Waketum PKB: Koalisi PKB-Gerindra, Mesin Partai Langsung Bergerak

Kesepakatan kerjasama yang dibangun antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024 semakin matang.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Jul 2022, 09:06 WIB
Sekretaris Fraksi PKB DPR Jazilul Fawaid saat konferensi pers mengenai pernyataan sikap Fraksi PKB atas kisruh DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Kesepakatan kerjasama yang dibangun antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024 semakin matang.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, setelah pertemuan kedua elite parpol beserta ketua DPW PKB dan DPD Gerindra se-Indonesia di Jakarta pada Kamis malam (30/6/2022), mesin partai kedua parpol saat ini juga langsung tancap gas hingga di tingkat bawah.

”Ternyata animo dari para pengurus dan publik atas kerjasama yang disepakati antara PKB dan Gerindra ini luar biasa. Mereka langsung berjalan, langsung gerak. Mesin politik PKB dan Gerindra sama-sama langsung hidup. Itu menurut saya petanda yang baik. Artinya PKB dan Gerindra sama-sama memiliki keyakinan untuk menang. Dua mesin politik ini begitu connect dan langsung jalan,” ujar Gus Jazil kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).

Gus Jazil mengatakan bahwa sejak awal kesepakatan kerjasama, kedua partai sudah memiliki hitung-hitungan yang kuat bahwa ketika dua kekuatan besar ini bersatu dengan mengusung duet Prabowo-Muhaimin atau Muhaimin-Prabowo maka hasilnya akan sukses di Pemilu 2024.

”Gus Muhaimin dan Pak Prabowo ini sama-sama ketua umum parpol. Keduanya punya mesin komando kepada struktur partai sampai tingkat bawah. Masing-masing punya plus minusnya, tapi kami sudah berhitung. Gus Muhaimin dan Pak Prabowo, punya dua kekuatan yakni sama-sama ketum parpol. Soal siapa nanti yang menjadi capres atau cawapres, tinggal dibicarakan,” katanya.

Menurutnya, bertemunya dua kekuatan in didasari atas keyakinan yang kuat dari kedua belah pihak bahwa ketika dua kekuatan ini bertemu maka akan menjadi kekuatan yang dahsyat.

”Kami sama-sama yakin, PKB-Gerindra bersatu akan menang, meskipun selama ini PKB dan Gerindra belum pernah berkoalisi. Jadi, koalisi ini dibangun untuk menang, bukan hanya untuk bisa nyalon. Kalau cuma untuk bisa menjadi calon, PKB punya banyak pilihan,” katanya.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan, selama ini PKB dari pemilu ke pemilu hanya menjadi pengusung. Pada Pilpres 2019 lalu, misalnya, KH Ma’ruf Amin yang berpasangan dengan Joko Widodo memang diusung oleh PKB.

”Tapi Kiai Ma’ruf Amin bukan ketua umum. Hari ini, Gus Muhaimin sebagai ketum PKB yang diberikan amanat oleh partai untuk maju dalam pilpres 2024. Gus Muhaimin dan Pak Prabowo ini kombinasinya sudah cocok. Sama-sama ketua umum, punya pengalaman mengelola partai, punya penggalaman menggerakkan organisasi. Pak Prabowo juga diterima oleh para kiai, Pak Muhaimin juga memiliki hubungan yang baik dengan kiai dan para tokoh nasionalis yang lain,” tuturnya.

Disisi lain, ia memastikan koalisinya tidak menutup diri terhadap kemungkinan bergabungnya parpol lain dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini. ”Juga bersepakat untuk tetap membuka kerjasama dengan parpol-parpol lain seperti PKS atau lainnya. Kami sepakat untuk tidak menutup partai lain bergabung,” pungkanya.


PKB: Gambar Prabowo - Cak Imin Sudah Banyak di Angkot-angkot

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut, pihaknya sudah bergerak menyosialisasikan pasangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024. Menurutnya, strategi untuk kemenangan pilpres terus berjalan.

"Ya deklarasi resmi, kalau yang enggak resmi kan ini jalan terus. Semua foto-foto sudah dipasang, teman-teman sudah bergerak," ungkap Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Jazilul mengaku, gambar Prabowo dan Cak Imin sudah banyak ditempel pada angkutan umum. Contohnya di daerah Jawa Barat.

"Bergerak, malah di angkot-angkot  itu sudah mulai banyak. Coba di Jabar itu, di angkot-angkot," ungkapnya.

Jazilul mengatakan, selain Gerindra, pihaknya masih membuka komunikasi. Kata dia, masih banyak partai-partai yang belum ada kristalisasi semisal Demokrat, NasDem, PKS termasuk PDI Perjuangan.

"Dengan Gerindra tidak butuh partai lagi sebenarnya. Cuma untuk kepentingan kebersamaan, makin banyak elemen di situ makin bagus untuk membangun bangsa ini. Tapi kalau untuk lincah-lincahan berdua aja sudah lebih lincah," kata dia.

"Berdua PKB dan Gerindra 23 persen, begitu resmi, mesin dihidupkan, gerak lebih lincah. Nanti kalau ada yang mau bergabung silahkan menjadi pengusung, orang masih 1,5 tahun (pilpres)," pungkasnya.

Jazilul optimis, Prabowo akan menang di pilpres 2024 jika dipasangkan dengan Muhaimin, kendati Prabowo selalu kalah dalam 3 kali Pilpres.

"Oh (Prabowo Gerindra) kalau bersama PKB dan Gus Muhaimin Insya Allah menang," kata Jazilul.

Menurutnya, bila Gerindra berkoalisi dengan PKB akan menjadi sejarah baru. Sebab, Gerindra dan PKB belum pernah berkoalisi dalam ajang pilpres.

 


Yakin Prabowo -Cak Imin Menang

"Kan selama ini, gini ya ini kan baru pertemuan kali pertama, seandainya jadi berkoalisi, berjodoh koalisi PKB dengan Gerindra, seumur-umur. Nah PKB di tempat yang menang terus, Gerindra di tempat yang kalah terus," tuturnya.

Jazilul menyampaikan, kombinasi Gerindra-PKB akan menjadi hal menarik. Bagi PKB berkoalisi dengan Gerindra menjadi tantangan tersendiri.

"Ini menarik ini, kita buktikan 2024 ketemu hokinya sama-sama menang," kata Wakil Ketua MPR itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya