Ada Temuan Cadangan Migas Baru di Perairan Jawa, Berapa Jumlahnya?

Di sumur GQX-1 berhasil ditemukan kandungan minyak dan gas pada reservoir shallow marine sandstone Formasi Main.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2022, 16:14 WIB
Sumur GQX-1 berhasil ditemukan kandungan minyak dan gas pada reservoir shallow marine sandstone Formasi Main pada saat Uji Kandungan Lapisan dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun anggaran 2022, Regional Jawa Subholding Upstream mencanangkan pemboran 2 sumur eksplorasi migas yaitu sumur GQX-1 di offshore Laut Jawa di wilayah kerja PHE ONWJ dan sumur Bajakah (BJK) - 001 di onshore Jawa Barat wilayah kerja PT Pertamina EP guna menunjang upaya penemuan cadangan baru.

Melalui pengeboran Sumur GQX-1, telah berhasil dikonfirmasi adanya cadangan minyak dan gas. Sumur eksplorasi GQX-1 ini ditajak pada tanggal 30 April 2022 dan telah dinyatakan selesai (Rig released) pada tanggal 23 Juni 2022, dengan kedalaman akhir mencapai 2958 feet Measured Depth (ftMD). Titik sumur berada kurang lebih 17 km dari fasilitas produksi aktif Lapangan MMJ.

Direktur Regional Jawa, Wisnu Hindadari menjelaskan, dari sumur GQX-1 berhasil ditemukan kandungan minyak dan gas pada reservoir shallow marine sandstone Formasi Main pada saat Uji Kandungan Lapisan dilakukan.

“Dari Uji Kandungan Lapisan pertama (DST#1) pada 29 Mei 2022 dan dilanjutkan DST#2, sumur GQX-1 menghasilkan 3,34 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan minyak 42 barel perhari (BOPD),” kata Wisnu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/76/2022).

Muharram Jaya Panguriseng selaku VP Exploration Regional Jawa menambahkan, Tahun 2021, Regional Jawa berhasil merealisasikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur dengan penambahan sumber daya 2C (RR) sebesar 36.31 MMBOE.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Eksplorasi

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

Dan di tahun 2022 ini, pihaknya kembali diberikan target untuk menyelesaikan pemboran eksplorasi sebanyak 2 sumur yaitu Sumur GQX-1 dan Sumur BJK-001 dengan target sumber daya 2C (RR) sebesar 51.6 MMBOE.

“Saat ini sumur BJK-001 yang diusahakan di wilayah kerja Zona 7 PT Pertamina EP telah berhasil diselesaikan trayek 12-1/4” dengan indikasi hidrocarbon yang sangat baik”, papar Muharram.

General Manager Zona 5 PHE ONWJ, Achmad Agus Miftakhurrohman berharap struktur ini dapat segera memberikan kontribusi dalam menunjang produksi minyak dan gas yang berkelanjutan di wilayah PHE ONWJ.

“Penemuan minyak dan gas dari sumur GQX-1 ini menjadi motivasi bagi kami bahwa kami mampu mendukung target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030”, ujar Achmad Agus.

Dengan adanya dukungan dari segenap stakeholder yang terlibat, keseluruhan operasi pengeboran GQX-1 ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 58 hari dengan zero Lost Time Injury (LTI).


Pencari Migas Didorong Kembangkan Industri Pariwisata

Salah satu anjungan PAPA, Flowstation Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang ada di lepas pantai Karawang, Jabar, (28/7/2014). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong industri hulu migas menciptakan dampak berganda bagi perekonomian lokal dan nasional, salah satunya membangun sektor pariwisata di timur Indonesia.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo mendorong Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku menjadi pelopor perkembangan pariwisata dengan wisata bahari dan kuliner di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Enam+00:00VIDEO: VIDEO: Catat! 11 Daerah Ini Diwajibkan Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina “Kami mengajak semua operator Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Papua dan Maluku untuk mendukung keberlanjutan wisata bahari di timur Indonesia melalui program pengembangan masyarakat. Tentunya upaya ini melibatkan pemerintah daerah serta warga lokal,” kata Subayo, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Wisata bahari melalui industri hulu migas di Kabupaten Sorong diawali dengan pelaksanaan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul) di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong. Kampung Arar terletak di salah satu pulau kecil yang berada di ring-1 area operasi Petrogas (Basin) Ltd.

Menurut Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua & Maluku, Galih Agusetiawan, pihaknya bersama warga Kampung Arar mengidentifikasi potensi desa yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian lokal. Setelah melakukan identifikasi, masyarakat difasilitasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan pariwisata dan entrepreneurship.

Warga menyadari bahwa keberadaan kampung yang berada di perairan Sorong bisa menjadi daya tarik pariwisata. Apalagi di sekitar pulau itu ada pulau-pulau lain yang bisa dikembangkan untuk wisata bahari lompat pulau dan wisata sejarah jaman penjajahan.


Potensi Lainnya

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) memeriksa sejumlah fasilitas di Perairan Kepulauan Seribu. Dok PHE

Warga juga melihat potensi lainnya, yaitu usaha kuliner kearifan lokal dan ekowisata dengan memanfaatkan keberadaan pulau-pulau kecil tak berpenghuni di sekitar Kampung Arar. Lahan kosong itu bisa ditanami tanaman buah produktif.

“Mereka mempromosikan rekreasi sambil menjaga kebersihan pulau dan laut, serta menawarkan pengunjung untuk mengadopsi tanaman buah produktif,” paparnya.

Dengan semua potensi yang ada, lanjut Galih, pihaknya bersama warga membuat paket wisata ‘island hopping’ atau lompat pulau, yang menawarkan wisata berkeliling ke lima pulau di perairan Sorong, yakni Pulau Doom, Pulau Soop, Pulau Yerusel, Pulau Arar dan Pulau Sisi. Pengunjung diajak berkeliling menggunakan perahu mesin ukuran long boat untuk menyusuri perairan Sorong.

“Pulau Sisi dilengkapi fasilitas camping ground. Pengunjung bisa bermalam menikmati suasana perairan Sorong yang eksotis. Tak perlu pusing soal makan, karena pengelola sudah menyiapkan beragam kuliner olahan dengan cita rasa lokal,” jelas Galih.

Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya