Liputan6.com, Jakarta - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk, perusahaan di bidang usaha konstruksi umum dan baja melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo.co.id, Kamis (30/6/2022), PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk akan melepas saham ke publik dengan jumlah 325 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Perseroan menawarkan harga perdana Rp 120-Rp 130 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dari IPO ini sekitar Rp 42,25 miliar.
Advertisement
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA). Perseroan akan alokasikan saham maksimal 1,62 juta saham atau 0,50 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam IPO.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162.500.000 waran seri I atau sebesar 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran seri I diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham Bangun Karya Perkasa Jaya yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan sejak enam bulan setelah diterbitkannya dan memiliki jangka waktu pelaksanaan 12 bulan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Perseroan
Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 45,90 persen untuk pembangunan gudang digital. Perseroan akan membangun sebanyak 23 unit gudang di Gresik, Jawa Timur. Sisanya sekitar 54,10 persen untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan,” demikian mengutip prospektus singkat perseroan.
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pemegang saham perseroan setelah IPO, pelaksanaan ESA dan waran seri I antara lain PT Bangun Karya Artha Lestari sebesar 44,76 persen, Hok Gwan sebesar 15,38 persen, Brigitta Notoatmodjo sebesar 12,59 persen, Pramana Budihardjo sebesar 0,002 persen, masyarakat 18,09 persen, program ESA sebesar 0,09 persen dan waran seri I sebesar 9,09 persen.
Advertisement
Rencana Jadwal IPO
Perseroan mencatat pendapatan tumbuh 23,54 persen menjadi Rp 102,57 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,02 miliar. Laba periode berjalan naik462,76 persen menjadi Rp 5,65 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1 miliar.
Total aset naik menjadi Rp 122,73 miliar pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 95,31 miliar. Perseroan membukukan liabilitas Rp 74,35 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 59,47 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 48,37 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 35,84 miliar.
Rencana jadwal IPO:
-Perkiraan masa penawaran awal pada 30 Juni-6 Juli 2022
-Perkiraan tanggal efektif pada 15 Juli 2022
-Perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 19-21 Juli 2022
-Perkiraan tanggal penjatahan saham pada 21 Juli 2022
-Perkiraan tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik pada 22 Juli 2022
-Perkiraan tanggal pencatatan saham dan waran seri I di Bursa Efek Indonesia pada 25 Juli 2022
-Perkiraan awal perdagangan waran seri I pada 25 Juli 2022
-Perkiraan akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 21 Juli 2023
Di pasar tunai pada 24 Juli 2023
-Perkiraan awal pelaksanaan waran seri I pada 25 Januari 2023
-Perkiraan akhir pelaksanaan waran seri I pada 25 Juli 2023