Liputan6.com, Kendari - Keterlibatan perempuan dalam momentum pemilihan umum di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat tinggi. Dari total keseluruhan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) KPU Sultra hingga Mei 2022 berjumlah 1.749.783 orang, pemilih perempuan terbanyak.
Data KPU, ada sebanyak 877.968 pemilih perempuan di Sultra. Sedangkan pemilih laki-laki berjumlah 871.815 orang.
KPU menilai, keterlibatan pemilih perempuan di Sultra lebih antusias dibanding pemilih laki-laki. Meski demikian, perlu adanya didikan lebih banyak terutama menghadapi dinamika politik 2024.
Terkait hal ini. Ketua KPU Sulawesi Tenggara La Ode Abdul Natsir mengatakan, perempuan dituntut memahami dengan baik Pemilu 2024 dan pilkada 2024 mendatang. Pemahaman, mesti menyeluruh terkait penggunaan hak pilih perempuan serta tanggungjawab mereka.
Baca Juga
Advertisement
"Mendidik mereka, sama saja mengajar dari bawah, sehingga tidak mudah terprovokasi isu-isu hoaks soal pemilu dan calon, kemudian memilih sesuai keinginan mereka," kata La Ode Abdul Natsir.
Dia melanjutkan, fokus kegiatan di daerah rawan bencana, juga memitigasi kaum perempuan sejak awal. Sehingga, ketika terjadi kondisi alam berbeda hal diluar perkiraan terhadap warga wilayah pesisir, mereka sudah siap.
"Setidaknya, mereka sudah tahu apa yang mesti dilakukan, kemudian kemana mereka saat hari pemilihan," jelasnya.
Hal ini menurut Abdul Natsir, bisa menyebabkan tumbuhnya pemahaman dari masyarakat umum. Mitigasi bencana, seharusnya tidak saja tumbuh dari atas atau kalangan pemegang kebijakan.
"Kita didik mereka, sehingga mereka tahu apa itu demokrasi, bahwa ternyata suara rakyat tidak bisa diwakilkan, sehingga provokasi dan isu hoaks yang bisa memecah warga dalam tahapan pemilu bisa diminimalisir," lanjutnya.
Diketahui, sebanyak 25 perempuan di Desa Rapambinopaka Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe mengikuti pelatihan yang dilakukan KPU Sulawesi Tenggara. Mereka diberikan pemahaman terkait pemilu dan mitigasi di daerah rawan bencana. KPU berharap, peserta yang berasal dari ibu ruma tangga dan pekerja, bisa meneruskan pengetahuan mereka kepada warga lainnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Perempuan Lebih Antusias Ikut Pemilih
Komisioner KPU Sulawesi Tenggara Ade Suerani mengatakan, KPU Provinsi terus akan meningkatkan partispasi perempuan dalam pemilu 2024. Harapannya, perempuan tidak saja sebagai berpartisipasi sebagai pemilih.
"Namun, mereka bisa juga terlibat sebagai penyelenggara di KPPS, peserta di partai politik hingga menjadi pemantau pemilu," ujar Ade Suerani.
Menurutnya, semangat perempuan di Sultra lebih tinggi dibanding laki-laki saat pemilu. Hal ini, berdasarkan data-data sebelumnya.
"Saat ini, jumlah sementara pemilih berkelanjutan, perempuan menunjukkan tingkat keikusertaan yang lebih tinggi," kata Ade.
Terkait mitigasi daerah rawan bencana bagi kaum perempuan, KPU bertanggungjawab memberikan mereka pemahaman. Misalnya, perempuan harus tanggap ketika di dalam penggunaan hak memilih saat hari H, terjadi bencana banjir atau tanah longsor.
"KPU jelas tetap mesti memberikan akses bagi warga di daerah rawan bencana, kaum perempuan dididik dimana atau kemana mereka harus pergi. Kemudian, diajarkan mengenali daerah sekitar saat terjadinya bencana sehingga mereka dengan sigap bisa memandu anggota keluarga atau tetangga saat hari pemilihan," jelasnya.
Advertisement
Data DPB Sulawesi Tenggara
Diketahui, total Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) KPU Sultra hingga Mei 2022 berjumlah 1.749.783 orang. Jumlah pemilih perempuan sebanyak 877.968 orang pemilih. Berdasar jenis kelamin, perempuan menjadi pemilih terbanyak.
Sedangkan pemilih laki-laki berjumlah 871.815 orang. Dibanding April 2022, ada penambahan jumlah sekitar 200 orang lebih bagi masing-masong pemilih berdasarkan jenis kelamin.
Pada April 2022, jumlah DPB di Sultra mencapai 1.749.327 orang. Jumlah pemilih laki-laki, 871.613 orang. Sedangkan pemilih perempuan berjumlah 877.714 orang.
Jumlah ini diperoleh dari 219 kecamatan, 2.287 desa dan kelurahan serta 7.090 TPS yang tersebar di 17 kabupaten dan kota.
KPU Sultra mencatat, pada Mei 2022 ada 825 pemilih baru, terdiri dari pemilih pemula sebanyak 640 orang dan pemilih baru masuk Sultra sebanyak 185 orang.
Kemudian, sebanyak 205 orang pemilih pindah dari Sultra. Meninggal 129 orang, pemilih ganda 3 orang, tidak dikenal 2, bukan penduduk 11 dan pemilih belum memiliki KTP elektronik atau hanya memakai suket sebanyak 19 orang.