Meta Ingin 1 Miliar Orang Gabung ke Metaverse pada 2030

Meta mau satu miliar orang bergabung ke metaverse pada 2030. Perusahaan masih akan terus berinvestasi dalam jumlah besar untuk metaverse yang diklaim jadi masa depan Meta Facebook.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Jun 2022, 07:30 WIB
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Liputan6.com, Jakarta - Meta Facebook percaya, satu miliar orang akan berpartisipasi dalam metaverse dalam satu dekade ke depan atau pada 2030. Padahal sampai sejauh ini, konsep metaverse Meta masih terasa samar-samar bagi banyak pihak.

Mengutip Digital Trends, Selasa (28/6/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg dalam program siaran CNBC Mad Money bersama presenter Jim Cramer mengatakan, pembelian konten digital di metaverse bakal menghasilan ratusan miliar dolar untuk Meta pada 2030.

Zuckerberg menilai, pembelian tersebut bakal membalikkan defisit dari Reality Lab milik Meta. Sekadar informasi, Meta menggulirkan investasi miliaran dolar AS untuk Reality Lab.

Investasi tersebut dipakai untuk meneliti dan mengembangkan hardware dan software VR dan AR yang mendukung metaverse.

Saat ini, metaverse memang terdengar masih asing, mengingat hanya sebagian kecil dari populasi pengguna Facebook yang memiliki hardware VR dan AR, meski beberapa perangkat dirilis oleh produsen besar.

Apple dan Google misalnya, masing-masing mengembangkan solusi augmented reality (AR) untuk smartphone. Sementara, Meta mengklaim bahwa metaverse tidak memerlukan perangkat keras khusus untuk mengaksesnya.

Saat ini, komputer atau smartphone modern mana pun yang memiliki kinerja memadai untuk menampilkan konten virtual hanya akan tersedia secara imersif jika pengguna memakai perangkat headset VR atau kacamata AR.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Meta Masih Mau Investasi Banyak untuk Metaverse

CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Paul Sakuma, File)

Crammer mengungkap, Meta tidak berencana untuk terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur hardware dan software yang mendukung metaverse.

Meta menyadari, pihaknya tidak bisa membangun seluruh metaverse sendiri. Meta membutuhkan inovasi dari para pembuat konten serta daya tarik dari influencer untuk membuat platform ini berkembang seperti Facebook dan Instagram.

Mark Zuckerberg menjelaskan, pedoman Meta adalah untuk selalu membangun layanan yang memenuhi kebutuhan dan mengembangkan platform hingga satu miliar atau lebih pengguna, sebelum mengambil keuntungan dari produknya.

Itu artinya, bagi Meta, 5 atau 10 tahun ke depan mungkin jadi kesempatan langka bagi bisnis dan konsumen untuk memanfaatkan pengalaman metaverse gratis atau berbiaya rendah sebelum Meta mengambil keuntungan.


Metaverse Bakal Gratis 5-10 Tahun Mendatang

Demo Builder Bot Meta oleh Mark Zuckerberg (YouTube Meta AI)

Hal ini sama seperti awal kehadiran Facebook di mana, perusahaan menghadirkan dunia bebas iklan sebelum seterkenal sekarang.

Monetisasi memang dilakukan belakangan oleh Facebook dan perusahaan internet lainnya. Di awal kehadirannya, baik Facebook atau perusahaan internet bakal fokus pada pertumbuhan lebih dahulu, setelah bertumbuh dan punya basis pengguna yang besar, perusahaan pun mulai fokus mendulang uang. Hal ini menjadi praktik standar di perusahaan internet.

Meta mungkin tidak akan berhasil membuat satu miliar orang memakai headset VR di tahun 2030. Apalagi, ada sedikit keraguan bahwa metaverse akan menjadi area dengan pertumbuhan yang aktif.

Namun, bakal cukup menarik bagi para pemilik perangkat VR atau AR, smartphone, atau tablet dan komputer untuk lebih mandiri dalam beberapa tahun ke depan, sebelum metaverse meledak dan dikunjungi 1 miliar orang pada 2030 mendatang.

(Tin/Isk)

Infografis skandal kebocoran data Facebook

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya