Pemakaian QR Code MyPertamina Disebut akan Atasi Kecurangan Pembelian BBM Subsidi Pertalite dan Solar

Pertamina menegaskan jika QR Code ini pencegahan kecurangan-kecurangan subsidi BBM di lapangan.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 30 Jun 2022, 18:41 WIB
Barang bukti kasus praktik pengurangan literan di SPBU kawasan Rempoa, Ciputat, Tangsel, Senin (6/6). Dari hasil laporan, pihak kepolisian langsung melakukan Sidak ke SPBU Rempoa dan ternyata benar mendapati praktik kecurangan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Patra Niaga menjamin, pembelian Pertalite dan Solar via QR Code MyPertamina bakal memitigasi tindakan curang dalam membeli BBM subsidi di SPBU.

Melalui MyPertamina, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sistem IT untuk membantu pencatatan, siapa-siapa saja konsumen yang berhak membeli BBM bersubsidi.

"QR Code ini pencegahan kecurangan-kecurangan subsidi BBM di lapangan. Sudah bisa dilihat sendiri, betapa banyak penyelewengan yang terjadi," kata Irto, Kamis (30/6/2022).

Terkait implementasi pemakaian MyPertamina, Irto melanjutkan, platform tersebut belum akan memfasilitasi pembelian Pertalite maupun Solar per 1 Juli 2022 besok.

"Jadi registrasi baru dimulai besok, dengan catatan bahwa dalam proses pendaftaran itu pengisian BBM naik solar maupun pertalite masih bisa dilakukan seperti biasa," terangnya.

"Saya luruskan, jangan sampai beranggapan bahwa besok harus punya QR Code, kalau enggak ditolak. Saya katakan itu tidak benar," tegas Irto.

Proses pendaftaran sendiri dilakukan di tempat terpisah, yakni para situs subsiditepat.mypertamina.id. Baru setelahnya QR Code didapat konsumen setelah melakukan registrasi.

Adapun aplikasi MyPertamina hanya digunakan sebagai salah satu platform pembayaran digital, bukan untuk tempat mendaftar.

Setelah mendaftar, Irto memaparkan, maka yang terekam oleh sistem sebagai penerima Pertalite maupun Solar yang berhak adalah kendaraannya, bukan individu pemiliknya.

"Jadi QR Code itu benar-benar melekat pada kendaraan, bukan yang bawa mobil. Karena yang bawa mobil itu bisa pindah-pindah. Tapi QR Code itu benar-benar melekat kepada kendaraan," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Beli Pertalite Pakai Jeriken Dilarang, Ini Aturannya!

Petugas memasukan mesin dispenser BBM ke dalam drum, Jakarta, Kamis (9/6). Kegiatan ini untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sehubungan dengan isu praktik kecurangan oleh oknum SPBU yang terjadi beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha khusus distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu PT Pertamina Patra Niaga melarang keras pembelian BBM subsidi Pertalite dengan menggunakan jerikan. Sering terjadi masyarakat memaksa petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melayani pembelian BBM seperti Pertalite dan menggunakan jeriken.  

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, selama ini marak terjadi pembelian Pertalite menggunakan jerikan. Pertalite tersebut akan dijual kembali atau diecer kembali dengan menjualnya di dalam botolan atau lewat warung dengan sebutan Pertamini.

Hal ini tidak dibenarkan karena Pertalite telah ditetapkan sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) pengganti Premium. Larangan tersebut diatur Surat Edaran Menteri ESDM No. 13/2017 mengenai Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak melalui Penyalur.

"Jadi, itu sudah ada ketentuannya dari Kementerian ESDM bahwa untuk BBM bersubsidi itu tidak diperkenankan diperjualbelikan kembali," katanya dalam konferensi pers secara hybrid di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Meski begitu, aturan tersebut dikecualikan bagi pelanggan yang telah memiliki surat rekomendasi. Antara lain untuk usaha sektor perkebunan dan lain sebagainya.

"Pembelian dengan jeriken kecuali ada surat rekomendasi, untuk kebutuhan tertentu," tutupnya.

 

 


Uji Coba Beli Pertalite Pakai MyPertamina Hanya untuk Mobil, Motor Tak Perlu

Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha PT Pertamina Patra Niaga mulai mewajibkan konsumen BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar untuk melakukan pendaftaran di situs MyPertamina per 1 Juli 2022 besok.

Namun, kewajiban mendaftar ini hanya berlaku untuk kendaraan roda empat terlebih dahulu. Sementara pengguna motor masih bisa membeli Pertalite di SPBU secara normal.

"Motor belum. Sementara untuk pendaftaran saat ini kita buka untuk kendaraan roda empat," ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Kamis (30/6/2022).

Proses pendaftaran sendiri baru dimulai per 1 Juli besok, sehingga konsumen masih bisa membeli Pertalite maupun Solar di SPBU seperti biasa.

"Jadi registrasi (via MyPertamina) baru dimulai besok, dengan catatan bahwa dalam proses pendaftaran itu pengisian BBM naik solar maupun pertalite masih bisa dilakukan seperti biasa," terangnya

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sendiri sudah mengatur, pembelian Pertalite hanya diperuntukan bagi kendaraan roda dua maupun empat dengan kapasitas mesin di bawah 2.000 cc.

Mengacu pada situs MyPertamina, subsiditepat.mypertamina.id, konsumen yang berhak mendapatkan solar bersubsidi diatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Berikut jenis kendaraan yang diperbolehkan membeli BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar:

- Kendaraan pribadi

- Kendaraan umum pelat kuning

- Kendaraan angkutan barang (kecuali untuk pengangkut hasil pertambangan dan perkebunan dengan roda > 6)

- Mobil layanan umum : ambulance, mobil jenazah, sambah dan pemadam kebakaran.

 


Pertamina Siapkan SPBU Khusus untuk Daftar Beli Pertalite via Website MyPertamina

Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pertamina (Persero) akan menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus untuk melayani pendaftaran pembelian Pertalite dan Solar via website MyPertamina yakni https://subsiditepat. mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022.

Secretary Corporate Pertamina Irto Ginting menyampaikan, keputusan untuk mengadakan SPBU tersebut untuk melayani masyarakat yang tidak memiliki fasilitas internet maupun gawai.

"Masyarakat nih gak punya handphone, kalau pun punya, handphone nya jadul. Apalagi punya laptop. Tidak bisa ke warnet nanti kita akan siapkan beberapa titik SPBU yang akan jadi pusat pendaftaran," ujar Irto dalam konferensi pers secara hybrid di Jakarta, Kamis (30/6).

Meski begitu, Irto tidak menyebutkan secara pasti berapa jumlah dan titik lokasi SPBU yang melayani pendaftaran pembelian Pertalite dan Solar via website MyPertamina itu.

Sedangkan, lanjut Irto, bagi masyarakat yang memilki fasilitas internet dan handphone dengan spesifikasi mumpuni dipersilahkan untuk mendaftar secara mandiri. Yakni, dengan mengakses laman portal https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022.

"Yang punya akses (internet) silahkan isi secara mandiri nanti akan data akan dixoxokna dengan tim kami. Mudah-mudahan itu cukup clear ya," tutupnya.

Infografis Beli Pertalite dan Solar Bakal Pakai MyPertamina (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya