Liputan6.com, Jakarta - Sariawan merupakan luka kecil yang terasa menyakitkan yang berkembang di mulut atau pada dasar gusi. Sariawan akan membuat penderitanya merasa tidak nyaman saat sedang makan, minum, maupun berbicara.
Sariawan bisa menyerang siapa saja, baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak, hingga remaja. Meski demikian, ada orang-orang dengan riwayat keluarga sariawan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena sariawan.
Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (28/6/2022), hampir setiap orang rasanya pernah mengalami kondisi mulut seperti sariawan. Di mana pun kemunculannya, sariawan dapat menyebabkan rasa nyeri yang menyiksa. Selain karena tergigit, sariawan ternyata juga bisa disebabkan oleh beragam kondisi lain yang mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya.
Umumnya sariawan berbentuk bulat atau oval. Bagian tengahnya biasanya berwarna keputihan atau kekuningan, sementara tepiannya berwarna kemerahan.
Sariawan tidak bisa menular dan dapat segera hilang dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, jika Anda mengalami sariawan berukuran besar dan sangat menyakitkan, maka penyembuhannya mungkin akan berlangsung lebih lama. Ada baiknya Anda untuk berkonsultasi dengan dokter.
Hingga saat ini, tidak ada penyebab pasti dari sariawan. Namun, terdapat faktor dan pemicu tertentu yang dapat menyebabkan sariawan. Dengan mengetahui faktor penyebab sariawan, tentunya akan mempermudah Anda untuk mengobatinya.
Bagi Anda yang sering mengalami sariawan, kenali sejumlah faktor penyebab sariawan yang dirangkum oleh Liputan6.com berikut ini:
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyebab Sariawan
Berikut beberapa faktor penyebab yang dapat memicu sariawan:
- Mengalami cedera mulut ringan akibat perawatan gigi, menyikat gigi terlalu keras, cedera karena olahraga, atau tergigit dengan tidak sengaja.
- Menggunakan obat kumur dan pasta gigi yang memiliki kandungan sodium lauryl sulfate.
- Sensitif terhadap makanan yang asam seperti stroberi, jeruk, dan nanas serta makanan pemicu lainnya seperti coklat dan kopi.
- Kekurangan vitamin esensial seperti vitamin B-12, seng, folat, dan zat besi.
- Respons alergi karena adanya bakteri mulut.
- Menggunakan kawat gigi.
- Terjadi perubahan hormonal saat menstruasi.
- Stres atau kurang tidur.
- Infeksi karena bakteri, virus, atau jamur.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Kekurangan nutrisi.
Sariawan juga bisa menjadi pertanda dari kondisi yang lebih serius dan memerlukan perawatan medis, seperti berikut ini:
- Penyakit celiac, yaitu penyakit di mana tubuh tidak dapat mentolerir gluten
- Penyakit radang usus
- Diabetes melitus
- Penyakit Behcet, yaitu gangguan kesehatan yang menyebabkan timbulnya peradangan di seluruh tubuh
- Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi yang menyebabkan sel kekebalan tubuh menyerang sel-sel mulut yang sehat, dan tidak menyerang virus dan bakteri.
- Terkena HIV/AIDS
Advertisement
Tips Cegah Sariawan
Untuk menghindari sariawan, Anda perlu menghindari makanan yang dapat mengiritasi mulut. Buah-buahan asam seperti nanas, jeruk bali, jeruk, lemon, kacang-kacangan, keripik, dan makanan pedas termasuk makanan yang memicu terjadinya sariawan.
Anda bisa mengonsumsi biji-bijian, buah, dan sayur yang bersifat basa atau non asam. Selain itu, penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang serta minum multivitamin setiap hari.
Ada baiknya Anda menerapkan kebiasaan seperti tidak berbicara saat sedang mengunyah makanan untuk mengurangi tergigit secara tidak sengaja. Selain itu, kurangi stres dan menjaga kebersihan mulut dengan membersihkan gigi menggunakan dental floss serta menyikat gigi setelah makan. Anda juga membutuhkan tidur dan istirahat yang cukup.
Cara Mengobati Sariawan
Sariawan umumnya tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Meski demikian, sariawan tentunya kerap disertai rasa tidak nyaman dan sering terasa menyakitkan. Karena itu, Anda bisa meredakan rasa sakit dan mengatasi sariawan dengan menggunakan beberapa cara pengobatan berikut ini:
- Menggunakan bilas air asin dan soda kue
- Mengoleskan susu magnesia pada area mulut yang terdapat sariawan
- Menutupi sariawan dengan pasta soda kue
- Menggunakan produk benzokain atau anestesi topikal yang dijual bebas
- Mengoleskan es ke lokasi sariawan
- Menggunakan obat kumur yang memiliki kandungan steroid untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak.
- Gunakan pasta topikal
- Menggunakan kantong teh basah yang diletakkan pada lokasi yang terkena sariawan
- Mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat, vitamin B-6, vitamin B-12, dan seng.
- Menggunakan pengobatan alami seperti teh kamomil, echinacea, dan akar licorice
Kapan harus ke dokter?
Meski umumnya tidak menimbulkan bahaya, sariawan yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi tanda kanker mulut. Pada umumnya, bisul yang disebabkan oleh kanker mulut muncul di bawah lidah.
Anda perlu segera menghubungi dokter jika Anda mengalami beberapa hal sebagai berikut:
- Sariawan berlangsung selama tiga minggu atau lebih
- Muncul sariawan baru yang muncul sebelum sariawan yang lama sembuh
- Sariawan mempengaruhi bagian luar bibir
- Nyeri yang diakibatkan sariawan tidak segera membaik setelah diobati
- Luka sariawan berukuran sangat besar
- Badan menjadi demam
- Anda mengalami diare
Advertisement