Niat Puasa Sunah Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arfah Lengkap dengan Keutamaannya

Dzulhijjah termasuk bulan istimewa setelah Ramadan dalam penanggalan kalender Hijriyah. Pada 10 hari awal bulan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal salih.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Jun 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi niat puasa. Credit: freepik.com

Liputan6.com, Semarang - Dzulhijah termasuk bulan istimewa setelah Ramadan dalam penanggalan kalender Hijriyah. Pada 10 hari awal bulan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal salih. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.’,” demikian arti hadis tersebut yang dikutip dari NU Online.

Ada banyak amalan yang dapat dilakukan selama 10 hari pertama bulan Dzulhijah. Selain melaksanakan ibadah haji dan salat hari raya Iduladha, amalan lain yang bisa dilakukan oleh umat Islam adalah berpuasa mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Syekh Zakaria Al-Anshari dalam Asna Al-Mathalib menjelaskan, puasa dari tanggal 1 hingga 7 dapat dilaksanakan oleh orang yang sedang menunaikan ibadah haji atau tidak. Sedangkan pada hari Tarwiyah dan Arafah (8 dan 9 Dzulhijjah) hanya disunahkan berpuasa bagi yang tidak sedang menunaikan Rukun Islam kelima.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Keutamaan Puasa Dzulhijah

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Melaksanakan puasa di awal bulan Dzulhijjah hukumnya sunah. Adapun keutamaan bagi yang melaksanakannya di antaranya mendapat pahala yang berlipat ganda. Hal tersebut sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ   

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).  

Keutamaan berikutnya yang lebih khusus pada puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa selama dua tahun. Berikut hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ   

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).


Niat Puasa Dzulhijah

Ilustrasi Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Credit: pexels.com/pixabay

Waktu puasa sunah Dzulhijjah sama dengan puasa-puasa lainnya, yakni sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. 

Hal yang membedakan dengan puasa wajib adalah dari niatnya. Jika lupa saat malam hari, niat puasa Dzulhijjah dapat dilakukan siang hari sebelum tergelincirnya matahari.

Berikut adalah niat puasa selama bulan Dzulhijjah.

Niat Puasa Tanggal 1 Sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”   

Niat Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

 نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya