Liputan6.com, Jakarta - Pegawai Mobil Sipil (PNS) merupakan karir yang paling diidamkan oleh masyarakat Sulawesi Utara. Maka tak heran jika pembelian mobil merek Daihatsu di Sulawesi Utara juga banyak disumbang dari kalangan PNS.
"Persentase pembelian dari PNS itu di angka 12-15 persen di Sulawesi Utara," terang Tulus Pambudi, Kepala Wilayah Indonesia Bagian Timur PT Astra International Daihatsu Sales Operation saat Media Test Drive Daihatsu New Sirion di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (23/6/2022).
Advertisement
Meski demikian, pembelian dari kalangan wiraswasta, BUMN dan karyawan masih yang tertinggi dengan 35 persen.
"Kalau dari TNI dan Polri itu kira-kira 7-8 persen. Kemudian pendeta atau profesi yang kaitannya dengan keagamaan itu lumayan sekitar 9 persen," tambah Tulus.
Daihatsu pun memberikan kemudahan bagi PNS yang ingin memiliki produknya lewat paket khusus yang sudah hampir 2 tahun berjalan. Hal ini dilakukan untuk menggaet lebih banyak pembeli serta menjaga pangsa pasar yang selama lima tahun terakhir dikuasai Daihatsu.
"Ini menurut saya segmen yang perlu dipertahankan, sehingga dibuatkan paket khusus PNS," kata Tulus.
Adapun paket yang diberikan berupa kemudahan di perusahaan pembiayaan karena fix income atau pendapatannya tetap jadi tidak perlu waktu survey lebih lama, asal tidak ada SLIK atau BI checking.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kredit Hingga 8 Tahun
Selain itu, PNS di Sulawesi Utara bisa mengajukan kredit pembelian hingga delapan (8) tahun.
"Ada yang namanya paket Balon Payment, jadi kredit dulu 5 tahun nanti ditambah lagi 3 tahun. Total jadi 8 tahun kredit. Ini akan jadi lebih murah angsurannya. Kemudian ada subsidi bunga yang kerja sama dengan leasing," jelas pria berkacamata tersebut.
Kemudian ada downpayment (DP) ringan 15-20 persen. Namun, kata Tulis, para PNS itu rata-rata uang mukanya sampai 30 persen.
"Mereka takut karena pendapatannya segitu saja. Berbeda dengan wiraswasta yang kebanyakan DP 15-20 persen" pungkasnya.
Advertisement