Liputan6.com, Yogyakarta - Puasa Dzulhijjah adalah puasa 10 hari sebelum Hari Raya Idul Adha biasanya dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H.
Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan bulan Dzulhijjah. Namun khusus untuk tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah.
Dikutip dari berbagai sumber, pelaksanaan puasa Dzulhijah sama seperti puasa pada umumnya, yakni dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama menjalankan puasa Dzulhijah tersebut juga harus mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa selayaknya puasa-puasa lainnya.
Puasa Dzulhijah berhukum Sunnah dan dapat dijalankan oleh siapa pun, bahkan bagi orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan. Bagi yang memiliki hutang Ramadan diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan (asyhur al-hurum), bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keutamaan ketimbang bulan lainnya.
1. Dilipatgandakan pahala
Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.
2. Menghapus dosa
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil.
3. Dibebaskan dari Siksa Neraka
Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya.