Kabar Gembira, Pembangunan Jembatan Kaca Pertama di Indonesia di Kawasan Bromo Sebentar Lagi Rampung

Jembatan kaca tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2022, 23:00 WIB
Pembangunan jembatan kaca di kawasan Bromo. (Liputan6.com/ PUPR).

Liputan6.com, Jatim - Salah satu infrastruktur penunjang pariwisata yang tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Jembatan itu merupakan jembatan kaca pertama di Indonesia.

Dilansir dari website Info Publik Jatim, jembatan kaca untuk pejalan kaki ini membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter pada bagian awal dan tengah bentang, berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.

Sistem struktur lantai jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih, yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer) dengan total ketebalan 25,55 mm.

Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.

Jembatan yang dibangun dengan tipe suspended cable ini mulai dikerjakan pada akhir September 2021 dan ditargetkan selesai pada akhir September 2022. Hingga saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 50 persen.

Pembangunannya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) karena melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

Kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata adrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area dengan pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.

Dengan demikian jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

 


Jembatan Disebut Aman

Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya agar pembangunan jembatan kaca ini dapat selesai sesuai waktu rencana.

"Ke depannya, tata kelola operasional jembatan kaca akan dilakukan oleh Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sehingga dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromo dan dapat meningkatkan perputaran roda perekonomian terutama meningkatkan kesejahteraan warga sekitar," jelasnya.

Fahmi menambahkah jembatan kaca ini dibangun dengan perhitungan perencanaan yang komprehensif sesuai standar dan melalui proses uji laboratorium sehingga jembatan ini akan aman untuk difungsikan bagi wisatawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya