Liputan6.com, Denpasar - Pekatnya nuansa seni langsung terasa ketika kali pertama menginjakkan kaki di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, Desa Kemenuh, Gianyar, Bali. Meski saat kunjungan itu, ruang penyimpanan topeng sudah tutup karena kami tiba pukul 17.30 Wita. Kami terlewat tiga puluh menit dari jam operasional. Walau demikian suasana penuh kearifan budaya tetaplah lekat terasa.
Kunjungan pada 22 Mei 2022 itu untuk menyaksikan pementasan tarian amal gagasan Anet Charmeis dan kawan-kawan senimannya. Tak seperti pertunjukan pada umumnya yang digelar di atas panggung megah, tarian itu mereka tampilkan di pelataran area Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma (RTW). Sungguh sebuah suguhan yang mengagumkan.
Advertisement
Tempat duduk lesehan paling depan sengaja saya pilih supaya tak ada gerak yang terlewatkan. Benar saja, suguhan tari malam itu meninggalkan kesan mendalam. Pesan yang disampaikan lewat seni gerak itu begitu apik, suasana sakral Rumah Topeng dan Wayang pun turut menggenapinya.
"RTW ini sering dipinjam untuk ragam kegiatan seperti pameran lukisan, pementasan tari dan wayang, wedding, dan seminar," ujar Bagus Santoso, Manager Operasional Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma pada Liputan6.com.
"Ini adalah tempat koleksi pribadi non-profit. Dana operasional RTW disubsidi penuh oleh pemiliknya Bapak Hadi Sunyoto. Inilah sebabnya pengunjung tak dipungut biaya masuk," tambahnya.
Koleksi Topeng dan Wayang Setia Darma
Rencana untuk kembali mengunjungi Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma pun terwujud. Kali ini kami bisa leluasa memasuki enam rumah joglo yang berisi ragam topeng dan wayang. Rumah Topeng dan Wayang Satia Darma merupakan tempat berbagai macam topeng dan wayang dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Mulai dipamerkan ke khalayak sejak tahun 2006. Koleksinya meliputi 1.300 topeng dan 5.700 wayang.
Berlokasi di Jalan Tegal Bingin, Desa Kemenuh, Gianyar, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali dengan luas lebih dari 1 hektare dikelilingi oleh persawahan dan desa tradisional Bali menambah kenyamanan dan daya tarik pengunjung.
Kesederhanaan pun tampak dari penamaan 6 Rumah Joglo;
1. Joglo Plumpang - Tuban (berisi koleksi Barong dari Bali, Jawa, China dan Taiwan).
2. Joglo Boma - Demak (berisi koleksi topeng dan wayang dari Bali).
3. Joglo Senori - Tuban (berisi koleksi topeng-topeng Indonesia).
4. Joglo Keben - Lamongan (Berisi koleksi wayang kulit dari Indonesia dan luar negeri, ada juga wayang klitik, wayang beber dan wayang suket dari Indonesia).
5. Joglo Bojonegoro - Bojonegoro (Berisi koleksi wayang 3 dimensi dari indonesia dan luar negeri, wayang golek, Potehi, wayang gantung dll).
6. Joglo Blora-Blora (berisi koleksi dari topeng mancanegara, ada Itali, benua Afrika, Tibet, China, Nepal, Srilanka, Meksiko).
Advertisement
Terlahir dari Kecintaan pada Seni
"Dibuka untuk umum sejak 16 tahun lalu, Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma (RTW) merupakan ide Bapak Hadi Sunyoto, beliau dibantu oleh mendiang Bapak Agustinus Prayitno dalam mengumpulkan Topeng dan Wayang yang ada di RTW. Beliau tak lain seorang Budayawan, Kurator, dan Co-Founder," ujar Bagus Santoso.
RTW juga dilengkapi fasilitas seperti gedung pertemuan, taman tropis, ruang pameran, gedung pertunjukan, taman tropis, ruang pameran, gedung pertunjukan, rumah Bali, teater, kedai kopi, sampai ruang diskusi.
"Saya sangat terkesan dengan suasana dan keasrian area Rumah Topeng dan Wayang. Takjub dan salut juga pada mereka yang membuat tempat ini, terlebih tidak memungut bayaran pada pengunjung. Tempatnya pun tersaji dengan baik dan isinya cukup lengkap," ujar Agustinus salah satu pengunjung dari Jakarta pada peliput.
Para pendiri, budayawan, dan kurator memiliki tujuan mulia dengan didirikannya Rumah Topeng dan Wayang diantaranya, Pertama untuk pelestarian seni budaya topeng dan wayang, kedua untuk pendidikan, ketiga untuk koleksi. Ini berguna untuk kelak dipelajari bagi mereka yang berminat baik dari dunia akedimisi, pergemar topeng dan wayang.
Keempat untuk pengembangan seni. Seni yang mencerminkan masa lalu, untuk dikembangkan demi kepentingan masa depan, dan terakhir untuk hiburan. Koleksi wayang dan topeng ini pada dasarnya untuk pertunjukan. Koleksi topengnya pun unik adanya mulai dari topeng untuk ritual pertunjukan sakral, modern dan kontemporer.
"Saya pribadi sangat senang disaat banyak kunjungan dari plagroup atau SD (Nasional pun Internasional). Apalagi melihat anak-anak yang merasa senang dan nyaman berada di RTW. Bermain sambil belajar mengenal Seni Budaya Indonesia sejak dini penting dilakukan meski mereka tidak harus langsung paham, tetapi paling tidak anak-anak tersebut mengenal bagaimana rupa seni budaya Indonesia tempat mereka berasal," ujar Bagus.
"Bulan Juni ini kami sudah menerima kembali kunjungan grup dalam jumlah besar. Mereka dari AKN SB Yogya dan UNESA Surabaya," dia mengatakan.
Rumah Tinggal Bagi Topeng dan Wayang
Topeng dan wayang lahir berkat ketekunan, kesetiaan, niat berbakti, untuk kemudian lahirlah sikap hormat terhadap nilai kebudayaan.
Salah satu pengunjung dari Ungasan, Puspa Anom menyebutkan rasa takjubnya saat tahu keberadaan jenis topeng dan wayang yang begitu banyak dan beragam, baik dari Indonesia pun mancanegara. Dia pun terkesima dengan lanskap taman dan deretan rumah joglo.
Rumah Topeng dan Wayang hadir sebagai rumah tinggal pun tempat menyimpan dan memamerkan Topeng dan Wayang dari berbagai Negara, terutama dari Indonesia, Asia, Amerika Selatan, dan Eropa. Topeng menunjukkan detail dan pewarnaan yang mengesankan, asal usulnya berbagai penjuru nusantara Sumatra hingga Papua, maupun belahan dunia Asia, Afrika, Eropa mencerminkan Warisan yang kaya dan syarat peradaban manusia.
Jika menyelami kebudayaan adalah tujuan anda maka Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma adalah tempat tujuan yang tepat dan kesemuanya berkumpul dalam ikatan universal. Rumah bangsa-bangsa, rumah kita semua. Rumah di mana inspirasi berasal. Tempat mereguk kearifan seni penuh arti. Selamat datang, selamat belajar, dan selamat berkembang.
Advertisement