Liputan6.com, Jakarta Binawan Group (Binawan)memberangkatkan 150 tenaga kesehatan Indonesia ke Arab Saudi. Upaya ini merupakan hasil kerjasama Binawan dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk memenuhi permintaan 220 tenaga kesehatan, yang terdiri dari perawat dan bidan, di fasilitas-fasilitas kesehatan pemerintah Arab Saudi di Provinsi Al-Qassim.
Dan selanjutnya, diharapkan tidak kurang dari 1500 orang perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk dipekerjakan di berbagai Provinsi lainnya. Dengan penempatan sekarang ini, maka Binawan telah berhasil memenuhi permintaan tenaga kesehatan dari negara-negara Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Arab Saudi.
Advertisement
“Kami terus mendukung pengembangan kompetensi dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil ke luar negeri. Pencapaian 150 tenaga kesehatan yang telah berhasil terseleksi dan akan bekerja di Arab Saudi menjadi pertanda bahwa Indonesia memiliki banyak tenaga kesehatan yang kompeten untuk berkompetisi secara global," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Selasa (28/6/2022).
"Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan Arab Saudi atas kepercayaannya terhadap tenaga kerja Indonesia, dan kepada Binawan yang telah memfasilitasi proses rekrutmen dan pelatihan bagi PMI yang berniat untuk bekerja di luar negeri. Dengan kerja sama ini kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja Indonesia yang dapat bekerja di luar negeri, dan terus mengedepankan perlindungan dan kesejahteraan bagi PMI," kata dia.
Chairman Binawan Group, Ir. Saleh Alwaini, menyatakan, melihat kebutuhan tenaga kesehatan dari berbagai negara, pihaknya berkomitmen untuk melatih dan mempersiapkan lebih banyak lagi tenaga kesehatan Indonesia yang terampil dan profesional untuk memenuhi permintaan dari berbagai negara.
"Diantaranya Inggris, Jepang, Amerika, Australia, Singapura, dan Jerman. Program Binawan ini juga merupakan sarana peningkatan kompetensi (capacity building) tenaga kesehatan Indonesia," tuturnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sudah Terlatih
Sebanyak 150 tenaga kesehatan yang segera berangkat telah terlatih, siap dan memenuhi standar kompetensi global. Bersama dengan lembaga-lembaga lain, Binawan melakukan kerjasama untuk merekrut tenaga kesehatan dan memberikan pelatihan untuk memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan.
Para tenaga kesehatan dibekali persiapan berupa pelatihan bahasa asing, matrikulasi kompetensi masing-masing profesinya, sesuai dengan standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri, terutama Arab Saudi.
Perwakilan Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah menyeleksi ratusan kandidat sejak Maret 2022. Sebanyak 150 kandidat yang tersebar dari 10 provinsi di Indonesia telah lolos seleksi.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Mr. Essam bin Abed Al-Thaqafi, menyatakan kerjasama berbagai pihak untuk keberhasilan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Arab Saudi merupakan langkah baik dan patut untuk terus didukung dan dilanjutkan.
Selama berkiprah lebih dari 20 tahun dan khususnya pada 2 tahun terakhir, Binawan mampu menjadi satu-satunya Perusahaan Jasa Pekerja Migran Indonesia yang menempatkan tenaga kesehatan Indonesia di berbagai negara di dunia.
Diharapkan upaya ini bisa terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama sinergi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai sumber tenaga kesehatan sambil menciptakan kemudahan bagi perawat yang memiliki niat untuk bekerja di luar negeri.
Advertisement
Indonesia Akan Maksimalkan Potensi Penempatan Tenaga Kesehatan ke Kuwait
Sebelumnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang diminati Kuwait untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil sektor formal di Kuwait. Sejak Juli 2021 hingga saat ini, setidaknya terdapat 2.517 job order (permintaan tenaga kerja) dari Kuwait untuk mengisi berbagai bidang pekerjaan.
"Jumlah permintaan tenaga kerja yang paling banyak didominasi oleh sektor hospitality dan kesehatan," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melalui Siaran Pers Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (15/3/2022).
Menaker Ida menjelaskan, khusus untuk tenaga kesehatan, peluang kerja yang ada di Kuwait sangat besar. Untuk lowongan tenaga kesehatan yang diajukan melalui job order sejak Juli 2021 hingga Maret 2022 berjumlah 315 lowongan.
"Lowongan ini untuk tenaga kesehatan yang akan bekerja di Rumah Sakit swasta yang ada di Kuwait," jelasnya.
Menaker Ida menambahkan, selain Rumah Sakit swasta, keinginan untuk merekrut tenaga kesehatan dari Indonesia juga disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Kuwait dengan mengajukan untuk melakukan MoU Perekrutan Tenaga Kesehatan secara G to G. Kementerian Kesehatan Kuwait berkeinginan untuk merekrut 500 sd 1000 tenaga kesehatan dari Indonesia.
Tenaga Kesehatan ini, lanjut Menaker Ida, akan ditempatkan di seluruh Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Kuwait. Saat ini proses pembahasan telah memasuki pembahasan teknis perekrutan oleh BP2MI, Kemnaker, Kemkes dan Kemlu.
"Peluang kerja sektor formal di Kuwait itu sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa minat Kuwait terhadap tenaga kerja kita tidak hanya sektor domestik," katanya.