PDIP Akan Tegur Masinton Pasaribu soal Sikap Berbeda Terkait PKS dan Demokrat

Masinton Pasaribu mendapatkan teguran karena memberikan pernyataan yang berbeda dengan sikap partai terkait koalisi dengan PKS dan Demokrat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2022, 15:45 WIB
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu mendapatkan teguran karena memberikan pernyataan yang berbeda dengan sikap partai terkait koalisi dengan PKS dan Demokrat.

Bahkan Masinton menilai pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menolak koalisi dengan PKS dan Demokrat hanya pandangan pribadi.

Menanggapi sikap Masinton, Hasto mengatakan, anggota Komisi XI DPR RI itu telah dilaporkan ke Badan Kehormatan partai. Yang bersangkutan akan mendapatkan teguran.

"Saya sudah koordinasi dengan badan kehormatan dan sebelumnya pak masinton sudah mendapat teguran lisan dan sekarang akan diberikan teguran lagi sesuai dengan AD/ART partai," kata Hasto di kawasan JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6).

Hasto menegaskan, anggota partai PDIP harus berbicara sesuai dengan ruang lingkupnya.

"Setiap anggota partai harus berbicara sesuai dengan ruang lingkup," katanya.

Sikap PDIP ditegaskan kembali oleh Hasto bahwa sulit membangun kerjasama dengan PKS dan Demokrat. Sikap politik tersebut telah melihat seluruh kebijakan.

"Sehingga itu merupakan hal yang rasional hal yang biasa di dalam demokrasi ada suatu partai yang betul betul bisa bounded membangun kerjasama ada yang berbeda. PDIP sikap politik seperti itu untuk menyampaikan sikap politik dan itu juga dengan melihat seluruh kebijakan," ujar Hasto.

 


Pernyataan Masinton

Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menilai pernyataan Hasto soal PDIP sulit berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, hanya pandangan pribadi.

"Yang disampaikan pak Sekjen secara pribadi. Tentu beliau menyampaikan itu fenomena di akar rumput. Terutama kepengurusan di level bawah ketika melakukan kerja sama dalam suatu gerak umpama fenomena dalam pilkada. Chemistrynya sudah ketemu dalam langgam gerak di bawah," kata Masinton di DPR RI, Jumat (24/6/2022).

Menurut Masinton masih terbuka peluang koalisi dengan PKS dan Demokrat.

"Artinya bisa dilakukan kerja sama di level politik atasnya, cuma di bawahnya di atasnya ketemu di bawahnya bisa beda. Langgam geraknya nggak sama. Kadang begitu. Itu harus dimix," jelasnya.

 

 


Tak Berkoalisi dengan PKS dan Demokrat

Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya menutup pintu kerjasama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.

Pernyataan Hasto itu menjawab pertanyaan terkait potensi PDIP merapat ke koalisi PKS-NasDem.

“Kalau dengan PKS tidak,” kata Hasto di sela Sekolah Partai PDIP, Kamis (23/6/2022).

Hasto lantas menyampaikan selamat atas kesepakatan antara PKS-NasDem untuk Pemilu 2024.

“Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut,” kata Hasto.

Sama seperti dengan PKS, Hasto menegaskan PDIP sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat. “Sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama,” tegas dia.

Hasto menyebut melihat sejarah kedua partai, maka koalisi akan sulit dilakukan. Apalagi, kultur pendukung PDIP sangat berbeda dengan Demokrat. Menurut dia, pendukung PDIP adalah wong cilik dan berbeda dengan pendukung Demokrat.

“Koalisi harus melihat emosional bonding pendukung PDI, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan,” tegasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya