Mengenal Wasit Robot di Piala Dunia 2022, Teknologi Semi Otomatis Offside

Menurut ESPN, Liga Inggris bisa memperkenalkannya di musim 2023/2024 jika semuanya berjalan dengan baik di Piala Dunia.

oleh Muhammad Yanto diperbarui 02 Jul 2022, 21:45 WIB
Wasit Jerman, Deniz Aytekin, mengecek layar VAR (Video Assistant Referee) pada laga persahabatan antara Inggris versus Italia di London, 27 Maret 2018. (AFP/Ian Kington)

Liputan6.com, Jakarta FIFA telah menyetujui untuk menerapkan teknologi offside semi-otomatis untuk Piala Dunia 2022 Qatar yang akan berlangsung 21 November-18 Desember ini.

Fungsinya teknologi ini akan mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk menentukan off-side dengan akurat di setiap pertandingan Piala Dunia 2022.

Saat ini 70 detik adalah waktu rata-rata yang diperlukan lewat video assistant teferee [VAR]. Dan dengan adanya teknologi baru ini waktu bisa diringkat menjadi 25 detik.

Menariknya, Animasi 3D dari situasi offside akan ditampilkan di layar lebar stadion yang memungkinkan suporter melihatnya.

Nantinya, sebanyak 12 kamera ditempatkan di bawah atap stadion akan melacak 29 bagian tubuh setiap pemain. Sementara sensor akan ditempatkan di bola Adidas World Cup dan merekam data 500 kali per detik.

Teknologi kemudian akan memberi tahu para petugas. Delapan orang akan berada di ruang VAR setiap pertandingan di Piala Dunia Qatar untuk turnamen tersebut.

Setelah diketahui hasilnya, VAR akan meneruskannya ke wasit. Wasit kemudian bisa mengeceknya lagi lewat layar di pinggir lapangan, untuk membuat keputusan final soal offside atau tidaknya seorang pemain.

FIFA melakukan uji coba teknologi ini di Piala Dunia Antarklub. Menurut ESPN, Liga Inggris bisa memperkenalkannya di musim 2023/24 jika semuanya berjalan dengan baik di Piala Dunia.


Evolusi Sitem VAR

Gianni Infantino terpilih sebagai Presiden FIFA 2016-2020 dalam Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Jumat (26/2/2016). (AFP/Fabrice Coffrini)

Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, teknologi off-ide semi-otomatis adalah evolusi dari sistem VAR yang telah diterapkan di seluruh dunia.

"Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, dan penggemar yang akan berangkat ke Qatar akhir tahun ini, dan FIFA bangga dengan pekerjaan ini, karena kami menantikan dunia melihat manfaat dari teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia 2022." katanya, dilansir Goal.

"FIFA berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan permainan sepak bola di semua tingkatan, dan penggunaan teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia FIFA 2022 adalah bukti yang paling nyata," sambungnya.

Gianni Infantino meyakini, teknologi offside semi-otomatis akan membuat Piala Dunia 2022 semakin lancar dan sukses.

"Pada Piala Dunia FIFA 2018, FIFA mengambil langkah berani untuk menggunakan teknologi VAR di panggung terbesar dunia, dan itu telah terbukti menjadi kesuksesan yang tak terbantahkan." ucapnya.


Tenda Gurun di Piala Dunia

Batu karang 'Raouche' yang terkenal diproyeksikan dengan logo resmi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Beirut, Lebanon pada Selasa (3/9/2019). Lambang itu juga diluncurkan secara serentak di 24 kota besar lainnya di seluruh dunia. (AP Photo/Hussein Malla)

Sementara itu, pemerintah Qatar terus bersiap dan mengebut pengerjaan peniginapan untuk tamu-tamu Piala Dunia 2022

Data dari Lembaga Pariwisata Qatar, kini, Qatar saat ini memiliki 30.000 kamar hotel. Sebanyak 80 persen dari jumlah itu dialokasikan untuk pemain, wasit, media, dan tamu resmi FIFA lainnya.

Selain itu, Qatar juga menyiapkan sekitar 69.000 kamar non-hotel, villa dan apartemen-apartemen.

Kepala Akomodasi di Komite Tertinggi Pelayanan dan Hukum Penyelenggara Piala Dunia 2022, Omar Al-Jaber mengatakan, pihaknya juga telah menyediakan cadangan 100.000 kamar lagi untuk orang-orang yang datang menyaksikan pertandingan Piala Dunia.

Menariknya, dari berbagai macam penginapan yang disediakan, Qatar juga menyiapkan seribu tenda untuk para tamu. Tenda tersebut lekat dengan ciri khas suku asli Qatar, Bedouin dan berada di gurun.

Tujuannya, agar orang yang menginap di tenda tersebut dapat menikmati sensasi yang berbeda dari penginapan lainnya.

 


Harga Bintang Lima

Orang-orang melintasi layar yang menampilkan logo Piala Dunia Qatar 2022, di jalanan New Arbat, pusat kota Moskow di Rusia, Selasa (3/9/2019). Logo tersebut ditampilkan di ruang publik di Qatar dan kota-kota besar seluruh dunia. (AP Photo/Pavel Golovkin)

Meski berupa tenda, Omar Al-Jaber mengatakan 200 dari 1.000 tenda Bedouin di padang pasir itu dijadikan tenda kelas mewah bagi para tamu Piala Dunia 2022.

Memang tak dijelaskan secara gamblang biaya menginap di tenda tersebut. Namun, Omar mengisyaratkan bahwa tenda tersebut ditarif dengan harga yang mahal.

"Terkini, kami menyiapkan seribu tenda untuk para tamu," kata Omar Al-Jaber, dilansir Dmarge, Jumat (17/6/2022).

"Kami memberikan kesempatan bagi para suporter menikmati sensasi tinggal dan gaya hidup di gurun," ucap Omar Al-Jaber.

Sementara untuk satu kamar apartemen berisi dua ruang tidur berbanderol 390 dollar AS atau setara dengan Rp5,6 juta per malam.

Kemudian kamar kelas suite di kapal-kapal pesiar ada di kisaran harga 1.650 dollar AS atau Rp 23,76 juta per malam. "Harga-harga itu akan berlaku mulai November 2022," ucap Omar Al-Jaber


Disiarkan Emtek Grup

Emtek pemegang hak siara Piala Dunia 2022 (Liputan6)

Piala Dunia 2022 Qatar bisa disaksikan pecinta sepakbola di Tanah Air dengan mudah.

Pasalnya, Emtek Grup sebagai pemegang hak sial bakal menghadirkan pertandingan-pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 melalui stasiun televisi Indosiar, SCTV, O Channel, Mentari TV dan live streaming Vidio. Juga di Nex Parabola dan Champions TV.

Berita-berita terbaru seputar turnamen akbar empat tahunan tersebut juga bisa didapatkan melalui bola.liputan6.com.

 

Trafik kunjungan e-commerce saat Piala Dunia 2018 (Infografis: Shopback)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya