Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan untuk mengembangkan bisnis gadai lebih agresif seiring potensi besar.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto menuturkan, bisnis gadai emas memiliki potensi besar didukung budaya masyarakat Indonesia. Hartadinata Abadi pun yakin dengan perkembangan bisnis gadai ini ke depan dan melalui anak usaha akan kembangkan outlet sehingga menjangkau banyak provinsi di Indonesia.
Advertisement
Namun, untuk mengembangkan target outlet tersebut juga harus mendapatkan perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sandra menuturkan, bisnis gadai swasta harus memiliki izin setiap provinsi. Saat ini, Hartadinata Abadi sudah mengembangkan unit gadai di Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Unit gadai hingga akhir Juni 2022 akan mencapai 92 unit. Perseroan menargetkan penambahan jaringan gadai menjadi 175 unit pada akhir 2022.
"Target sampai Desember kita bisa tambah (outlet gadai-red) tiga provinsi di DKI Jakarta, proses pengurusan sampai saat ini, proses di Jawa Tengah dan satu lagi di Banten," ujar dia saat paparan publik perseroan, ditulis Minggu (26/6/2022).
Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk, Ong Denny menuturkan, potensi bisnis gadai masih terbuka luas dan prospek cukup baik. Dengan demikian, perseroan menargetkan dapat mencatat peningkatan pendapatan dari unit gadai mencapai Rp 90 miliar.
"Tahun ini prospek akan cukup baik sehingga targetkan peningkatan pendapatan dari sisi gadai sebelumnya Rp 50 miliar pada 2021, pada 2022 kami targetkan Rp 80 miliar sampai Rp 90 miliar," ujar dia.
Perseroan menargetkan penjualan Rp 6,8 triliun dan laba bersih Rp 250 miliar pada 2022. Untuk mencapai target itu, perseroan memiliki sejumlah strategi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi Perseroan
Sandra menuturkan, perseroan memperkuat branding dan memperbanyak pelanggan kunci. Pertama, perseroan bekerja sama dengan geraiAlfamart. Kerja sama ini membuat produk emas semakin dijangkau oleh masyarakat, salah satunya microgold EmasKITA 0,1 gram.
Saat ini tersedia di 500 toko Alfamart di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Selain ritel Alfamart, perseroan juga melakukan aliansi bisnis dengan ritel lain seperti Matahari Department Store, Ranch Market dan Farmers Market. Untuk kerja sama dengan Matahari Department Store melalui 24 gerai kerja sama untuk pembukaan ACC.
Sedangkan dengan Ranch Market dan Farmers Market melalui tiga gerai kerja sama. Kedua, perseroan bekerja sama dengan BJB Syariah untuk pendanaan konsumen dalam membeli perhiasan dan emas batangan.
Ketiga, kerja sama dengan Taspen melalui anak usaha. Sandra menuturkan, kerja sama ini melalui program Taspen Emas sehingga karyawan internal Taspen dan ASN di Indonesia dapat melakukan pembelian emas.
"Pada 2022 fokus kepada aliansi strategis yang dilakukan tiga pihak ini. Jajaki aliansi dan maintain aliansi strategis," ujar dia.
Selain itu, perseroan juga menyiapkan sejumlah strategi lainnya untuk kembangkan bisnis melalui diversifikasi antara lain inovasi produk emas batangan, membuat e-commerce produk perseroan dan EmasKita Apps. Perseroan akan meluncurkan inovasi emas batangan pada Juli 2022.
"Kami akan luncurkan e-commerce future bisnis. Perhiasan Hartadinata Abadi sudah tersedia di market place Shopee dan Tokopedia, banyak support kami melalui tiktok shop, marketplace posisi sudah sangat baik sekali, ujar dia.
Advertisement
Tebar Dividen Rp 10 per Saham
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan membagikan dividen sebesar Rp 10 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 22 Juni 2022.
Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk, Thendra Crisnanda menuturkan, perseroan mencatat jejak rekam untuk menjaga kinerja sehingga memberikan dividen kepada investor. Adapun rata-rata dividen payout ratio perseroan antara 20-25 persen.
"Tahun 2022 setelah RUPS tahunan ini memang sudah diputuskan besaran dividen per saham Rp 10 atau dividen payout ratio setara 23,74 persen. Di mana nilai per share memberikan dividen yield sekitar 5 persen," ujar dia saat paparan publik perseroan.
Ia juga menyampaikan kinerja perseroan selama tiga bulan pertama 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan 32,78 persen menjadi Rp 1,37 triliun pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,03 triliun. Selama kuartal I 2022, hasil penjualan kepada wholesaler berkontribusi 89,81 persen, kemudian dari toko milik sendiri serta imbalan kemitraan sebesar 8,92 persen. Perseroan juga mencatat tambahan pendapatan dari hasil usaha Pegadaian sebesar 1,26 persen.
Laba bersih naik 19,28 persen menjadi Rp 50,68 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,49 miliar.
Selain itu, Thendra menyampaikan, sejumlah strategi perseroan pada 2022. Pertama, innovative products. Perseroan mengembangkan produk logam mulia dan perhiasan yang lebih mengedepankan inovasi dan nilai dengan harga yang semakin terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Kita hadirkan produk inovasi sebagai salah satu pemain industri perhiasan emas dan batangan di Indonesia, merupakan salah satu perusahaan aktif keluarkan produk inovatif," kata dia.
Strategi 2022
Ia menambahkan, perseroan akan keluarkan inovasi emas batangan pada Juli 2022. Selain itu, perseroan juga mengembangkan beberapa aplikasi digital untuk menunjang penjualan Hartadinata Abadi.
Kedua, operational excellence. Perseroan mengembangkan standarisasi produksi dan proses produksi secara produktif, efisien dan efektif. Pengembangan model teknologi juga menjadi salah satu perhatian.
"Kita investasikan selalu ikuti kebutuhan pasar, sebetulnya tujukan produk yang kita rilis sesuai taste masyarakat Indonesia sehingga dapat diserap dengan baik dan berkesinambungan," ujar dia.
Ketiga, penetrasi pasar. Ia menuturkan, secara aktif memperluas cakupan pasar dengan pembukaan baru baik untuk toko emas dan gadai. Perseroan memperluas penetrasi pasar melalui penjualan berbasis digital baik melalui platform yang dibangun oleh perusahaan sendiri maupun bekerja sama dengan platform e-commerce yang sudah ada.
Keempat, strategic alliances. Perseroan mengembangkan usaha melalui kerja sama dengan mitra strategis dengan prinsip sinergi dan saling menguntungkan."Strategi aliansi akan terus kami gencarkan, nantinya kita akan perluas di mana memberikan satu sinergi positif," ujar dia.
Kelima, cashflow improvement. "Fokus peningkatan penjualan toko sendiri dan online. Memperpendek chanel distribusi dan pemberian tempo pembayaran atas piutang konsumen," ujar dia.
Thendra mengatakan, implementasi strategi ditujukan untuk menjadi top of mind dalam investasi emas. Kemudian meningkatkan pangsa pasar dan perluasan market coverage baik domestik dan internasional. "Meningkatkan nilai bagi seluruh stakeholder HRTA," kata dia.
Advertisement