Pedagang Pasar Bantah Mendag Harga Cabai Naik Jadi Bonus Petani: Masalahnya Lebih Kompleks

Saat ini harga cabai rawit merah sempat mencapai Rp 140 ribu per kilogram di pasar wilayah Jakarta.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Jun 2022, 10:10 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). Salah satunya memantau harga cabai naik yang dikeluhkan masyarakat. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut jika harga cabai naik merupakan bonus bagi petani.

Seperti diketahui, jika saat ini harga cabai rawit merah sempat mencapai Rp 140 ribu per kilogram di pasar wilayah Jakarta.

Wakil Sekjen Ikappi Bidang Pembinaan Pasar dan Pendidikan Pedagang Pasar, Ahmad Choirul Furqon menyampaikan, pernyataan Mendag Zulhas tersebut merupakan kesalahan berlogika.

Mengingat, kenaikan harga cabai dan sejumlah bahan pangan lainnya amat memberatkan masyarakat selaku konsumen dan pedagang.

“Masalah yang terjadi di lapangan tidak semudah atau sesimpel yang dijalaskan oleh Mendag Zulhas. Yang terjadi di lapangan jauh lebih komplek dan sebenarnya harus segera diberikan penanganan sangat serius,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).

IKAPPI menilai bahwa masalah kenaikan harga pangan yang terjadi tidak semudah yang dijelaskan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

“Kami sangat menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Bapak Zulkifli Hasan. Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang Menteri, jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy atau kesalahan berlogika” ujar Furqon.

IKAPPI menjelaskan bahwa sebenarnya harga dari para petani normal dan tidak ada kenaikan signifikan.

"Kami sedikit banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan, hal ini juga telah diafirmasi Mentan beberapa hari yang lalu. Jadi apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan,” tandasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Efek Domino

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)

Furqon menambahkan, bahwa ketidaknormalan harga pangan seperti cabai ini memberikan domino efek. Sehingga apabila tidak ditangani dengan serius akan merugikan pedagang yang ada di hilir.

"Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi di tingkat hulu, maka akan memberikan domino efek ke sektor usaha di hilir," jelasnya.

Adanya masalah diharapkan tidak memberikan dampak buruk terhadap citra Kementerian Perdagangan secara institusi maupun Menteri Perdagangan secara personal.

"Masalah ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, bahan pangan pokok merupakan Sesuatu yang penting untuk memenuhi hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia. Jangan sampai masalah yang dibuat selorohan ini akan menyebabkan dampak buruk berupa distrust public terhadap Kemendag secara lembaga atau Mendag, Zulhas secara personal," pungkas Furqon.

 

 


Bonus Bagi Petani

Cuaca buruk menjadi salah satu penyebab mahalnya harga cabai, Jakarta, Selasa (26/7). Para pedagang menjual cabai saat ini seharga Rp 65.000 kg, dari harga normal sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini menjadi momentum bonus tahunan bagi petani. Kenaikan harga cabai, dipengaruhi cuaca yang tidak menentu.

"Saya tanya orang pasar katanya itu biasa, memang ada musimnya. Biarlah untuk petani ada bonus tahunan," kata Mendag Zulkifli saat berkunjung ke kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dikutip Selasa (21/6/2022).

Selain aneka cabai, harga bawang merah juga mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan Info Harga Pangan Nasional, harga bawang merah di Jakarta telah mencapai Rp 60.850 per kilogram. Sedangkan provinsi lainnya di Pulau Jawa harga bawang merah di atas Rp 50.000 per kilogramnya.

Harga bawang merah tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar Rp 79.350 per kilogram. Sedangkan harga termurah di Kepulauan Riau sebesar Rp 32.800 per kilogram.

Mahalnya harga 2 bahan pangan tersebut tidak lantas membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan impor. Zul menyebut keran impor hanya dibuka untuk komoditas atau bahan pangan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

"Bawang merah kalau kita impor nanti petani hancur, yang di Tegal, di Brebes. Makanya ini perlu kita komunikasikan (dengan Kementerian Pertanian), jangan sampai ada gape," kata Mendag Zulkifl


Cabai Rawit Merah di Bandung Sentuh Rp 100 Ribu per Kg

Sejumlah komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, salah satunya cabai rawit merah. Harga jual cabai rawit merah dijual di kisaran Rp 100 per kilogram. Tingginya harga cabai rawit merah ini dipicu beberapa faktor, semisal faktor cuaca.

"Ada kenaikan, namun itu tidak jauh dari harga acuannya," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Kamis (23/6/2022). 

Menurut Elly, untuk harga jual cabai keriting dipatok Rp 85 ribu per kilogram oleh pedagang pasar tradisional.

Sementara untuk harga bawang merah dan bawang putih, Elly menjelaskan masing - masing dipatok Rp 60 ribu per kilogram untuk bawang merah dan Rp 26 ribu per kilogram untuk bawang putih.

"Kita akan pantau terus. Jika terjadi kenaikan signifikan, tentu kami dari Pemerintah Kota akan melakukan upaya-upaya seperti operasi pasar," kata Elly.

Elly menambahkan harga daging sapi terpantau masih berkisar di angka Rp140 ribu per kilogram. Elly bilang, harga ini cukup stabil.

Harga daging ayam berkisar di angka Rp36 ribu - Rp37 ribu per kilogram. Ini relatif mengalami penurunan dari mulanya Rp39 ribu per kilogram.

"Beras medium Rp9.500, telur ayam Rp28.500, gula Pasir Rp14 per kilogram dan minyak goreng curah Rp16 per liter," ucap Elly.

Elly menegaskan harga jual minyak goreng di Kota Bandung, sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Elly menuturkan otoritasnya memastikan stok dan harga komoditas pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H dalam kondisi yang stabil.

Hal itu disampaikan Elly saat meninjau Pasar Kosambi, Bandung, bersama Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan.

Zulkifli menyebut otoritasnya akan berupaya maksimal untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan jelang Idul Adha 1443 H.

"Kita bekerja keras agar stabil (harga komoditas)," tukas Zulkifli.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya