Liputan6.com, Jakarta - Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada sistem asisten pengemudi Autopilot.
Hal itu disampaikan salah satu orang mengatakan kepada Reuters, sebuah langkah yang dilihat sebagai percepatan pemotongan biaya. Sebagian besar orang yang diberhentikan adalah pekerja per jam, kata sumber itu.
Advertisement
Awal bulan ini, CEO Tesla Elon Musk mengatakan, kepada manajer puncak kalau memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan pembuat mobil listrik perlu memangkas staf sekitar 10 persen.
Kemudian, miliarder itu mengatakan pemotongan 10 persen hanya akan berlaku untuk pekerja yang digaji dan jumlah staf per jam masih diperkirakan akan bertambah.
"Tesla jelas berada dalam mode pemotongan biaya besar," kata Profesor teknik listrik dan komputer di Universitas Carnegie Mellon, Raj Rajkumar, dikutip dari Channel News Asia, ditulis Kamis (30/6/2022).
"Ini (pengurangan staf) kemungkinan menunjukkan bahwa kuartal II 2022 cukup sulit bagi perusahaan karena penutupan di Shanghai, biaya bahan baku, dan masalah rantai pasokan,” ia menambahkan.
Tindakan anti-pandemi di Shanghai telah menekan produksi Tesla di sana. Orang yang diberhentikan yang berbicara kepada Reuters mengatakan karyawan di kantor satelit sebelumnya telah diberitahu mereka akan pindah ke kantor di Palo Alto secara bertahap mulai bulan ini setelah sewa San Mateo berakhir. Namun, sebagian besar pekerja diberhentikan pada Selasa.
"Itu pasti semacam mati rasa. Ya, kami benar-benar terkejut; kami benar-benar buta," tutur dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alihkan Pekerjaan
Beberapa pekerja mengharapkan Tesla untuk mengalihkan beberapa pekerjaan ke pekerja berupah rendah di Buffalo, New York, untuk menghemat biaya.
Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Banyak orang di kantor Tesla San Mateo mengerjakan anotasi data, meninjau dan memberi label berbagai visual yang dikumpulkan dari kendaraan Tesla untuk mengajari sistem Autopilot mobil cara menangani jenis skenario jalan tertentu.
Sejumlah karyawan anotasi data Tesla mengatakan di Linkedin pada Selasa mereka telah diberhentikan.
"Begitu hari yang mengecewakan hari ini. Saya bersama dengan hampir seluruh cabang San Mateo di Tesla baru saja diberhentikan," kata Spesialis anotasi data, Caeser Rosas, di postingan Linkedin.
Bloomberg pertama kali melaporkan tentang PHK San Mateo. Musk juga mengatakan pabrik baru Tesla di Texas dan Berlin adalah tungku uang raksasa yang merugi miliaran dolar.
Advertisement
Tesla Bakal Stock Split 3:1, Gelar RUPS 4 Agustus 2022
Sebelumnya, Tesla berencana memecah nilai nominal saham (stock split) dengan rasio tiga banding satu (3:1). Rencana ini dimintakan persetujuan pemegang saham Tesla pada RUPS 4 Agustus 2022.
Menyusul kabar tersebut, saham Tesla naik lebih dari 1 persen ke posisi USD 696,69 pada perdagangan Jumat, 10 Juni 2022.
"Kami percaya stock split akan membantu mengatur ulang harga pasar saham biasa kami sehingga karyawan kami akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola ekuitas mereka,” ungkap Tesla dalam pengajuannya, dikutip dari CNBC, Sabtu (11/6/2022).
Aksi ini membuat saham Tesla lebih terjangkau oleh investor individu yang lebih kecil. Membantu perusahaan mendapatkan likuiditas dan perpecahan dapat menciptakan lebih banyak permintaan untuk saham perusahaan.
Dalam pengajuannya, perusahaan juga mengungkapkan rencana co-founder Oracle Corp Larry Ellison, teman dari Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk, untuk tidak mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dewan Tesla ketika masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham tahun ini.
Ellison sendiri saat ini memiliki 1,5 persen saham Tesla. Sementara CEO Tesla Elon Musk saat ini memegang 23,5 persen saham Tesla dan Vanguard memegang 6 persen saham Tesla.
Elon Musk menjual sebagian besar kepemilikan Tesla-nya sejak akhir 2021, sebagian untuk menopang saham di Twitter, raksasa jejaring sosial yang disetujui untuk diakuisisi sekitar USD 44 miliar.
Tesla Lanjutkan Perekrutan di China
Sebelumnya, Tesla sedang melanjutkan acara perekrutan online di China pada Kamis, 9 Juni 2022 dan menambahkan lowongan pekerjaan baru untuk negara itu.
Hal ini seminggu setelah Elon Musk mengancam pemutusan hubungan kerja (PHK) di pembuat mobil listrik dan mengatakan perusahaan itu kelebihan staf di beberapa daerah.
Melansir Channel News Asia, ditulis Sabtu (11/6/2022), Tesla berencana mengadakan acara secara online mulai dari pukul 7 malam waktu Shanghai dan akan merekrut staf untuk posisi manufaktur pintar, menurut sebuah unggahan online.
Tesla memiliki 224 lowongan saat ini di China untuk manajer dan insinyur di bawah kategori itu, menurut unggahan terpisah di akun WeChat-nya, 24 di antaranya baru diposting pada 9 Juni 2022.
Di antara posisi yang ditempatkan adalah manajer dan insinyur untuk mengawasi pengoperasian mesin die casting 6.000 ton yang dikenal sebagai Giga Press, salah satu yang terbesar di dunia.
Tesla secara teratur mengadakan acara perekrutan semacam itu secara online di China, dengan yang terbaru diadakan pada Mei untuk pekerja magang musim panas.
Sementara itu, pendapatan Tesla di China meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2021 dari tahun lalu, berkontribusi pada seperempat dari total pendapatan pembuat mobil AS.
Advertisement
Pabrik di Shanghai
Pabrik Shanghai, yang memproduksi Model 3 dan Model Y untuk penjualan dan ekspor domestik, memproduksi lebih dari setengah mobil yang dibuat tahun lalu dan Tesla juga berencana untuk memperluas pabrik.
Namun, produksi di pabrik itu sangat terpukul oleh lockdown COVID-19 selama dua bulan di Shanghai yang membuatnya berhenti bekerja selama 22 hari dan kemudian berjuang untuk kembali ke produksi penuh.
Sebelum ini, Tesla telah merencanakan untuk meningkatkan produksi di pabrik menjadi 22.000 mobil seminggu pada pertengahan Mei.
Elon Musk mengatakan dalam email yang dilihat oleh Reuters pekan lalu, dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan perlu memotong 10 persen staf yang digaji di pembuat mobil listrik.
Dalam email lain kepada karyawan pada Jumat, Musk mengatakan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen, karena telah menjadi kelebihan staf di banyak bidang tetapi menambahkan bahwa jumlah pegawai per jam akan meningkat. Meski demikian, Musk belum berkomentar secara khusus tentang kepegawaian di China.