Bursa Saham Asia Lesu Tertular Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu, 29 Juni 2022 ikuti wall street.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Jun 2022, 08:48 WIB
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada Rabu (29/6/2022), setelah kinerja negatif wall street pada Selasa, 28 Juni 2022. Investor juga akan menantikan laporan penjualan ritel Australia dan rilis data kepercayaan konsumen Jepang.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,95 persen, dan Topix tergelincir 0,87 persen. Penjualan ritel di Jepang naik 3,6 persen pada Mei dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan bulan ketiga berturut-turut, data pemerintah menunjukkan.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,23 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,53 persen, sedangkan indeks Kosdaq turun 1,52 persen.

Indeks sentimen konsumen Korea Selatan turun, berdiri di 96,4 untuk Juni 2022, turun 6,2 poin dari angka Mei, menurut survei Bank of Korea.

Saham AS menyerahkan kenaikan awal untuk turun semalam menyusul data ekonomi yang mengecewakan. Indeks kepercayaan konsumen turun ke 98,7 pada Juni dari 103,2 pada Mei, menurut The Conference Board.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 491,27 poin, atau 1,56 persen, menjadi 30.946,99. Indeks S&P 500 tergelincir 2,01 persen menjadi 3.821,55, dan indeks Nasdaq Composite melemah, turun 3 persen menjadi 11.181,54.

Pada Rabu, 29 Juni 2022 Jepang akan merilis data kepercayaan konsumennya dan Australia akan melaporkan data penjualan ritelnya pada Mei. Penjualan ritel naik 0,9 persen pada April.

Di sisi lain di kawasan itu, China memangkas periode karantina untuk pendatang internasional pada Selasa, sebagai langkah menjauh dari kontrol ketat COVID-19 yang telah dilakukan selama lebih dari dua tahun.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Indeks Dolar AS

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Orang-orang yang datang dari luar negeri sekarang perlu dikarantina selama tujuh hari setelah kedatangan dan tiga hari di rumah, dibandingkan dengan 21 hari di fasilitas terpusat sebelumnya.

Bloomberg juga melaporkan, mengutip dari orang-orang yang mengetahui masalah ini, pemerintahan baru Hong Kong sedang mempertimbangkan untuk mengurangi karantina hotel wajib menjadi lima hari, turun dari tujuh hari.

Indeks USD berada di 104,466, memantul kembali dari bawah 104 awal pekan ini. Yen Jepang melemah melewati level 136 terhadap dolar lagi, setelah menguat dan bertahan stabil dalam beberapa sesi terakhir. Terakhir berpindah tangan pada 136,03. Dolar Australia berada di  0,6903.

Harga minyak berjangka naik sedikit di perdagangan pagi Asia. Minyak mentah berjangka AS naik 0,3 persen menjadi  USD 112,09 per barel, sementara minyak mentah Brent naik 0,25 persen menjadi  USD 118,28 per barel.


Penutupan Wall Street 28 Juni 2022

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Selasa, 28 Juni 2022. Wall street yang rontok tersebut menghapus kenaikan sebelumnya karena pasar gagal pertahankan rebound dari posisi terendah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones jatuh 491,27 poin atau 1,56 persen menjadi 30.946,99. Indeks S&P 500 susut 2,01 persen menjadi 3.821,55. Indeks Nasdaq tergelincir 3 persen menjadi 11.181,54.

Pada sesi perdagangan, indeks Dow Jones sempat naik 446,83 poin atau 1,4 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat sebanyak 1,2 persen dan 1 persen. Namun, rata-rata indeks acuan membalikkan keadaan tersebut setelah rilis data ekonomi yang mengecewakan.

Indeks kepercayaan konsumen turun ke posisi 98,7 dari 103,2 pada Mei dan meleset dari perkiraan Dow Jones 100, menurut the Conference Board. Data yang lemah karena kekhawatiran resesi telah meningkat akhir-akhir karena the Federal Reserve mencoba untuk memerangi lonjakan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang agresif.

 

 


Kata Pengamat

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Conference Board juga mengatakan ekspektasi inflasi 12 bulan untuk survei kepercayaan konsumen berada di 8 persen pada Juni, level tertinggi dalam data sejak Agustus 1987.

“Saat ini kita berada pada titik belok dalam ekonomi, di mana pengeluaran aktual dan aktivitas ekonomi masih positif. Namun, kepercayaan konsumen dan kondisi keuangan terutama suku bunga menunjukkan perlambatan ke depan,” ujar Chief Investment Officer for Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC, Rabu (29/6/2022).

Chris menilai, jika dapat hindari resesi, pasar saham akan positif. Namun, sebaliknya jika masuk dalam resesi, ia berharap posisi terendah pada 2022 belum terkena.

Wall street keluar dari kerugian moderat dari sesi sebelumnya. Investor masih mencari dasar dan berharap reli pekan lalu bertahan, meski tampaknya tidak ada katalis yang jelas untuk rebound yang berarti.

“Salah satu panggilan lebih sulut dalam bisnis ini adalah evaluasi perbedaan antara pemantulan di pasar bearish dan awal kenaikan lebih tahan lama,” ujar Analis Teknikal Strategas, Chris Verrone.

 


Gerak Saham di Wall Street

Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Saham ritel melemah setelah rilis data kepercayaan konsumen. Saham Bath and Body Works susut 5,8 persen. Saham Lowe’s melemah 5,2 persen. Sementara itu, saham Home Depot dan Macy’s masing-masing turun lebih dari 4 persen. SDPR S&P retail ETF turun 3,7 persen.

Saham Nike turun 7 persen setelah perusahaan pakaian olahraga itu mengeluarkan panduan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal saat ini.

Nike melihat pendapatan datar sehingga sedikit naik untuk kuartal pertama fiskal dibandingkan tahun sebelumnya, dan pendapatan dua digit yang rendah pada 2023 berdasarkan mata uang netral. Hal ini seiring gangguan COVID-19 di China.

Saham chip alami koreksi besar dengan Nvidia turun 5,3 persen dan Advanced Micro Devices merosot 6,2 persen. Saham Marvel tergelincir 4,9 persen. Sementara itu, Qualcomm naik 3,5 persen setelah analis perkirakan Apple akan memakai modemnya untuk iPhone 2023.

Pada perdagangan Selasa, China melonggarkan pembatasan COVID-19 untuk pelancong yang datang, memangkas waktu karantina pada saat kedatangan menjadi 7 hari. Hal itu memberi dorongan pada saham perjalanan dan kasino.

Saham Wynn Resorts dan Las Vegas Sands masing-masing naik 3,2 persen dan 4 persen. Saham maskapai awalnya bergerak lebih tinggi tetapi berbalik arah melemah.

Saham Disney kembali melemah jelang akhir perdagangan. Saham Disney sempat menguat setelah perseroan umumkan Shanghai Disneyland akan dibuka kembali pekan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya