Jumlah Pendaftar Haji Jatim Terus Meningkat, Khofifah Minta Kuota Ditambah

Jumlah pendaftar haji di Jatim terus bertambah. Yakni, sampai 21 Oktober 2021 sudah sebanyak 79.649 warga Kota Sidoarjo yang mendaftar haji dan menunggu keberangkatan ke Tanah Suci.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2022, 12:00 WIB
Khofifah foto bersama jemaah haji Jatim sebelum berangkat ke Tanah Suci. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap kuota haji untuk Indonesia pada tahun berikutnya bisa terus meningkat sehingga umat Islam yang berangkat ibadah ke Tanah Suci menjadi lebih banyak setiap tahunnya.

"Apalagi saat ini sudah sangat banyak yang masuk daftar antre, terlebih di Jatim," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, dilansir dari Antara, Sabtu (2/7/2022).

Tahun ini, kuota haji Indonesia mencapai 100.051 orang, kemudian beberapa hari lalu mendapat kuota tambahan sebanyak 10.000 orang dari Pemerintah Arab Saudi.

Khusus di Jatim, pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini total yang berangkat dari embarkasi Juanda sebanyak 16.585 orang, yang 148 orang di antaranya adalah petugas.

Seluruh jamaah tergabung dalam 38 kelompok terbang (kloter), yang pertama kali berangkat pada 4 Juni 2022, dan kloter terakhir 3 Juli 2022.

Sedangkan, untuk kedatangan jamaah haji dijadwalkan kloter pertama tiba pada 15 Juli 2022 dan kloter terakhir masuk Asrama Haji pada 14 Agustus 2022.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, Kabupaten Sidoarjo menjadi daerah dengan jumlah pendaftar haji paling banyak di Indonesia yang bisa diberangkatkan tahun 1443 Hijriah kali ini.

Sementara itu, jumlah pendaftar haji di Jatim terus bertambah. Yakni, sampai 21 Oktober 2021 sudah sebanyak 79.649 warga Kota Sidoarjo yang mendaftar haji dan menunggu keberangkatan ke Tanah Suci.

Ribuan jamaah calon haji Sidoarjo tersebut terdiri atas warga yang mendaftar haji reguler mencapai 77.639 orang, lalu haji khusus (dulu ONH Plus) sebanyak 2.010 orang.

"Haji khusus itu mereka para calon haji khusus mendaftar pada travel penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) dengan biaya lebih tinggi, namun masa tunggunya lebih singkat. Rata-rata mereka telah menunggu selama 8–9 tahun,” ucap Khofifah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Penyumbang JCH Terbanyak

Lebih lanjut disampaikan Gubernur, antusiasme masyarakat Jatim untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, terutama setelah ibadah haji ditiadakan selama dua tahun karena pandemi COVID-19.

Berdasarkan data dari Kemenag Jawa Timur pada tahun 2021, lima kabupaten/kota di Jawa Timur tercatat menjadi penyumbang JCH terbanyak se-Tanah Air.

Kelima kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan.

“Minat warga Jatim untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi. Bahkan saat ini yang terus menanyakan kapan haji bagi warga di atas usia 65 tahun juga cukup banyak,” katanya.

“Kami optimistis bahwa ini akan menjadi penanda bangkitnya ekonomi Jatim di masa pandemi yang belum berakhir,” tambah orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Infografis Perbandingan Biaya Ibadah Haji 2019 hingga 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya