Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (28/6/2022) diprediksi melemah terbatas. Investor dapat mencermati saham ASII, PGAS, JSMR dan PWON.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG terlihat berpeluang merosot dan relatif terbatas dalam pola konsolidasi, dari candle bearish harami dan closed di bawah 5 day MA.
Advertisement
"Trend bullish, selama di atas 6.924, berpeluang menuju 7.063-7.163. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.017). Indikator MACD netral, Stochastic bearish. Selama di atas 6.924, berpeluang menuju (sebelumnya target 6.888 - 7.209 gap tercapai) 7.063 gap - 7.163. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.856 - 7.138,” ujar Andri dalam risetnya, Selasa pekan ini.
Level resistance indeks pada perdagangan hari ini diproyeksikan berada di 7.043/7.070/7.116/7.163. Sementara untuk level support berada di 6.999/6.968/6.924/6.886. Perkiraan range: 6.960 - 7.070.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis 0,20 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang mencatat penurunan 0,30 persen, sedangkan indeks Nasdaq Composite mencatat koreksi sebesar 0,72 persen.
"Penurunan ini terjadi seiring dengan pertimbangan investor apakah indeks telah mencapai titik terendah atau mengalami rebound sebentar setelah oversold. Adapun imbal hasil (yield) treasury AS 10 tahun mengalami penguatan,” ujar Maxi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Di sisi lain bursa Eropa mencatatkan kenaikan. Sementara sebagian bursa Asia Pasifik juga menunjukan penguatan di tengah kekhawatiran investor terhadap inflasi dan resesi. Penguatan ini mengikuti kenaikan signifikan Wall Sreet pada Jumat lalu.
Adapun bursa yang mencatat penguatan signifikan di antaranya adalah Hang Seng, Shenzen Component dan Nikkei (di atas 1 persen).
Investor dapat mencermati saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rekomendasi buy 6.550-6.650 target 6.925/7.100 stop loss di bawah 6.250. Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rekomendasi buy 1.640 - 1.660 target 1.705/1.645 stop loss di bawah 1.600.
Investor juga dapat mencermati saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan rekomendasi trading buy dengan target 3.800/3.820 stop loss di bawah 3.580. Aksi trading buy juga bisa dilakukan pada saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target 500/510 stop loss di bawah 480.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 27 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada penutupan perdagangan Senin, (27/6/2022). Namun, koreksi IHSG terbatas dan investor asing melakukan aksi jual saham signifikan.
Pada penutupan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG melemah 0,38 persen ke posisi 7.016,05. Indeks LQ45 susut 0,81 persen ke posisi 1.010,73. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.070,51 dan terendah 6.973,65. Sebanyak 262 saham melemah dan 249 saham menguat. 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.202.757 kali dengan volume perdagangan 21,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,08 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.808.
Sektor Saham
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 5 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,84 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,71 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,39 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,31 persen.
Sebelumnya, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak melemah di tengah bursa saham global yang menguat. Pihaknya perkirakan, koreksi IHSG dipengaruhi pergerakan harga komoditas terutama batu bara dan nikel yang terkoreksi cukup dalam.
"Kalau kita cermati yang membebani IHSG dari IDXenergy,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih tertahan cluster moving average (MA) 20 dan MA60. “Jadi belum kuat untuk break di 7.060-7.080,” kata dia.
Advertisement