Cara Cegah Plak Gigi Kata Pakar, Jangan Lewat 8 Jam untuk Sikat Gigi Sehabis Makan

Plak gigi terbentuk dari sisa makanan yang menempel pada gigi. Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan akan berubah menjadi lapisan lengket atau lunak jika dibiarkan lebih dari delapan jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi cara menyikat gigi untuk anak. Credits: pexels.com by cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Plak gigi menjadi salah satu masalah selain gigi bolong yang kerap dikeluhkan masyarakat. Selain mengganggu penampilan, plak gigi juga dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan mulut dan gusi.

Guna menghindari munculnya plak gigi, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Usman Sumantri, M.Sc menganjurkan untuk rutin menyikat gigi tidak lebih dari delapan jam setelah makan.

"Jangan menunggu sampai delapan jam untuk menyikat gigi, terutama setelah makan. Kalau itu dilakukan, saya yakin tidak akan terjadi (gigi berlubang)," ujar Usman, Sabtu (2/7/2022) dilansir Antara.

Usman menjelaskan, plak gigi terbentuk dari sisa makanan yang menempel pada gigi. Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan akan berubah menjadi lapisan lengket atau lunak jika dibiarkan lebih dari delapan jam.

Selain itu, jika sisa makanan tidak segera dibersihkan, maka plak akan mengeras dan sulit dihilangkan. Lapisan plak itu dipenuhi bakteri yang bisa merusak email atau lapisan paling luar gigi. Kondisi itulah yang bisa menyebabkan gigi berlubang.

Usman juga menganjurkan masyarakat untuk rutin memeriksakan kondisi kesehahtan gigi dan mulut setidaknya enam bulan sekali meski tidak ada keluhan khusus.

Menurut penelitian, lanjutnya, orang cenderung mengalami penambahan lubang pada gigi dalam waktu enam bulan jika kurang melakukan perawatan.

Menurutnya, gigi berlubang merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling umum ditemui pada masyarakat Indonesia. Diperkirakan sekitar 70 sampai 78 persen masyarakat mengalaminya. 

 


Masalah Gigi Tanggal

Jika tak tertangani dengan baik, kata Usman, gigi berlubang bisa menjadi permasalahan serius.

"Sudah bolong, dia diam saja, kemudian makanan masuk, maka lubangnya bertambah besar, bisa kena saraf. Kalau sudah kena saraf, giginya lama-lama mati," ujarnya. 

Gigi yang sudah mati dan tidak ditangani, kata Usman, juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti memicu masalah pada ginjal atau jantung. Apalagi jika dibarengi faktor penguat (reinforcing factors).

Masalah gigi dan mulut lainnya yang juga lazim ditemui pada masyarakat Indonesia yakni gigi tanggal. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, rata-rata masyarakat Indonesia sudah kehilangan dua gigi pada usia 35-44 tahun. Lalu, rata-rata kehilangan 11 gigi pada usia 65 tahun.

Mengenai makan makanan manis seperti cokelat dan es krim, Usman mengatakan boleh saja asalkan kemudian menyikat gigi minimal dua kali.

"Boleh makan cokelat, boleh makan es krim, tapi sikat gigi minimal dua kali. Itu anjurannya. Sebelum tidur dan setelah sarapan. Itu saja. Jangan lebih dari delapan jam, nanti dia (sisa makanan) mengendap," ujarnya mengingatkan.

 


Sikat Gigi 30 Menit Setelah Makan

Dalam kesempatan berbeda, spesialis konservasi gigi Dewi Isroyati dari Universitas Indonesia mengatakan, harus ada jeda dari waktu makan dan menyikat gigi. Setidaknya jeda tersebut 30 menit agar kandungan asam yang berasal dari glukosa sudah menurun.

"Glukosa dari makanan menghasilkan asam di rongga mulut yang menyebabkan hilangnya ion, membuat gigi dapat berlubang, kandungan asam akan turun dalam 20-30 menit," kata Dewi, mengutip Antara.

Jika menyikat gigi dilakukan persis setelah makan, kandungan asam dalam rongga mulut masih banyak. Hal itu justru akan menyebarkan asam ke seluruh gigi akibat disikat. Itulah mengapa, waktu terbaik menyikat gigi adalah ketika kandungan asam sudah menurun.

"Baru saat itu kita sikat gigi untuk bersihkan sisa asam," kata Dewi.


Pilih Sikat Gigi Berbulu Lembut

Dewi pun mengingatkan untuk rajin menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur karena sisa asam yang tidak dibersihkan juga bisa berakibat buruk bagi gigi. Asam yang menetap akan menyebabkan proses demineralisasi atau hilangnya ion dalam rongga mulut.

Lalu, dia mengatakan, tekanan saat menyikat gigi pun harus perhatikan. Pasalnya, tekanan yang berlebihan bisa menimbulkan masalah abrasi gigi. Memilih sikat gigi dengan bulu lembut dan ujung kecil disarankan, sehingga dapat lebih menjangkau ujung gigi sehingga rongga mulut lebih bersih.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya