Operasi Katarak Gratis Sasar 300 Warga Banyuwangi

PMI Cabang Banyuwangi bersama John Fawcett Foundation (JFF) kembali menggelar operasi katarak gratis bagi warga Banyuwangi. Sebanyak 300 orang akan dilakukan operasi mata katarak tanpa dikenakan biaya.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 25 Jun 2022, 17:11 WIB
Operasi Katarak geratis di Banyuwangi. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi PMI Cabang Banyuwangi bersama John Fawcett Foundation (JFF) menggelar operasi katarak gratis bagi 300 warga Banyuwangi. 

“Kegiatan ini merupakan tahun yang kedelapan sejak 2014 hingga 2021, total pemeriksaan mata pada 17.169 orang, operasi katarak telah dilaksanakan pada 2.090 orang, pemasangan bola mata palsu pada 90 orang, pemberian kacamata pada 9.750 orang, pengobatan mata pada 5.380 orang dan pemeriksaan mata pada 3.831 anak,” terang  Manajer John Fawcett Foundation Komang Wardana, Sabtu (25/6/2022).

Khusus tahun ini, dilaksanakan operasi katarak untuk 300 orang, pemasangan bola mata palsu sebanyak 15 bola mata, kacamata gratis ada 700 kacamata, pengobatan untuk 300 orang, dan pemeriksaan mata di SD Negeri Pakis dan SD Negeri Kebalenan. Operasi katarak dilakukan selama lima hari, 22 – 26 Juni 2022.

“Kami kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi, dan berharap bisa berjalan terus untuk meningkatkan derajat kesehatan warga. Terima kasih banyak kepada Ibu Bupati Banyuwangi beserta jajarannya, juga Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Jawa Timur, para dokter yang terlibat, para relawan, dan tim JFF sehingga bakti sosial ini bisa terlaksana,” kata Komang.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, data Kementerian Kesehatan mencatat pada tahun 2021 angka kebutaan dalam usia 50 tahun mencapai 3% dan katarak menjadi penyebab tingginya kebutaan tersebut.

“Masyarakat yang mengalami keterbatasan dalam ekonomi untuk melakukan operasi secara mandiri akan sangat terbantu dengan kegiatan ini. Maka kami ucapkan terima kasih, mudah-mudahan baksos ini nanti bisa berkelanjutan,” ujar Ipuk.


Kesehatan Mata Anak

Terkait edukasi terhadap anak-anak, Ipuk berharap juga dilakukan penapisan (screening) terhadap kesehatan mata anak. Saat ini, anak-anak zaman sekarang beresiko kesehatan matanya karena kebiasaan menghadapi layar handphone dalam waktu yang lama.

“Layar gawai itu akan mengganggu mata, makin sering anak bermain gawai dan laptop maka dapat mempengaruhi kualitas matanya. Saya minta sekolah-sekolah tidak hanya melakukan pemeriksaan gigi tapi juga perlu pemeriksaan mata,” tuturnya

 

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya