan berkesinambungan," ujar dia.

Ketiga, penetrasi pasar. Ia menuturkan, secara aktif memperluas cakupan pasar dengan pembukaan baru baik untuk toko emas dan gadai. Perseroan memperluas penetrasi pasar melalui penjualan berbasis digital baik melalui platform yang dibangun oleh perusahaan sendiri maupun bekerja sama dengan platform e-commerce yang sudah ada.

Keempat, strategic alliances. Perseroan mengembangkan usaha melalui kerja sama dengan mitra strategis dengan prinsip sinergi dan saling menguntungkan."Strategi aliansi akan terus kami gencarkan, nantinya kita akan perluas di mana memberikan satu sinergi positif," ujar dia.

Kelima, cashflow improvement. "Fokus peningkatan penjualan toko sendiri dan online. Memperpendek chanel distribusi dan pemberian tempo pembayaran atas piutang konsumen," ujar dia.

Thendra mengatakan, implementasi strategi ditujukan untuk menjadi top of mind dalam investasi emas. Kemudian meningkatkan pangsa pasar dan perluasan market coverage baik domestik dan internasional. "Meningkatkan nilai bagi seluruh stakeholder HRTA," kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya