Liputan6.com, Cilacap - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi ke Rusia dan Ukraina dalam upaya perdamaian dinilai sejumlah kalangan gagal. Pangkal soalnya, Rusia tetap melakukan invasi ke Ukraina.
Namun hal ini ditampik oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Melalui akun Facebook terverifikasi miliknya, Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid ini menyatakan bahwa kunjungan Jokowi dalam misi perdamaian tidak dapat sepenuhnya dikatakan gagal. Sebab banyak hal lain yang perlu diselesaikan terkait konflik Rusia-Ukraina yakni upaya penyelamatan pasokan makanan dan energi.
Baca Juga
Advertisement
“Misi Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina-Rusia tidak bisa ditafsirkan gagal hanya karena Putin tetap melakukan serangan ke Ukraina. Dalam pengamatan saya, banyak sasaran lain yang ingin dicapai oleh Presiden selain menghentikan konflik bersenjata, yang tidak kalah pentingnya, misalnya, mengamankan rantai pasokan makanan dan enerji,” tulis Yenny Wahid, dikutip Sabtu (2/7/22).
Menurut Yenny, berkaitan dengan makanan, Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor tepung gandum. Oleh karena itu, misi Jokowi ialah menyelamatkan pasokan gandum, khususnya ke Indonesia agar tidak terjadi kenaikan harga seperti minyak goreng.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Gandum dan Pupuk
“Indonesia adalah salah satu pengimpor terbesar tepung gandum karena rakyat kita doyan makan mie instan. Nah Presiden Jokowi memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina bisa keluar ke pasar bebas termasuk ke Indonesia, agar tidak terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti kasus minyak goreng,” imbuhnya
Selain makanan, pupuk yang merupakan kebutuhan vital bagi petani di mana pasokannya dari Rusia dan Ukraina. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya sebagai petani, maka memperjuangkan pasokan pupuk supaya aman merupakan sebuah keharusan.
“Termasuk juga pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina karena ini akan berakibat pada nasib petani,” kata dia.
Yenny mengapresiasi sosok Jokowi yang mampu diterima oleh kedua belah pihak yang sedang konflik. Tentunya hal ini tidak semua orang dapat melakukannya.
“Tidak banyak orang bisa diterima dua belah pihak, karena kita mesti berbangga presiden kita mampu melakukan terobosan,” tulis Yenny.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement