Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda Minta Proses Naturalisasi Jordi Amat oleh PSSI Dibatalkan

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilaht banyak kejanggalan dalam proses naturalisasi pemain klub Malaysia Johor Darul Ta'zim, Jordi Amat, oleh PSSI.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 30 Jun 2022, 19:40 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta proses naturalisasi pemain klub Malaysia Johor Darul Ta'zim, Jordi Amat, yang dilakukan PSSI dibatalkan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda buka suara tentang pernyataannya menolak proses naturalisasi pemain klub Malaysia Johor Darul Ta'zim, Jordi Amat, yang dilakukan PSSI. Pernyataannya itu telah menuai pro dan kontra.

Untuk diketahui, dalam unggahan pada akun Instagram pribadinya, @Syaifulhooda, Rabu, 29 Juni 2022, Syaiful Huda mengunggah tulisan tangan dengan pesan, "Saya setuju naturalisasi Jordi Amat dibatalkan kita minta STY dan Kemenpora bersikap tegas."

Dia menegaskan jika penolakannya itu cukup beralasan karena melihat ada banyaknys kejanggalan. "Seremoni sudah dilakukan padahal proses administrasinya belum, juga belum proses politiknya," kata Syaiful Huda di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Politisi yang memiliki lingkup tugas di bidang pendidikan, olahraga, dan sejarah itu menambahkan hal tersebut juga didasari pemikiran jika naturalisasi harus benar-benar selektif.

"Jika merujuk pada data, sudah 12 tahun kita lakukan proses naturalisasi pemain sepak bola," tutur Syaiful Huda.

"Sedikitnya ada 36 pemain naturalisasi yang bermain untuk tim nasional kita. Tapi, faktanya belum satu pun prestasi membanggakan yang berhasil diukir, sekelas emas SEA Games atau juara Piala AFF," imbuhnya.

Syaiful Huda menjelaskan proses naturalisasi pesepak bola mulai berembus kencang ketika Cristian Gonzales memutuskan menjadi warga negara Indonesia pada 2010. Masuknya pemain asal Uruguay tersebut memang mengangkat level permainan Timnas Indonesai, meski belum mampu menorehkan prestasi.

"Meningkatnya level permainan tim nasional akibat masuknya Cristian Gonzales akhirnya membuat publik kian permisif terhadap proses naturalisasi yang disponsori oleh PSSI," ujarnya.

"Tanpa sadar sudah ada 36 pemain asing yang kita sahkan sebagai WNI dan ternyata tidak berkontribusi maksimal pada prestasi tim nasional sepak bola kita."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harus tepat

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. (Istimewa)

Syaiful Huda menginginkan naturalisasi pesepak bola harus ditempatkan pada substansi yang tepat. Pemain naturalisasi harus memiliki kedudukan spesial, yakni memilikipengalaman dan kemampuan lebih dibanding pesepak bola lokal.

"Saya memandang dari sisi sports governance. Sudah 35 pemain sepak bola yang dinaturalisasi, tapi prestasi sepak bola kita masih begitu-begitu saja. Artinya kebijakan naturalisasi yang dipercaya untuk meraih prestasi cepat, perlu dikaji ulang," ujar politisi PKB itu.

Dia menegaskan tidak anti terhadap naturalisasi pesepak bola demi prestasi tim nasional Indonesia. Hanya saja sistem dan roadmap dari alur naturalisasi perlu dimatangkan, agar dapat diukur seberapa berhasil naturalisasi yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.

"Jangan sampai obral naturalisasi tapi tanpa bukti prestasi memadai," tukas Syaiful Huda.

 


PSSI dan Menpora

PSSI logo (Liputan6.com/Abdillah)

Dalam polemik ini, Syaiful Huda tidak menempatkan para pemain naturalisasi sebagai satu-satunya pihak yang bersalah. Menurutnya, PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga harus membenahi target serta pembinaan sepak bola di Indonesia.

"Termasuk secara ketat menetapkan sekian indikator yang harus dipenuhi oleh pemain naturalisasi," pungkasnya.

Infografis Kisruh PSSI dan Pelatih Timnas Shin Tae-yong. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya