Liputan6.com, Jakarta Jemaah Haji yang hendak melakukan umrah sunah bisa mengambil miqat di Masjid Aisyah di Tan'im. Jarak antara masjid di Tan'im dengan Masjidil Haram sekitar 7 kilometer.
Pantauan Tim MCH pada Minggu (26/6/2022), masjid ini terlihat ramai didatangi jemaah yang hendak mengambil miqat umrah sunah. Di tempat ini, para jemaah mengganti baju dengan pakaian ihram dan menuju Masjid Aisyah untuk salat 2 rakaat. Usai miqat, mereka pun ke masjidil haram untuk umrah sunah.
Advertisement
Salah seorang jemaah yang mengambil miqat di Tan'im adalah jemaah calon haji asal Tulungagung, Muthik Chasnawati (40). Dia mengaku sudah umrah sunah hingga 6 kali sejak tiba di Makkah.
Muthik memilih lokasi miqat di Tan'im karena lebih mudah dan dekat dibandingkan dengan miqat di tempat lain seperti Ji'ranah dan Hudaibiyah.
"2 kali dari KBIH di sini (Tan'im) dan Ji'ranah lebih jauh dan ada ada pemeriksaan tasrih. Lebih mudah dan dekat dan tidak ribet," kata dia.
Dia mengaku tidak terlalu memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah umrah. Tawaf pun, kata dia tidak diburu-buru kecuali siang memang panasnya cuaca di Makkah.
"Kita tidak terlalu ngoyo, ngotot. Sai juga sambil menunggu zuhur. Dari hotel jam 9, naik taksi bisa bayar 10 Riyal sampai," terang dia.
Muthik menuturkan, tidak memaksakan diri ketika ibadah. Kalau memang kondisinya tidak sehat, maka tidak akan istirahat saja.
Umrah Sunah
Konsultan Pembimbing Ibadah Daker Makkah Aswadi Suhada menjelaskan, Tan'im merupakan lokasi miqat terdekat dari Masjidil Haram yang dilakukan jemaah haji yang mau melangsungkan umrah sunah.
"Jadi ketika datang di sini ini, pasti yang dicari itu adalah tempat wudu, mandi, dan tempat ganti pakaian untuk ihramnya supaya suci. Ketika sudah suci, mereka ini salat sunah di dalam masjid ini. Kemudian dia menanamkan niat, ada yang dibunyikan ada yang sekedar di lubuk hatinya dan kemudian dia keluar membaca talbiyah. Kemudian menuju haram untuk melakukan umrah, tawaf, sai dan tahalulnya," terang Aswadi di Masjid Aisyah.
Setelah niat, bagi perempuan tidak boleh menutup wajah dan tangan. Sedangkan laki laki, selain dilarang untuk menggunakan wangi-wangian setelah pakaian ihram, dilarang menutup kepala.
"Dan yang paling harus diperhatikan adalah etikanya. Tidak boleh berkata kata yang jorok, berkata kata yang porno, kemudian itu juga tidak saling berdebat satu dengan yang lain, saling membenci satu dengan yang lain, itu tidak boleh," kata dia.
Advertisement