Liputan6.com, Jakarta Menjadi tenaga kerja di luar negeri banyak menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan besar. Demi bisa memenuhi kebutuhan dan menghidupi keluarga, menjadi alasan seseorang untuk menjadi TKI.
Namun nyatanya menjadi TKI bukanlah perkara mudah. Lantaran ada saja pihak tak bertanggungjawab yang memanfaatkannya dengan menipu. Seperti yang dialami oleh Muhadi, warga Desa Kesambi, Kecamatan Bandung, Tulungagung, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui pada 1993 silam, Muhadi pamit berangkat ke Malaysia untuk bekerja demi memperbaiki ekonomi keluarga. Ia bahkan rela meninggalkan istri dan empat anaknya di mana si bungsu masih berusia 7 bulan kala itu.
Namun rupanya Muhadi justru menjadi korban penipuan agen dan terlantar di Labuhanbatu, Sumatera Utara. Ia tak bisa pulang selama 30 tahun dan keluarga mengira dirinya sudah meninggal dunia.
Tak Punya Biaya Pulang
Sosok Muhadi mendadak jadi sorotan. Ia merupakan warga Desa Kesambi, Kecamatan Bandung, Tulungagung, Jawa Timur yang diketahui 30 tahun dianggap menghilang oleh keluarganya.
Awalnya pada 1993 silam, Muhadi memutuskan berangkat ke Malaysia untuk bekerja demi memperbaiki ekonomi keluarga. Tak disangka, Muhadi justru menjadi korban penipuan agen dan terlantar di Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Ia hidup sebatang kara di sebuah gubuk yang dibuatnya dari potongan kayu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Muhadi terpaksa bekerja serabutan dan bergantung pada belas kasih orang.
"Soalnya memikirkan mau pulang, enggak punya uang," tuturnya dikutip oleh Liputan6.com, Kamis (30/6/2022).
Advertisement
Dianggap Meninggal Dunia
Pasca Muhadi tak kunjung pulang dan menghilang, pihak keluarga pernah berusaha mencari bahkan hingga ke Jambi. Namun, karena kehabisan dana, pencarian terpaksa dihentikan.
Kakek berusia 70 tahun itu akhirnya dibantu pulang dan dibiayai oleh Polres Labuhanbatu. Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Rangkuti, mengatakan bahwa anggotanya dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), menerima laporan dari warga.
"Alhamdulillah dari personel kami, Bhabinkamtibmas kami melapor dapat informasi dari masyarakat. Jadi kami menindaklanjuti beliau. Jadi rencananya hari Selasa akan kami antar ke kampungnya di Tulungagung," katanya.
"Sudah dikabarkan meninggal gitu. Jadi ya sama saja. Sudah sempat dicari sampai ke Jambi, saya ke sana tapi pulang lagi kehabisan dana," jelas salah seorang anggota keluarga, Ali Fattah.