Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak Seto Mulyadi atau karib disapa Kak Seto menyambut karya musik penyanyi Bintang Darmawan sebagai inspirasi bagi anak-anak terdiskriminasi dan terpinggirkan.
Lagu berjudul "Bintang Di Hatimu" yang dinyanyikan Bintang merupakan isi hatinya tentang pengalaman dibully di sekolah oleh teman-temannya. Tak cuma itu, Bintang juga kerap mendapatkan perlakuan berbeda dari guru-gurunya.
Bintang diketahui terlahir dengan kelainan dyslexia. Kekurangannya itu memancing teman-teman di sekolah, termasuk gurunya, untuk melakukan hal buruk terhadapnya. Hingga kini, Bintang masih mengingat kejadian itu dengan jelas meski terjadi di bangku SD.
"Dulunya di-bully waktu SD, aku diremehin terus dijauhin juga. Aku pun nggak tahu sama sekali alasannya apa," kata Bintang di sela-sela peluncuran lagunya bersama Kak Seto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 6 Juli 2022.
Baca Juga
Advertisement
Buktikan dengan Karya
Bintang kemudian memilih untuk meluapkan kekesalannya menjadi korban bully dan perbedaan dengan fokus menyeriusi bakatnya di dunia tarik suara.
Pelan tapi pasti, Bintang bisa mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi remaja yang memiliki suara mumpuni.
"Nah makanya aku buat single tentang pembuktian diriku yang bisa sukses sekarang ini," dara berusia 15 tahun ini menjelaskan.
Advertisement
Didukung Kak Seto
Melihat pesan Bintang dalam debut singlenya ini, Kak Seto berharap anak muda di Indonesia bisa tetap berkarya dengan keahliannya masing-masing.
"Bagi anak-anak Indonesia, tetaplah percaya diri, tetaplah memiliki konsep diri yang positif, bahwa semua anak hebat, semua anak bintang, semua anak adalah bunga-bunga cemerlang," ujar Kak Seto
Mewakili Anak Lain yang Terpinggirkan
Kak Seto tampak menikmati alunan suara Bintang saat menyanyikan lagu perdananya itu. Di luar dugaan, pria yang dekat dengan anak-anak ini, menyebut lagu Bintang bisa menginspirasi anak-anak yang lainnya.
"Saya baru sekali ini dengar lagunya, salut dengan lagunya, dan ini saya kira juga mewakili anak-anak lain yang mungkin terdiskriminasi dan terpinggirkan," kata Kak Seto.
Advertisement