Pertamina Kuatkan Komitmen Jadi Perusahaan Hijau, Sudah Apa Saja?

Pertamina sudah bersiap-siap, andaikata konsumen nantinya akan beralih ke produk energi baru terbarukan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2022, 19:00 WIB
Semua proses penyaluran BBM dan LPG Subsidi terpantau dengan ketat melalui sistem digital yang terpusat di command centre Pertamina atau dikenal dengan Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus mengoarkan komitmennya untuk jadi perusahaan hijau (green corporation) yang mengandalkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber kegiatan bisnis.

"Sekarang ini kita ingin jadi suatu perusahaan hijau, green corporation. Tidak mau lagi dikenal sebagai perusahaan yang dikenal memproduksi produk-produk yang mencemari lingkungan," kata Senior Vice President Strategy dan Investment Pertamina, Daniel Purba dalam sesi webinar, Minggu (26/6/2022).

Daniel coba memaparkan beberapa langkah nyata yang sudah dibuat perseroan. Antara lain, berpartisipasi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pemanfaatan geothermal selama lebih dari 30 tahun, hingga mengelola sampah untuk produksi listrik (biofuel).

Tahun depan, ia menambahkan, Pertamina juga akan mulai memproduksi hidrogen. Kemudian mengelola beberapa sumber energi baru terbarukan lain, termasuk melakukan efisiensi energo.

"Karena dari semua operasi-operasi Pertamina, dari pabriknya, dari eksplorasi, produksi lapangan, itu semua mengeluarkan emisi yang meningkatkan polusi karbon. Sekarang ini kita nolkan, supaya kita tidak ikut mencemari dari operasi yang dilakukan sekarang ini," tuturnya.

Pertamina pun disebutnya sudah bersiap-siap, andaikata konsumen nantinya akan beralih ke produk energi baru terbarukan.

Pasalnya, Daniel mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengoperasikan lebih dari 80 persen lapangan atau aset yang ada di Tanah Air, termasuk juga sumber energi baru terbarukan.

"Potensinya masih gede banget, baru 0,3 persen (yang sudah dimanfaatkan). Masih ada 99,7 persen nih yang belum kita manfaatkan," kata Daniel.

"Itu lah opportunity yang Pertamina dari sekarang sudah mulai melakukan, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," tandasnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Petani Cilacap Dapat Pasokan Energi Bersih dari Pertamina

Kilang Pertamina Internasional bersinergi dengan Politeknik Negeri Cilacap memasok teknologi Solar Home System (SHS) bagi petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. (Dok Pertamina)

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap bersinergi dengan Pertamina Foundation (PF) dan Politeknik Negeri Cilacap (PNC), memasok teknologi Solar Home System (SHS) bagi petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.

Teknologi yang sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah yang digunakan sebagai pengairan.

Simbolis penyerahan teknologi ini dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina Foundation, Medianto T. Hermawan kepada perwakilan kelompok tani setempat. Disaksikan VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Abdul Aziz; Area Manager Commrel & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna; Direktur PNC, Aris Tjahyanto dan Kades Kalijaran, Sudarsono, pada Rabu 15 Juni 2022.

VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Abdul Aziz, mengapresiasi teknologi energi baru terbarukan (EBT) yang dikembangkan oleh PNC dan diterapkan di wilayah kerja PT KPI RU IV Cilacap.

"Sehingga bisa menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Menjadi dukungan untuk Proper & CSR PT KPI RU IV, mendukung program pengadbian masyarakat kampus PNC dan manfaatnya jelas dirasakan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

 


Komitmen

Sementara Direktur Keuangan Pertamina Foundation Medianto T Hermawan mengungkapkan, teknologi SHS rancangan tim PNC merupakan salah satu teknologi pemenang dari kompetisi inovasi teknologi berbasis EBT dari Program PFSains 2022.

"Kompetisi yang diadakan oleh Pertamina Foundation ini bertujuan untuk mengapresiasi para praktisi energi yang concern dalam mengembangkan dan/atau menciptakan inovasi teknologi berbasis energi bersih yang dapat dijangkau oleh semua kalangan," jelasnya.

Senada, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna mendukung sepenuhnya kehadiran teknologi EBT di area persawahan Desa Kailjaran.

"Sejalan dengan komitmen kami yang juga mengembangkan EBT, teknologi ini sangat terbuka peluang untuk dikembangkan di wilayah lain yang memiliki karakter persawahan yang sama," ungkapnya.

 

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya