Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengungkap sedang melakukan uji coba fitur baru bernama Twitter Notes. Disebutkan, fitur ini sedang diujicoba untuk beberapa pengguna tertentu.
Adapun sejumlah pengguna di negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Ghana berkesempatan untuk menggunakan Twitter Notes.
Advertisement
Bagaimana cara memakai Notes ini? Mengutip postingan Twitter, Sabtu (25/6/2022), pengguna cukup mengeklik tab "Write" untuk mulai menulis Notes.
Setelah selesai menuliskan teks hingga menambahkan video, gambar, dan GIF ke Notes, mereka dapat menyematkannya ke dalam tweet.
Sebelum dikonfirmasi langsung oleh Twitter, perusahaan sudah dikabarkan telah mengembangkan fitur Notes ini sejak awal 2022.
Kala itu, reverse engineer Jane Manchun Wong yang dikenal kerap menemukan bocoran soal pengembangan fitur baru Twitter tersebut.
Mengutip informasi dari Engadget, Jane menemukan keberadaan tab baru yang diberi nama Twitter Articles--belum nama sebenarnya. Namun, ia belum mengetahui secara pasti fungsi tab tersebut.
Berdasarkan nama yang digunakan, fitur ini ditengarai memungkinkan pengguna membuat tulisan dalam format panjang di Twitter, sama seperti sebuah artikel.
Selain itu, belum dapat dipastikan apakah fitur ini akan tersedia untuk seluruh pengguna atau hanya tersedia bagi pelanggan yang terdaftar di Twitter Blue.
Di sisi lain, Twitter juga dilaporkan tengah mengembangkan sebuah fitur yang memungkinkan pengguna berbagi cuitan hanya dengan sejumlah akun tertentu. Twitter menamainya dengan Flock.
Fitur ini mirip dengan Close Friends Instagram, yang memungkinkan pengguna Instagram mengunggah IG Story hanya untuk segelintir akun yang masuk daftar teman-teman terdekat
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejumlah Pengguna Sudah Bisa Akses Fitur Twitter Circle
Di sisi lain, Twitter juga kedapatan sedang melakukan uji coba fitur baru bernama Twitter Circle.
Adapun fitur Twitter Circle ini memberikan kemampuan kepada pengguna untuk membatasi jangkauan cuitannya hanya kepada grup maksimal berisi hingga 150 orang saja.
Setelah melalui tahap uji coba terbatas, Twitter tampaknya sudah mulai menggulirkan fiitur barunya ini ke lebih banyak pengguna.
Bagi kamu yang penasaran seperti apa fitur baru Twitter Circle ini, bisa dibilang fitur ini tidak jauh berbeda dengan Instagram Close Frinds.
Untuk bisa mengakses fitur Twitter Circle ini, pastikan aplikasi Twitter di perangkat Android atau iOS sudah paling terkini.
Atau kamu dapat masuk ke Twitter via browser. Setelah masuk, kamu akan menemukan opsi baru ketika ingin memposting twit.
Mengutip The Verge, Minggu (29/5/2022), kamu akan menemukan pilihan "Twitter Circle" selain opsi untuk membagikan cuitan di tab "Choose audience".
Advertisement
Fitur di Twitter Circle
Seperti disebutkan sebelumnya, kamu dapat menambahkan atau mengurangi jumlah pengguna yang bisa melihat postingan yang baru kamu unggah di akun Twitter.
Nantinya, pengguna yang masuk ke dalam Circle kamu akan mendapatkan informasi bertuliskan: "Only people in @[yourusername]'s Twitter Circle can see this tweet."
Tak hanya itu, orang-orang yang di dalam daftar Twitter Circle kamu juga tidak bisa me-retweet apa pun yang kamu post. Tetapi mereka bisa screenshot dan men-download twit tersebut.
"Saat ini kami masih menguji Twitter Circle dengan sekelompok orang di iOS, Android, dan Web secara global," ucap juru bicara Twitter, Joseph Nunez, kepada The Verge.
Dia menambahkan, “Fitur ini belum diluncurkan secara luas ke semua orang karena kami terus mengumpulkan umpan balik.”
Hingga berita ini diterbitkan, tim Tekno Liputan6.com masih belum menemukan fitur Twitter Circle ini di masing-masing akun kami.
Twitter Larang Iklan Penolakan Perubahan Iklim
Twitter mengumumkan larangan iklan yang mempromosikan penolakan terhadap perubahan iklim.
Perusahaan menegaskan, iklan menyesatkan yang bertentangan dengan konsensus ilmiah tentang krisis tidak akan diizinkan di platform berdasarkan kebijakannya tentang konten yang tidak pantas.
“Kami percaya bahwa penolakan perubahan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter, dan bahwa iklan yang keliru tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim,” tulis para pemimpin dari tim keberlanjutan perusahaan dalam sebuah posting blog, dikutip dari Engadget, Minggu (24/4/2022).
"Kami menyadari bahwa informasi yang menyesatkan tentang perubahan iklim dapat merusak upaya untuk melindungi planet ini," sambungnya.
Twitter mengatakan akan menilai apakah iklan perubahan iklim melanggar aturan berdasarkan laporan dari sumber resmi, seperti Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(Ysl/Isk)
Advertisement