Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI), di bawah pimpinan direksi baru menargetkan kapitalisasi pasar tembus Rp 13.500 triliun hingga 2026.
Analis BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra menilai bursa bisa mencapai target tersebut. Target tersebut diutarakan Direktur Utama BEI yang baru, yakni Iman Rachman. Iman memiliki pengalaman mumpuni di pasar modal, sehingga target yang ditetapkan itu mestinya telah melalui perhitungan yang matang.
Advertisement
"Target itu moderat. Saya rasa Pak Iman sudah perhitungkan secara detail karena beliau orang pasar modal,” kata Maxi kepada awak media di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Dia menuturkan, target tersebut sejalan dengan tren pencatatan saham di bursa. Asumsinya, jika saham tercatat lebih banyak, didukung harga dengan tren naik, kapitalisasi pasar saham juga akan terkerek.
"Jumlah emiten digenjot, harga saham juga naik. Dengan harga saham naik, market cap masing-masing emiten naik, maka pasar naik. Artinya indeks naik,” ujar dia.
Sebelumnya, direksi baru BEI menargetkan kapitalisasi pasar tembus Rp 13.500 triliun. Selain itu, bursa menargetkan jumlah investor tumbuh dua kali lipat dibandingkan saat ini. Sementara jumlah emiten juga diharapkan meningkat lebih dari 100 persen pada 2026.
Untuk saat ini, direksi baru BEI masih akan melanjutkan program direksi sebelumnya yang tengah berjalan. Terdapat sejumlah direksi yang tidak mengalami perubahan, sehingga kesinambungan dari program terdahulu dan yang akan datang diharapkan dapat berlangsung baik.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Resmi Jadi Dirut BEI, Iman Rachman Beberkan Rencana Strategis
Sebelumnya, Iman Rachman resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022–2026. Penunjukan disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BEI yang digelar Rabu, 29 Juni 2022.
Sehubungan dengan kepengurusan manajemen baru, Iman Rachman memiliki sejumlah rencana strategis untuk bursa. Salah satunya yakni terkait inovasi produk.
"Kami akan melakukan beberapa inovasi produk yang mungkin sudah terpikirkan tapi belum sempat dilakukan oleh direksi sebelumnya,” kata Iman dalam konferensi pers usai RUPS BEI, Rabu (29/6/2022).
Di samping itu, direksi baru akan melanjutkan program atau rencana direksi lama yang saat ini tengah berjalan. Mengingat sebagai direksi tidak mengalami pergantian, Iman yakin bisa memastikan keberlanjutan program sebelumnya dapat berjalan baik.
"Yang telah dikerjakan akan kita lanjutkan. Kedua tentu saja yang akan kita lakukan adalah bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. Jadi kami memang mengharapkan support dan dukungan dari semua stakeholder,” ujar Iman.
Hingga 2026, Iman sudah mengantongi sejumlah proyeksi. Sebagai contoh adalah kapitalisasi pasar diharapkan mencapai mencapai Rp 13.500 triliun, dengan jumlah investor meningkat sekitar lebih dari 2 kali dibandingkan dengan saat ini.
Sementara jumlah emiten juga diharapkan meningkat lebih dari 100 persen pada 2026. Lebih lanjut, proyeksi tersbut juga akan dikonsultasikan dengan OJK secara berkala.
"Jadi mungkin indikator-indikator ini yang juga kami kami harapkan bisa kami penuhi, dan bisa kami laksanakan dengan roadmap target setiap tahunan sampai dengan periode kami di 2026,” pungkasnya.
Advertisement
Susunan Direksi BEI 2022-2026
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja merampungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Rapat sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Direksi BEI periode 2018–2022, dan menyetujui pengangkatan Anggota Direksi Perseroan untuk masa bakti 2022–2026 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Anggota Direksi Perseroan terpilih, sesuai dengan surat OJK kepada Perseroan Nomor: S-101/D.04/2022 perihal Penetapan Calon Anggota Direksi Terpilih PT Bursa Efek Indonesia Masa Jabatan 2022–2026.
Adapun susunan Direksi Perseroan masa bakti 2022-2026 terpilih dalam Rapat yang telah memenuhi ketentuan Pasal 5 POJK 58 adalah sebagai berikut:
Direktur Utama: Iman Rachman
Direktur: I Gede Nyoman Yetna
Direktur: Irvan Susandy
Direktur: Kristian Sihar Manullang
Direktur: Sunandar
Direktur: Jeffrey Hendrik
Direktur: Risa Effennita Rustam
Agenda RUPS Lainnya
Selain penetapan direksi baru, rapat menyetujui laporan tahunan bursa untuk tahun buku 2021. Pada periode tersebut, BEI secara konsolidasi telah berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,29 triliun atau meningkat 41 persen dari pendapatan usaha pada 2020 sebesar Rp 1,62 triliun.
Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI adalah sebesar Rp 2,63 triliun atau meningkat 36,8 persen dari 2020 yang sebesar Rp 1,92 triliun. Jumlah beban BEI pada 2021 adalah sebesar 1,52 triliun atau naik 18,8 persen dari 2020.
Dari rincian tersbeut, BEI berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 881,41 miliar pada 2021 atau tumbuh 80,8 persen dibanding 2020.
Pada 2021, BEI membukukan nilai total aset sebesar Rp 9,45 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,9 persen dibanding 2020 dan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp 3,45 triliun atau menurun 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun total ekuitas BEI pada 2021 adalah sebesar Rp 5,99 triliun atau mengalami kenaikan 17,4 persen dari 2020.
Advertisement