Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memperingati hari pelaut sedunia atau Day of Seafarer yang jatuh pada tanggal 25 Juni setiap tahunnya. Peringatan ini merupakan momentum untuk mengapresiasi jasa para pelaut di seluruh dunia khususnya Pelaut Indonesia.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengungkapkan hari pelaut sedunia tahun ini mengusung tema "Your voyage - then and now, share your journey".
Advertisement
"Tema ini mengacu pada perjalanan para pelaut yang menjadi bagian distribusi global sehingga pelaut memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara," ujarnya, Sabtu (25/6/2022).
Arif menjelaskan, perjalanan para pelaut saat bertugas penuh dengan tantangan bahkan kadang sampai harus bertaruh nyawa. Para pelaut juga banyak berkorban baik waktu dan tenaga hingga kebersamaan bersama keluarga.
"Perjuangan para pelaut semakin berat terutama pada masa pandemi Covid-19. Semua perjuangan dilakukan demi memastikan perpindahan orang, pengiriman barang-barang pokok dan komoditas di dunia berjalan dengan lancar, aman dan selamat sampai tujuan," jelasnya.
Oleh karena itu, Arif mengajak semua pihak untuk menjadikan peringatan hari pelaut sedunia ini sebagai momentum untuk mengapresiasi dan menghormati jasa para pelaut dalam mendukung perekonomian dunia.
"Pelaut memerankan peranan penting, yakni menjaga agar barang-barang kebutuhan pokok penting dan logistik seperti makanan, obat-obatan, peralatan medis serta kebutuhan lainnya agar dapat menjangkau seluruh dunia," tutupnya.
Tentang Hari Pelaut Sedunia
Sebagai informasi, Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan pada Amandemen Manila bulan Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi STCW dan Kode terkait, di mana Konferensi Diplomatik sepakat bahwa kontribusi yang dibuat oleh para Pelaut untuk perdagangan internasional harus diakui dan diperingati setiap tahunnya dengan sebuah “Hari Pelaut Sedunia.”
Tanggal 25 Juni yang dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia adalah hari di mana Amandemen tersebut secara resmi diadopsi.
Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2011, saat IMO menggunakan bentuk kampanye online melalui jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn dan Youtube untuk menggalang dukungan dan meminta kepada semua orang di seluruh dunia untuk mengucapkan terima kasih kepada para Pelaut.
Advertisement
Kemenhub Minta Pelaut Indonesia Tingkatkan Kemampuan
Era industri dan teknologi semakin pesat dan maju, untuk itu di era digitalisasi industri 4.0 menunju ke era 5.0 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta mendorong para pelaut di Tanah Air untuk terus meningkatkan Kemampuan dan Keterampilannya.
Hali ini diungkapkan oleh Direktur BP3IP Jakarta, Ahmad, saat memberikan sambutan pada upacara Bon Voyage ke-58 lulusan program Diklat Pelaut Tingkat I bidang keahlian Nautika dan Teknika.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan karena kelulusan ini menandakan bahwa mereka, para pelaut, telah berhasil sampai pada tingkat pendidikan tertinggi sebagai Perwira Transportasi Laut.
"Walaupun telah mencapai tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan kami mendorong para pelaut untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa menjadi pelaut handal di era industri 4.0 dan menuju ke era 5.0," katanya, Senin (21/2/2022).
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan kemampuan dan keterampilan pada SDM pelaut di Tanah Air sangat penting, sebab Indonesia mempunyai peran dalam menentukan arah kebijakan serta penyusunan aturan maritime internasional.
Hal ini dikarenakan Indonensia sebagai anggota dewan IMO Kategori C, yang merupakan perwakilan dari negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam transportasi laut dan maritim serta mewakili semua wilayah geografis utama dunia.
"Namun demikian, keberhasilan yang telah dicapai ini hendaknya tidak membuat berpuas diri, melainkan menjadi pendorong semangat dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin berat terlebih lagi untuk bisa keluar sebagai pemenang pada persaingan global," kata Ahmad.
Hybrid
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Penyelenggara BP3IP Jakarta, P. Marcello Lopulalan juga menjelaskan Bon Voyage kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, dalam kondisi pademi Covid-19 ini pelantikan dilakukan secara hybrid. Dimana para wisudawan hadir secara langsung dan para keluarga mengikuti secara daring melalui channel zoom.
Tidak hanya itu, pada kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, dimana semua peserta yang mengikuti acara ini diwajibkan melakukan test swab antigen, menggunakan makser dua lapis dan menjaga jarak.
"Untuk Bon Voyage Ke-58 program Diklat Pelaut Tingkat I kali ini di BP3IP Jakarta meluluskan 49 Perwira Transportasi Laut yang terbagi menjadi bidang keahlian Nautika sebanyak 32 orang dan Teknika 17 orang. Dan dikarenakan kondisi pandemi kali Bon Voyage juga kita lakukan beberapa tahap tidak sekaligus, hal ini untuk mengurangi kerumuman dengan jumlah yang banyak. Sekitar bulan Maret mendatang kita juga akan melaksanakan Bon Voyage juga untuk angkatan yang sama," katanya.
Advertisement