Upaya Peningkatan Literasi Digital pada IKM Terus Digalakkan

 Kemenperin memiliki tujuan sebagai peningkatan literasi digital, pemasaran, hingga penyajian produk IKM secara digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2022, 21:30 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita (kanan) memperhatikan berbagai produk industri kecil dan menengah (IKM) Provinsi Lampung yang difasilitasi tampil pada ajang pameran di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta- Peningkatan literasi digital pada industri kecil menengah (IKM) telah mencapai 14.125 IKM. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita.

"Saat ini yang sudah masuk ke literasi digital itu sudah 22.515 IKM dan yang sudah on boarding ada14.125 IKM dengan kita menggandeng beberapa marketplace," ujar Reni pada webinar bertajuk 'BBI, Jurus Bangkitkan Gairah IKM, Senin (20/06/2022), seperti dikutip dari Antara.

Reni lebih lanjut memaparkan, Ditjen IKMA memiliki program e-Smart IKM untuk mengajak dan juga meningkatkan literasi digital pelaku IKM di Indonesia. Upaya ini pun telah berlangsung sejak 2017.

Melalui program itu, Kemenperin memiliki tujuan sebagai peningkatan literasi digital, pemasaran, hingga penyajian produk IKM secara digital.

Upaya peningkatan literasi digital ini juga selaras dengan program Making Indonesia 4.0 untuk pemberdayaan IKM dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Reni menjelaskan, Gernas BBI sendiri bermula ketika Indonesia dilanda pandemi COVID-19 atau sekitar Mei 2020. Program ini diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mendorong ekonomi berbasis rakyat agar tetap berjalan.

“Jadi tuntutannya adalah bagaimana IKM tetap berproduksi tetapi kita menyajikannya secaraberbeda. Jadi, targetnya adalah bagaimana IKM bisa menyajikan produknya secara digital. Karenamemang tuntutan kita adalah bagaimana menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Reni.

Dari tuntutan tersebut, BBI ditargetkan untuk meningkatkan IKM yang on boarding menjadi 30 juta pada 2023. Untuk saat ini, Reni memaparkan, jumlah IKM telah mencapai 11,7 juta.

"Selain itu kita meningkatkan pembelian atau belanja konsumen kita terhadap produk artisan. Jadi,di BBI ini kita mencoba meningkatkan value dari produk tertentu untuk dibeli oleh konsumen kita," ujarnya.

Upaya berikutnya untuk Gernas BBl adalah mendorong pemerintah dan merek ternama untuk turut andil dalam menyukseskan program tersebut.

"Supaya sama-sama kita mengolah potensi sumber daya alam yang ada ini plus IKM yang ada.Supaya menciptakan produk bernilai tambah melalui penjualan secara online,” ucap Reni.

Maka dari itu, Gernas BBl tahun ini lebih memfokuskan pada bagaimana pemerintahan daerah bergotong-royong meningkatkan jumlah artisan yang on boarding.

Penulis: Viona Pricilla/Universtias Multimedia Nusantara

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2949833/kemenperin-sebut-22515-ikm-masuk-literasi-digital

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya