Liputan6.com, Serang - Gunung Anak Krakatau (GAK) dilaporkan meletus dua kali sejak Rabu dini hari (29/6/2022). Letusan pertama terjadi pukul 02.09 WIB, namun semburan abu vukaniknya tidak teramati, sehingga tidak diketahui ketinggiannya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam laporan yang disusun oleh Fahrul Roji, selalu petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, dalam letusan tersebut tidak terdengar suara dentuman, namun terekam dalam alat seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi 24 detik.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang kedua terjadi pukul 04.36 WIB dengan ketinggian abu mencapai 1.000 meter dari atas puncak gunung berapi yang berada di tengah perairan Selat Sunda.
Laporan letusan Gunung Anak Krakatau diunggah dalam Magma Indonesia, aplikasi resmi milik PVMBG, Badan Geologi pada Kementerian ESDM.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Status Gunung Anak Krakatau Siaga
Laporan erupsi yang masih disusun oleh Fahrul Roji, pegawai pos pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, menulis kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 60mm dan berdurasi 1 menit 17 detik.
Letusan Gunung Anak Krakatau tidak terdengar suara dentuman. Karena statusnya berada di Level III atau Siaga, masyarakat, nelayan maupun wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer.
Advertisement