Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 akan terasa berbeda bagi suporter asal negara barat (Eropa dan Amerika Serikat). Mereka tidak bisa minum alkohol atau berperilaku sembarangan.
Fans sepak bola dari kawasan tersebut terbiasa berjalan ke stadion sambil membawa minuman beralkohol. Namun di Qatar, hal itu tak akan bisa lagi mereka lakukan. Qatar dengan tegas melarang alkohol di tempat umum.
Advertisement
Bukan cuma itu, Qatar juga melarang fans-fans dari luar untuk melakukan tindakan kumpul kebo. Suporter laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri, tidak akan bisa memesan satu kamar hotel yang sama.
Qatar, sebagai negara yang menganut norma ketimuran dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam melarang keras seks bebas. Tak tanggung-tanggung, apabila ada yang melanggaranya, akan mendapatkan sanksi paling berat yakni penjara selama tujuh tahun.
Untuk menyiasati hal tersebut dan tetap mendukung suami serta pasangan di Piala Dunia Qatar, nantinya. Para WAGs (Wife and Girlfriends) pemain timnas Inggris menyewa sebuah kapal pesiar.
Hal ini dimotori oleh istri Harry Kane, istri Jordan Henderson, serta pasangan Raheem Sterling. Agar dapat mengkonsumsi alkhol dan mendapatkan kebebasan, mereka rela merogoh kocok dalam dan memilih sebuah kapal pesiar mewah sebagai tempat tinggal mereka selama sang pasangan berlaga di Qatar.
Seperti yang dikutip dari DailyMail Sabtu (25/6/2022), mereka milih tempat jauh agar dapat berpesta selama pargelaran Piala Dunia 2022.
Selain itu,ada juga beberapa WAGs timnas Igngris memilih sebuah resor bintang lima di Doha yang dilengkapi pantai pribadi sebagai pilihan lainnya.
Larang Kampanye LGBT
Sebelumnya, Qatar dengan tegas menyatakan sikap mereka kepada kaum LGBT. Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Nasari mengharamkan simbol maupun bentuk kampanye lain dari kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Qatar.
Al Nasari menyatakan tidak akan bertoleransi mengenai apapun yang berkaitan dengan LGBT selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
"Jika Anda ingin mengungkapkan pandangan Anda mengenai LGBT, lakukanlah dalam masyarakat yang bisa menerima hal itu. Jangan datang dan menghina seluruh masyarakat [kami]. Kami tidak akan pindah agama [hanya karena Piala Dunia] selama 28 hari," ucapnya seperti dikutip dari Sportsration.
Al Nasari juga mengatakan akan melakukan tindakan tegas andai simbol terkait kelompok LGBT muncul di stadion yang menghelat Piala Dunia 2022. Ia memastikan tindakan harus dilakukan sebagai pencegahan akan dampak buruk yang berpotensi terjadi.
"Jika seorang penggemar mengibarkan bendera pelangi di stadion dan bendera itu diambil, itu bukan karena kami ingin menyinggungnya tetapi untuk melindunginya," kata Al Nasari.
"Jika tidak [diambil], penonton lain bisa menyerangnya. Jika Anda membeli tiket, itu untuk menyaksikan pertandingan sepak bola dan bukan untuk berdemonstrasi," ia melanjutkan.
Advertisement
Tuai Kritik
Larangan terhadap kampanye LGBT oleh pemerintah Qatar di Piala Dunia telah menimbulkan gelombang kritik dari berbagai pihak.
Direktur Teknik Timnas Jerman, Oliver Bierhoff menyebut tindakan Qatar tidak dapat diterima. Bierhoff mengatakan kepada surat kabar Jerman, dia tidak senang bahwa homoseksual masih ilegal di negara Teluk tersebut.
"Perlakuan seperti itu terhadap kaum homoseksual sama sekali tidak dapat diterima. Ini sama sekali tidak sesuai dengan pandangan saya," kata Bierhoff, dilansir BBC Sport.
Pria yang kini beruia 54 tahun itu juga mempertanyakan kriteria yang digunakan dalam pemilihan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Dia menduga bahwa pejabat FIFA telah disuap untuk memberikan Piala Dunia kepada Qatar, meskipun penyelidikan independen yang dilakukan oleh FIFA kemudian tidak menemukan bukti kuat tentang hal ini.
"Kriteria apa yang sebenarnya digunakan FIFA untuk memberikan tuan rumah Piala Dunia. Pemberian turnamen adalah senjata paling ampuh untuk mendorong perubahan yang diperlukan," kata Bierhoff, dilansir BBC.
"Tetapi perubahan itu harus terjadi sebelum pemilihan negara dan bukan setelahnya," ujar Bierhoff.
Minuman Alkohol Dilarang
Dengan penduduk mayoritas Islam, pemerintah Qatar melarang masyarakat untuk membawa serta konsumsi minuman beralkohol di depan umum selamat Piala Dunia 2022.
Peraturan tersebut juga berlaku bagi para pengunjung dari luar negeri yang akan menyaksikan momen Piala Dunia 2022. Apabila terbukti melanggar maka hukuman enam bulan penjara akan menjadi ganjaran.
Tapi, otoritas penyelenggara dari Qatar masih baik hati jika para pengunjung ini konsumsi minuman beralkohol dengan memperbolehkan mereka melakukannya di beberapa hotel dan bar yang sudah memperoleh lisensi khusus.
Namun, sementara stadion tidak menyajikan alkohol untuk penggemar, untuk area itu akan ada fan zone yang didirikan dengan menyajikan alkohol dengan harga lebih murah.
Larangan ini, cukup unik karena di ajang Piala Dunia sebelumnya, minuman beralkohol seakan wajib untuk menemani para penggemar sepakbola saat menonton.Selain alkohol, Qatar juga memberlakukan aturan tidak boleh melakukan seks bebas bagi para penonton Piala Dunia 2022 bagi para pasangan yang belum sah menjadi suami istri.
Advertisement
Emtek Grup Manjakan Pecinta Bola
SCM (Surya Citra Media Tbk.) selaku holding perusahaan di bawah Emtek Grup yang memegang hak siar Piala Dunia 2022 bakal memanjakan pecinta bola di Indonesia dengan berbagai tayangan seru selama perhelatan ajang empat tahunan tersebut di Qatar. Berbagai program sudah disiapkan.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 akan tayang di berbagai platform milik Emtek Grup. Untuk televisi free to air, Piala Dunia 2022 bisa disaksikan di SCTV, Indosiar, dan O Channel. Kemudian ada juga TV terestrial digital Mentari TV.
Selain menghadirkan tayangan langsung laga Piala Dunia 2022, SCM juga akan menyajikan beberapa ulasan berita seputar gelaran empat tahunan ini.