Bikin Haid Tidak Teratur, Kenali PCOS dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Artikel ini berisi ulasan mengenai apa itu Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) serta gejala-gejala yang patut diwaspadai,

oleh Putri Annisa diperbarui 26 Jun 2022, 13:07 WIB
Ilustrasi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Bagi kaum perempuan yang sering mengalami haid tidak teratur, mungkin hal tersebut perlu Anda waspadai. Bisa jadi itu merupakan salah satu gejala Sindrom Polikistik Ovarium atau yang lebih sering disebut dengan PCOS.

Melansir Mayo Clinic, sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. PCOS ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.

Hormon androgen berlebihan pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Kondisi ini menyebabkan sel-sel telur tidak berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.

Bahkan, PCOS juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami kemandulan, serta lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.

Meski demikian, penyebab terjadinya PCOS belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terserang PCOS. Ya, untuk meningkatkan kewaspadaan ada baiknya Anda mengetahui gejala-gejala PCOS serta faktor penyebabnya, yang dirangkum Liputan6.com berikut ini:

 

Gejala PCOS

Gejala PCOS bisa timbul ketika perempuan mengalami haid pertama kali di masa pubertas. Meski gejala PCOS sering muncul saat remaja, namun ada juga yang baru mengalami gejalanya setelah dewasa atau saat periode tertentu. Misalnya, saat berat badannya naik secara signifikan. Berikut ini gejala-gejala PCOS:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Haid Tidak Teratur

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Natalia Mels

PCOS sering kali ditandai dengan periode menstruasi tidak teratur atau berkepanjangan. Sebagai contoh, penderita PCOS hanya akan mengalami haid kurang dari 8–9 kali dalam 1 tahun. Jarak antar haid dapat kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, atau darah menstruasi mengalir deras.

Munculnya Jerawat dan Kebotakan

Peningkatan kadar hormon androgen pada wanita dengan PCOS dapat menyebabkan munculnya gejala fisik seperti pria. Antara lain seperti tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan tubuh (hirsutisme), serta munculnya jerawat yang parah dan kebotakan.

Kulit Menghitam

Beberapa bagian tubuh orang yang menderita PCOS bisa menjadi gelap, terutama di area lipatan, seperti lipat leher, selangkangan, dan bagian bawah payudara.

Berat Badan Naik Drastis

Sebanyak 80% wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Selain itu, penderita juga umumnya kesulitan menurunkan berat badan.

 


Sulit Hamil

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Jika tubuh tidak berovulasi dengan baik, maka bisa terjadi masalah atau gangguan kesuburan. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak menghasilkan sel telur dengan cukup untuk dibuahi. Jika penderita kesulitan saat berupaya memiliki anak, hal tersebut bisa jadi adalah salah satu gejala atau ciri-ciri wanita dengan kondisi PCOS.

Perubahan Mood

Pada penderita PCOS, tubuh menghasilkan kadar hormon tidak teratur, sehingga suasana hati atau mood penderita pun bisa berubah secara terus menerus. Kondisi ini yang berpotensi menyebabkan stres, bahkan depresi. Hal ini adalah salah satu gejala dari PCOS.

Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan gejala lain dari PCOS. Perubahan hormon yang terlalu ekstrim menyebabkan munculnya sakit kepala pada beberapa wanita.

 


Faktor Penyebab PCOS

Ilustrasi PCOS. Photo by Ivan Aleksic on Unsplash

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang diduga terkait dengan PCOS, yaitu:

1. Kelebihan Hormon Insulin

Hormon insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Kadar insulin berlebihan menyebabkan peningkatan produksi hormon androgen dan penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

2. Faktor genetik

Hal ini karena sebagian penderita PCOS juga memiliki anggota keluarga yang menderita PCOS.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda memiliki gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera memeriksakan kondisi ke dokter. Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala-gejala PCOS di bawah ini:

- Tidak menstruasi dan Anda sedang tidak hamil.

- Terdapat gejala-gejala PCOS seperti rambut tumbuh secara berlebihan.

- Mencoba untuk hamil selama lebih dari 12 bulan, namun Anda selalu gagal.

- Memiliki gejala diabetes, seperti merasa haus dan lapar berlebihan, berat badan naik tiba-tiba, atau penglihatan buram.

Gejala PCOS yang ditunjukkan tubuh cukup bervariasi. Karena itu, untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, pastikan selalu memeriksakan diri ke dokter.

 

 

Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya