Liputan6.com, Solo - Grojogan Sewu Tawangmangu merupakan kawasan dataran tinggi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Grojogan Sewu yang memiliki arti air terjun seribu itu memilik banyak cerita mistis dan mitos yang diyakini masyarakat sekitar.
Sebagian masyarakat meyakini, orang akan kualat jika melanggar hal-hal yang menjadi larangan di destinasi yang memiliki 1250 anak tangga itu.
Dari informasi yang dihimpun dari Liputan6.com dari para pedagang dan masyarakat di sekitar lokasi Grojogan Sewu, ada cerita mitos seperti jika melintas di jembatan kecil depan Grojogan Sewu itu sepasang kekasih diyakini masyarakat akan berpisah atau putus.
Beberapa tahun silam ada sepasang muda mudi berpacaran belibur di obyek wisata tersebut dan melintas di jembatan depan air terjun yang sangat deras yang akhirnya dinamakan Grojogan Sewu itu, tak hanya melintas mereka juga berfoto di jembatan yang dinamai Kreteg Pegat (jembatan putus) tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menurut cerita masyarakat, tak berselang lama salah satu dari pasangan tersebut datang lagi ke Grojogan Sewu dan bercerita bahwa gara-gara melintas di jembatan kayu itu dirinya dan sang kekasih putus cinta.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jadi Lokasi Wisata Favorit Warga Jawa Tengah
"Waktu itu pernah ke Grojogan Sewu, terus foto-foto dan melintasi jembatan kecil depan air terjun itu. Gak terfikir mitos yang selama ini beredar, entah ini kebetulan atau memang mitos itu nyata. Saya dan pacar saya beberapa bulan setelah dari situ bubaran (putus cinta). Padahal saat itu udah merencanakan untuk menikah," kata Micki warga Kabupaten Sukoharjo ditemui di area Grojogan Sewu Tawangmangu, Sabtu (2/7/2022).
Tak hanya mitos putus cinta. Jika berpacaran datang ke Grojogan Sewu dan melintas di jembatan kayu depan air terjunnya putus, ada cerita mistis lain yang menjadi cerita masyarakat sekitar.
Kreteg pegat yang memiliki mitos membuat pasangan putus hubungan itu, sering tampak seorang kakek yang diyakini sebagai penunggu jembatan. Sosok itu akan muncul ketika menjelang malam atau ketika kawasan Grojogan Sewu dipenuhi kabut.
Air terjun Grojogan Sewu yang sangat deras itu diyakini warga sekitar menjadi tempat berkumpulnya makhluk tak kasat mata, dan menjadi pertemuan makhuk gaib dan arwah atau roh para leluhur yang tinggal di Pulau Jawa.
Tak heran, beberapa kali pernah ada kejadian mistis seperti kesurupan atau diganggu penunggu Grojogan Sewu.
Advertisement
Disambut Kawanan Monyet Liar
Di beberapa titik Grojogan Sewu juga dipercaya masyarakat dihuni oleh berbagai jenis makhluk halus mulai dari kuntilanak, kakek tua dan sosok kiai yang disebut warga Kiai Bala Dewa.
Grojogan Sewu adalah tempat sakral. Apabila kita datang dengan cara tidak sopan atau cenderung menantan para penunggu di sana, akan membuat sial sang penantang yang akan dibawa ke alam lain dan dibuat tersesat.
Sementara itu, Grojogan Sewu adalah destinasi wisata di daerah Karanganyar yang menjadi destinasi paling diburu wisatawan dari wilayah Jawa tengah, bahkan dari daerah lain. Grojogan Sewu memilik dua pintu masuk di mana anda akan diberikan pilihan melewati 1.250 anak tangga atau memilih lewat pintu masuk yang lainnya.
Pintu masuk tersebut, jauh lebih rendah dan tidak terlalu tinggi bisa langsung menjangkau lokasi air terjun berada. Pintu masuk kedua ini disarankan untuk wisatawan lanjut usia, anak kecil dan wanita.
Puluhan ekor monyet liar siap menyambut kedatangan pengunjung yang tiba di Grojogan Sewu, jika anda ingin berkunjung ke sana dan tidak menjadi pusat perhatian kawanan monyet liar itu, jangan membawa makanan atau barang-barang yang disukai oleh mereka.