Negaranya Bangkrut, Pemilik Mobil dan Motor di Sri Lanka Dilarang Beli BBM

Pemerintah Sri Lanka setempat menangguhkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan yang tidak penting

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Jun 2022, 13:04 WIB
Tentara berjaga saat pengendara antre untuk membeli bahan bakar di stasiun bahan bakar Lanka IOC di Kolombo, Selasa (24/5/2022). Sri Lanka yang kekurangan uang menaikkan harga bahan bakar secara tajam ke rekor tertinggi pada 24 Mei 2022, menyebabkan penderitaan lebih lanjut bagi 22 juta orang di negara itu dalam krisis terburuk sejak kemerdekaan. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

Liputan6.com, Kolombo - Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Akibatnya, pemerintah setempat menangguhkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan yang tidak penting.

Dilansir laman BBC News, ditulis Kamis (30/6/2022), kebijakan pelarangan pengisian bahan bakar ini akan berlangsung dua pekan, hingga 10 Juli 2022.

Sementara itu, untuk jenis kendaraan yang diizinkan untuk bisa mengisi BBM adalah bus, kereta api, dan kendaraan yang digunakan untuk layanan medis, transportasi, serta makanan.

Sekolah-sekolah di daerah perkotaan telah ditutup dan para pejabat telah mengatakan kepada 22 juta penduduk negara itu untuk bekerja dari rumah, untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.

Negara Asia Selatan itu dalam pembicaraan mengenai kesepakatan bailout karena berjuang untuk membayar impor seperti bahan bakar dan makanan.

Bandula Gunewardena, juru bicara kabinet Sri Lanka, mengatakan bahwa tidak pernah menghadapi krisis ekonomi yang begitu parah dalam sejarah negara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Amankan pasokan

Pengendara mengantre di sepanjang jalan untuk membeli bahan bakar dari stasiun bahan bakar Lanka IOC di Kolombo, Sri Lanka, Selasa (24/5/2022). Sri Lanka yang kekurangan uang menaikkan harga bahan bakar secara tajam ke rekor tertinggi pada 24 Mei 2022, menyebabkan penderitaan lebih lanjut bagi 22 juta orang di negara itu dalam krisis terburuk sejak kemerdekaan. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

Negara yang kekurangan uang itu juga telah mengirim pejabat ke produsen energi utama Rusia dan Qatar dalam upaya untuk mengamankan pasokan minyak murah.

Ekonomi Sri Lanka telah terpukul keras oleh pandemi, kenaikan harga energi, dan pemotongan pajak populis.

Tanpa mata uang asing yang cukup untuk membayar impor barang-barang penting, kekurangan akut makanan, bahan bakar dan obat-obatan telah membantu mendorong biaya hidup ke rekor tertinggi.

Infografis Prediksi Perekonomian 60 Negara Bakal Ambruk. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya