Liputan6.com, Jakarta Istana menjelaskan alasan pesawat GIA-1 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berangkat ke Munich, Jerman, berputar 360 derajat di perbatasan Turki dan Iran. Istana mengatakan kejadian ini waktu ketibaan di Munich, Jerman lebih cepat dari perkiraan.
"Hal itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman, di mana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Senin (27/6/2022).
Advertisement
Menurut dia, pesawat GIA-1 harus berputar terlebih dahulu agar waktu kedatangan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Bey menekankan keputusan pilot untuk melakukan holding sudah mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan.
"Agar kedatangan pesawat GIA-1 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," jelasnya.
Bey menyampaikan bahwa keputusan tersebut juga sudah dikomunikasikan kepada Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono. Dalam hal ini, Tonny Harjono menyetujui keputusan pilot.
"Dan hal itu sudah dikomunikasikan dan disetujui Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono yang turut serta dalam penerbangan tersebut," tutur Bey.
Berawal dari Cuitan Gerry Soejatman
Adapun informasi soal pesawat GIA-1 Jokowi berputar 360 derajat pertama kali dicuitkan oleh Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman melalui akun Twitternya, @GerryS pada Minggu 26 Juni 2022. Hal ini disampaikannya usai melihat pantauan situs pelacak penerbangan Flightradar 24.
"OK, can someone tells me what was going on here? It's carrying the #president... things like this raises questions... why the 360 turn? #Indonesia https://t.co/Hc6QlDIkv8," tulis Gerry di akun Twitternya.
Unggahan Gerry itu pun mendapat respons dari warganet. Dia lalu menuturkan pesawat Jokowi berputar 360 derajat di sekitar perbatasan Iran dan Turki.
"Posisi pesawat #President #Indonesia #GIA1 ketika mulai berputar 360⁰ kekiri adalah pas sekitar perbatasan Iran dan Turki (approximately di garis kuning)," ucap Gerry.
Advertisement
Hadiri KTT G7
Adapun Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di Munich Jerman, Minggu 26 Juni 2022, usai menempuh penerbangan sekitar 13 jam. Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-48 yang digelar di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman, Senin (27/6/202).
Selain itu, dia juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yaitu Kanselir Jerman, Presiden Perancis, Perdana Menteri India. Kemudian, Presiden Senegal, dan Perdana Menteri Kanada.
Jokowi hadir dalam KTT G7 sebagai negara mitra G7 bersama 4 pemimpin lainnya yaitu Presiden Argentina, Perdana Menteri India, Presiden Senegal, dan Presiden Afrika Selatan, sekaligus sebagai Presidensi G20.
Dalam KTT G7 kali ini, Jokowi akan mendorong negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang sedang melanda dunia.
"Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," ucap Jokowi di Jakarta sebelum keberangkatannya ke Munich, Minggu, 26 Juni 2022.