Liputan6.com, Jakarta -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui cucu usaha, PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan investasi bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan jumlah maksimum senilai Rp 2,9 triliun.
Perjanjian Penandatanganan Pembiayaan Investasi tertuang pada Akta No. 50 27 Juni 2022 yang dibuat Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum di Jakarta.
Advertisement
SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho mengatakan, tujuan pembiayaan investasi yakni untuk mendukung pembangunan proyek ruas tol Kayu Agung - Palembang - Betung. Tanggal jatuh tempo maksimum 15 tahun terhitung dari tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan investasi.
Availability period dan grace period masing-masing terhitung 60 bulan setelah tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan investasi.
Interest rate sebesar reference rate ditambah marjin ekuivalen 9,25 persen dengan catatan, reference rate berupa jibor rata-rata 3 bulan yang tercantum pada website Bank Indonesia. Sementara marjin akan ditentukan 2 hari sebelum tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas.
"Dengan dilakukannya penandatanganan Fasilitas Pembiayaan investasi antara WST dan SMI, diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung Seksi II dan III,” kata Novianto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/6/2022).
PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) merupakan anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR) dengan kepemilikan saham sebesar 99,49 persen. Sementara WTR sendiri merupakan anak perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 87,60 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Anak Usaha Waskita Karya Kucurkan Modal kepada Trans Jabar Toll
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui PT Waskita Toll Road (WTR) meningkatkan modal kepada PT Trans Jabar Toll (TJT) yang mengelola Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 28 Mei 2022, PT Trans Jabar Tol telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 6,82 miliar. Jumlah itu setara 13.646 saham yang seluruhnya diambil bagian oleh Waskita Toll Road.
Manajemen Waskita Karya menyebutkan transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi dan material sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 dan Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020.
Transaksi tersebut masuk transaksi afiliasi seiring WTR sebagai anak usaha perseroan lantaran perseroan memiliki 87,60 persen saham WTR. Sedangkan TJT merupakan anak perusahaan WTR dengan kepemilikan 99,99 persen. Selain itu, transaksi tersebut juga merupakan transaksi material karena nilai rangkaian transaksi lebih dari 20 persen dari ekuitas perseroan.
Transaksi ini tidak menggunakan penilai untuk menentukan nilai wajar dari objek dari transaksi material, transaksi afiliasi dan kewajaran transaksi dimaksud. Hal ini karena transaksi yang dilakukan oleh perseroan dan WTR dilakukan dalam rangka restrukturisasi yang dilakukan oleh perseroan baik dikendalikan langsung dan tidak langsung.
Waskita Karya menyatakan transaksi ini dilakukan seiring memenuhi kebutuhan pendanaan pada TJT.
“Dengan adanya peningkatan modal dari WTR kepada TJT diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi perseroan sebagai pemegang saham WTR,” tulis perseroan.
Adapun nilai transaksi ini 0,04 persen dari ekuitas perseroan sebesar Rp 15,46 triliun per Desember 2021. Selain itu, nilai transaksi ini 0,03 persen dari ekuitas WTR sebesar Rp 22,25 triliun dalam laporan keuangan Desember 2021.
Advertisement
Garap Proyek di Sudan Selatan
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan terlibat dalam proyek pembangunan jalan di Sudan Selatan.
Direktur Operasi III PT Waskita Karya Tbk, Gunadi mengatakan, proyek sepanjang 1.000 km diperkirakan bernilai sekitar Rp 21—25 triliun dan ditargetkan rampung pada 2027.
"Proyek jalan di Sudan Selatan ini 1.000 km, budgeting sekitar Rp 21-25 triliun dan dikerjakan selama 5 tahun," kata Gunadi dalam Company Update PT Waskita Karya Tbk di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022.
Gunadi menuturkan, jalan yang akan dibangun berbentuk simpang empat yang masing-masing memiliki panjang sekitar 250 km. Menariknya, proyek ini dibayar menggunakan konversi minyak mentah yang dijual ke Pertamina.
Dana hasil transaksi Sudan Selatan dan Pertamina dicatatkan dalam escrow account atau rekening bersama sebelum masuk sebagai pendapatan Waskita Karya.
"Dana pembayaran minyak mentah produksi Sudan Selatan ini kemudian disimpan ke escrow account. Nah escrow ini yang men-deliver ke Waskita," ujar dia.
Finalisasi Kontrak
Finalisasi kontrak proyek ini diharapkan rampung akhir Mei 2022, sehingga diperkirakan Waskita mulai menerima dana proyek Sudan Selatan mulai Juli 2022.
Sebelumnya, salah satu entitas anak Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyampaikan keterlibatannya dalam proyek jalan di Sudan Selatan. Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast, Fandy Dewanto mengatakan, proyek ini akan mulai digarap pada akhir kuartal II.
"Kalau enggak ada halangan, akhir triwulan II atau awal triwulan III," kata dia.
Fandy menuturkan, waktu pengerjaan pada dasarnya menyesuaikan pembayaran awal atau uang muka. Sehingga jika cair lebih cepat, maka perseroan juga akan lebih cepat melakukan eksekusi. Selain Sudan Selatan, perseroan juga berencana mengepakkan sayap ke beberapa negara lain bersama perusahaan induk.
Advertisement