Wall Street Lesu Imbas Tekanan Saham Teknologi

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 62,42 poin atau 0,2 persen menjadi 31.438,26.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2022, 06:16 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada Senin, 27 Juni 2022 setelah menguat tajam pada pekan lalu. Wall street sedang bersiap menyelesaikan semester pertama 2022 dengan kinerja kurang baik untuk saham dalam beberapa dekade.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 62,42 poin atau 0,2 persen menjadi 31.438,26. Indeks S&P 500 turun 0,3 persen menjadi 3.900,11 dan indeks Nasdaq merosot 0,7 persen ke posisi 11.524,55.

Rata-rata indeks acuan berjuang seiring investor mempertimbangkan apakah saham telah mencapai titik terendah atau justru menguat sebesar dari kondisi aksi jual. Saham menguat dalam waktu dekat pekan ini seiring investor menyeimbangkan kembali kepemilikan pada akhir kuartal.

Saham merosot pada perdagangan Senin sore, 27 Juni 2022, setelah cenderung mendatar. Ross Mayfield dari Baird mencatat masih belum ada katalis yang jelas mendorong apa yang telah dan akan terus menjadi pasar yang bergejolak.

“Dalam pasar bearish ini, lebih tentang hal yang menjadi sedikit jenuh jual, sedikit terlalu negatif. Tapi itu tidak cukup untuk benar-benar mempertahankan reli, mereka hanya bisa memberikan kelegaan di kantong,” ujar Mayfield kepada CNBC, dikutip Selasa (28/6/2022).

Mayfield mencatat, tanda-tanda pelonggaran inflasi yang berarti akan menjadi katalis positif untuk saham.

“Dari sini, ekspektasi mungkin sekali lagi bahwa kita telah mencapai puncak inflasi, bahkan jika perputarannya sangat lambat, dan bahwa pasar keuangan akan alami penurunan volatilitas hingga akhir tahun,” ujar Head of Fxied Income Research Strategas, Tom Tzitzouris.

Ia menambahkan, jika melihat dorongan lain yang lebih tinggi dalam inflasi, semua taruhan dibatalkan dan volatilitas akan kembali meningkat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Saham-saham teknologi dan konsumen menyeret saham tertekan pada Senin, 27 Juni 2022 seiring imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun menguat. Saham Electronic Arts dan Take-Two Interactive masing-masing turun 3,5 persen dan 3,3 persen. Saham Best Buy melemah lebih dari 3,4 persen.

Saham Etsy alami koreksi terbesar di S&P 500. Saham Etsy turun 3,6 persen setelah penurunan peringkat oleh Needham. Saham Spirit Airlines turun hampir 8 persen setelah perusahaan mengatakan akan menerima tawaran pengambilalihan terbaru dari grup Frontier.

Sektor energi juga mencatat penguatan besar dengan naik 2,8 persen pada awal pekan ini. Saham Valero Energy menguat 8 persen. Saham Devon Energy bertambah 7,5 persen dan Marathon Oil naik 4,9 persen. Saham BioNTech juga menguat 7,2 persen.

 


Volatilitas Belum Berakhir

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Pada pekan lalu, indeks Dow Jones melonjak lebih dari 800 poin atau 2,7 persen. Indeks S&P 500 menguat 3,1 persen dan Nasdaq composite bertambah 3,3 persen. Kenaikan tersebut mendorong rata-rata indeks acuan mencatat kinerja positif pada pekan pertama sejak Mei 2022.

Indeks S&P 500 naik lebih dari tujuh persen sejak mencapai titik terendah pada pertengahan Juni 2022 meskipun indeks acuan tersebut masih turun 19 persen dari level tertinggi dan 18 persen sejak awal tahun.

UBS Equity Strategist Christopher Swann menuturkan, volatilitas belum berakhir. “Kekhawatiran yang menyebabkan indeks turun ke wilayah pasar bearish pada awal Juni belum hilang termasuk kekhawatiran atas laju kenaikan suku bunga, ancaman resesi, dan risiko politik,” ujar dia.

Ia menambahkan, skenario tunggal yang paling mungkin yaitu akan menampilkan soft landing ekonomi dan stabilitas pasar. “Sentimen kemungkinan akan tetap berubah-ubah, dan ini bukan pasar untuk memposisikan satu skenario dengan keyakinan tinggi,” ujar dia.

Nike akan melaporkan pendapatan pada kuartal IV tahun fiskal. Selain itu juga ada rilis Bed Bath and Beyond, General Mills, Constellation Brands dan Walgreens.


Penutupan Wall Street 24 Juni 2022

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 25 Juni 2022. Indeks Dow Jones naik lebih dari 800 poin, setelah berada di posisi terendah pekan lalu dan membatasi kenaikan mingguan pertama sejak Mei 2022.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 823,32 poin atau 2,68 persen menjadi 31.500,68. Indeks S&P 500 naik 3,06 persen menjadi 3.911,74. Indeks Nasdaq bertambah 3,34 persen menjadi 11.607,62.

Rata-rata indeks utama mencatat kenaikan besar selama sepekan. Indeks S&P 500 naik hampir 6,5 persen pada pekan ini. Indeks Nasdaq bertambah 7,5 persen, dan indeks Dow Jones menguat 5,4 persen. Pergerakan indeks saham itu mengikuti penurunan mingguan terburuk untuk indeks S&P 500 sejak 2020.

Ketiga tiga indeks acuan utama rata-rata menghentikan penurunan beruntun selama tiga minggu. Hal ini karena pelaku pasar mempertimbangkan apakah pasar telah menemukan titik terendah. Namun, banyak pihak di wall street mempertahankan pandangan suram.

"Kami percaya bahwa pemantulan di pasar saham Amerika Serikat selama tiga hari perdagangan terakhir telah menjadi reli pasar bearish dari kondisi aksi jual yang dalam,” tulis Chris Senyek dari Wolfe Research dalam catatannya.

Senyek menambahkan, meski mungkin ada beberapa tindak lanjut jangka pendek tambahan, pihaknya percaya koreksi berikutnya akan didorong oleh meningkatnya risiko resesi dan revisi pendapatan ke bawah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya