Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok sedang memantau perkembangan kenaikan angka kasus Covid-19. Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan Rumah Sakit Anugerah Sehat Afiat (ASA) apabila warga membutuhkan isolasi terpadu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, kasus harian Covid-19 mengalami peningkatan mulai dari 91 kasus hingga 108 kasus per hari.
Advertisement
“Kita satu lokasi isoter, untuk isoter pun kita berada di RS ASA ya dengan kapasitas 80 bed,” ujar Dadang kepada Liputan6.com, Sabtu (2/7/2022).
Dadang menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 banyak pasien yang memilih untuk menjalani penyembuhan dengan isolasi mandiri. Hal itu dikarenakan penderita Covid-19 hanya memiliki gejala ringan sehingga tidak membutuhkan perawatan.
“Kemarin di RS ASA terisi hanya empat bed dari 80 bed, jadi yang gejala ringan hanya memilih isoman di rumah,” jelas Dadang.
Berdasarkan perkembangan Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit dinilai masih aman walaupun terjadi kenaikan. Menurutnya, BOR rumah sakit beberapa minggu ini dapat dikendalikan dan dinilai masih jauh dari standar keterisian.
“Untuk ICU 5,88 persen dan untuk isolasi 8,37 persen, jadi masih dibawah 10 persen untuk BOR nya,” terang Dadang.
Dadang mengungkapkan, penyebab kenaikan kasus Covid-19 belum diketahui pasti, apakah dari Omicron varian BA.5 atau yang lain. Hal itu dikarenakan pemeriksaan sub varian BA.5 menggunakan laboratorium milik Kementerian Kesehatan.
“Untuk pemeriksaan BA.5 itu harus melalui Whole Genome Sequencing Kemenkes, hanya Kemenkes yang punya laboratoriumnya,” ungkap Dadang.
Dadang menegaskan, berdasarkan hasil dari WGS Kementerian Kesehatan terjadi penambahan satu orang terpapar BA.5. Penambahan tersebut merupakan warga Kecamatan Cimanggis sehingga total warga yang terkonfirmasi BA.5 sebanyak lima orang.
“Kalau kita lihat peningkatan kasus minggu ini ada kemungkinan Omicron BA.5 tapi secara faktual data BA.5 di Kota Depok lima orang,” tegas Dadang.
Dadang menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 berasal dari perjalanan para pekerja. Tanpa disadari para pekerja menularkan kepada keluarga karena kurangnya protokol kesehatan saat kembali ke rumah.
“Tetap waspada dan jaga protokol kesehatan usai beraktivitas di luar rumah,” pungkas Dadang.
Wagub DKI Sebut BOR RS Covid-19 di Jakarta Naik Jadi 14 Persen
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa tingkat keterpakaian tempat tidur (bed occupancy rate / BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Ibu Kota mencapai 14 persen dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kalau lihat datanya, ini tempat tidur atau BOR meningkat menjadi 14 persen di mana dari 3.732 unit tempat tidur yang tersedia, terpakai sebanyak 504 unit," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Sementara untuk Unit Rawat Intensif (ICU) pada RS rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan hingga sekitar 11 persen, di mana dari 621 unit tempat tidur yang tersedia, sudah terpakai 69 unit.
"Hal ini, menyusul kondisi Covid-19 yang sampai hari ini memang ada peningkatan ya per hari ini ada 1.255 positif," ucap Riza, seperti dikutip dari Antara.
Terkait dengan peningkatan keterpakaian tempat tidur tersebut, Riza memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah bersiap untuk mengoptimalkan berbagai infrastruktur penanganan Covid-19.
"Fasilitas pendukung untuk penanganan Covid-19 akan kami tingkatkan seperti laboratorium, rumah sakit, tenaga kesehatan semuanya ya," ujar Wagub DKI.
Politikus Gerindra ini menyebut, terjadinya peningkatan kasus Covid-19 ini tidak lepas dari adanya kebijakan pelonggaran aturan pembatasan. Karena itu, dia meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, meski Covid-19 cenderung terkendali.
"Saya mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, disiplin, dan bertanggung jawab," ucap Riza.
Diketahui berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang masuk Jumat ini, jumlah kasus aktif atau orang yang masih dirawat/isolasi sebanyak 9.545 orang dengan sebanyak 1.100 orang merupakan kasus baru.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung sejak Maret 2020, total orang yang dinyatakan telah sembuh ada sebanyak 1.245.980 dengan tingkat kesembuhan 98 persen, dan sebanyak 15.316 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.
Advertisement
Pemerintah Pertimbangkan Perketat Penggunaan Masker
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 yang terpantau terjadi belakangan ini membuat aturan penggunaan masker kembali diperketat, termasuk di luar ruangan.
"Kalau masker, protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," tutur Ma'ruf di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/7/2022).
Menurut Ma'ruf, pemerintah tentu memiliki pertimbangan terkait naik turunnya level kewaspadaaan atas penyebaran Covid-19. Keseluruhannya tentu dapat mempengaruhi mobilitas warga setempat.
"Tapi kita berusaha supaya jangan sampai bisa terjadi kenaikan yang sampai levelnya menjadi naik. Karena tidak ingin mengurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada perkembangan ekonomi kita yang sudah baik-baik ini," jelas dia.