Tak Hanya Mengatur Napas dan Fleksibilitas, Yoga Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan Jantung

Yoga diketahui memiliki manfaat lainnya yang berkaitan dengan kesehatan jantung.

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Jun 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi Aktivitas Yoga Credit: pexels.com/Karolina

Liputan6.com, Jakarta Yoga menjadi salah satu olahraga yang sering direkomendasikan dalam banyak kesempatan untuk meningkatkan kesehatan mental maupun fisik.

Ternyata yoga pun tak hanya soal mengatur pernapasan dan fleksibilitas lho. Yoga diketahui memiliki manfaat lainnya yang berkaitan dengan kesehatan jantung.

Hal tersebut tertuang dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh International Journal of Yoga pada Maret 2022 lalu.

Para peneliti menemukan bahwa setelah 12 minggu berlatih yoga, melakukan latihan pernapasan dan postur selama 60 menit setiap harinya, pasien dengan gagal jantung yang juga menjalankan terapi medis mengalami peningkatan yang signifikan dalam fraksi ejeksi ventrikel kiri.

Lalu, apa yang sebenarnya membuat yoga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung? Mengutip laman Everyday Health pada Minggu, (26/6/2022), berikut penjelasannya.

Melatih Tubuh untuk Bergerak

Seperti diketahui, tidak bergerak dan tidak melakukan olahraga yang cukup dapat menyebabkan seseorang berpotensi untuk mengalami penyakit jantung. Sehingga dengan melakukan yoga, Anda pun dapat berlatih untuk menggerakan tubuh.

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity menunjukkan bahwa seseorang yang berlatih yoga secara teratur memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat dan melaporkan lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik mulai dari sedang hingga berat.

Hasil tinjauan lain yang diterbitkan pada tahun 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health juga menemukan hal serupa.

Peneliti menemukan bahwa latihan peregangan, yang mana dapat diperoleh dari yoga dapat secara signifikan mengurangi kekakuan arteri, pengerasan arteri yang memompa darah ke jantung dan ke seluruh tubuh, serta meningkatkan fungsi jantung pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua.


Membantu Agar Lebih Rileks

Sejauh ini, penelitian yang membahas secara langsung soal kontribusi stres pada penyakit jantung memang belum ditemukan.

Namun stres sendiri diketahui dapat menyebabkan adanya peningkatan perilaku dan faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, makan berlebihan, dan tekanan darah tinggi.

Studi yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine pun membahas persoalan satu ini, dimana yoga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan perasaan relaksasi, dan meningkatkan suasana hati di antara orang-orang yang mempraktikkannya.

Hal tersebut lantaran latihan pikiran yang dikombinasikan dengan tubuh dapat membantu mengatur sistem saraf parasimpatis, yang mana merupakan bagian dari sistem saraf yang dapat memberitahu manusia untuk tenang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2020 di Stress & Health pun menunjukkan bahwa kelas yoga dengan latihan pernapasan dan meditasi mengurangi stres yang dirasakan dan meningkatkan perhatian pada pesertanya.

"Salah satu fokus penting dari semua gerakan yoga adalah kesadaran akan napas dan menjadi lebih sadar. Jadi, perhatian eksplisit atau implisit untuk pengurangan stres melekat di hampir semua kelas yoga," ujar ahli jantung di Kahn Center for Cardiac Longevity, Joel Kahn.

 


Menurunkan Tekanan Darah

Dalam studi yang diterbitkan dalam Scientific World Journal, yoga memiliki peran dalam mengelola pencegahan hipertensi.

Para peneliti meninjau beberapa penelitian yang menemukan meditasi, dan latihan pernapasan dan yoga, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.

"Kami tahu secara fisiologis apa yang yoga lakukan adalah meningkatkan nada parasimpatis dalam sistem saraf," kata Shamita Misra, seorang dokter kandungan di University of Missouri Health Care, Columbia yang juga mempelajari efek yoga pada tekanan darah.

Menenangkan Detak Jantung yang Tidak Teratur

Manfaat selanjutnya yang diberikan adalah yoga diketahui dapat menenangkan detak jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium/afib).

Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress, berlatih yoga dapat membantu orang dengan afib mengelola gejalanya.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh pendiri dan direktur Program Kesehatan Jantung di Montefiore Medical Center di Bronx, New York, Robert Ostfeld, yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa potensi dari yoga yang dapat membantu pengobatan orang dengan afib.


Berikan Ruang untuk Komunitas yang Sehat

Lebih lanjut Robert mengungkapkan, saat terkena serangan jantung atau penyakit yang berhubungan dengan jantung lainnya, banyak pasien mungkin akan merasa terisolasi dan mengalami depresi.

"Pasien mungkin tidak merasa aman atau cukup kuat untuk pergi keluar rumah. Mereka mungkin seperti merasa sedang menghadapi kematian dengan cara yang baru, atau merasa tidak bisa lagi melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka bisa lakukan," kata Robert.

Sedangkan yoga diketahui dapat membantu para pesertanya untuk merasa memiliki komunitas sehingga tidak merasa sendirian atau terisolasi.

Studi dalam Journal of American Medical Association menjadi salah satu yang menemukan bahwa partisipasi dalam program komunitas seperti kelas yoga, yang menargetkan faktor risiko kardiovaskular dan perubahan perilaku menunjukkan adanya penurunan tingkat kematian dan rawat inap di daerah pedesaan di Maine.

"Ini karena kelas yoga menyediakan lingkungan yang aman dan koneksi dengan orang lain yang bergerak dan mengalir bersama,” ujar Joel.

Dengan begitu, pasien dengan penyakit jantung dianggap dapat memiliki semangat baru lewat kegiatan yang positif untuk mental maupun fisiknya.

Infografis jantung kemkes

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya