Saraswanti Indoland Development Patok Harga IPO Rp 200 per Saham

PT Saraswanti Indoland Development Tbk menawarkan sebanyak 340 juta saham biasa dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jul 2022, 21:37 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Saraswanti Indoland Development Tbk, perusahaan bergerak di usaha properti dan real estate menetapkan harga penawaran Rp 200 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, Jumat (1/7/2022), PT Saraswanti Indoland Development Tbk menawarkan sebanyak 340 juta saham biasa atau sebesar 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka IPO. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana IPO sebesar Rp 68 miliar.

Selain itu, secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 340 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan. Waran seri I ini efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak waran diterbitkan dengan 12 bulan berikutnya yang berlaku mulai 6 Januari 2023-6 Januari 2024.

"Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham dan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” tulis manajemen Saraswanti Indoland Development.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kebijakan Dividen

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun modal kerja itu antara lain terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembeliaan persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening.

Perseroan pun akan membayar dividen maksimal 20 persen dari laba bersih setelah pajak perseroan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 yang akan dibagikan pada 2023. Rencana pembagian itu akan dibagikan dengan memperhatikan kondisi keuangan dan kemampuan perseroan.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Adapun setelah IPO dan waran, pemegang saham perseroan antara lain PT Saraswanti Utama Tbk sebesar 59,74 persen, Bogat Agus Riyono sebesar 14,94 persen, Umar Rahmadhani sebesar 3,88 persen, Hari Gunawan Lianto sebesar 3,58 persen. Kemudian Ulya Abdilah sebesar 3,14 persen, Nadia Citranti Andanni sebesar 2,84 persen, masyarakat sebesar 5,94 persen dan waran seri I sebesar 5,94 persen.


Jadwal IPO

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2022

-Masa Penawaran Umum pada 1-5 Juli 2022

-Tanggal Penjatahan pada 5 Juli 2022

-Tanggal Distribusi Saham dan Waran seri I secara elektronik pada 6 Juli 2022

-Tanggal Pencatatan Saham dan Waran seri I pada 7 Juli 2022

-Akhir perdagangan waran seri I-pasar regular dan negosiasi pada 4 Januari 2024

-Akhir perdagangan waran seri I-pasar tunai pada 5 Januari 2024

-Awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Januari 2023

-Akhir pelaksanaan waran seri I pada 6 Januari 2024

-Akhir masa berlaku waran seri pada 6 Januari 2024

 

 

 


Rencana IPO

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Saraswanti Indoland Development Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha properti & real estate akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Pada aksi ini, perseroan membidik dana segar hingga Rp 68 miliar.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin (20/6/2022), PT Saraswanti Indoland Development Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 180— Rp 200 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 61,2 miliar atau sebanyak-banyaknya Rp 68 miliar melalui penawaran umum perdana.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan.

Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 setiap sahamnya dengan Harga pelaksanaan sebesar Rp 250. Pelaksanaan waran seri I dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan sampai dengan 12 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 6 Januari 2023 sampai dengan 6 Januari 2024.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya