Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi SiberKreasi mengadakan webinar literasi digital Indonesia Makin Cakap Digital 2022. Melalui tajuk #JEMPOLWARAS, SiberKreasi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak semua orang untuk berpikir sebelum mengetik. Serta melatih kecakapan dalam berkomunikasi di media digital.
Program ini juga bertujuan untuk menciptakan serta mengembangkan pola pikir kritis dan kreatif masyarakat sehingga tidak terjerumus oleh hal-hal negatif yang berbasis digital. Tema yang diangkat di webinar ini adalah ‘Guru Favorit di Medsos, Favorit di Kelas’. Tujuannya untuk memberikan pemahaman menggunakan aplikasi media sosial secara maksimal. Khususnya bagi tenaga pendidik di Kota Semarang.
Ada tiga narasumber yang hadir. Di antaranya, Rizqi Mulyantara (praktisi digital marketing dan CEO DigiTiket), Nia Nurdiansyah (woman empowerment coach dan relawan TIK Kominfo, Semarang), dan Kalingga Apriliya Mayani (guru dan TikTok Influencer).
Webinar dibuka oleh Dinda selaku moderator dan dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Semuel Abrijani Pengerapan selaku Dirjen Aplikasi Kominfo.
Baca Juga
TikToker Popo Barbie Dikabarkan Meninggal Dunia, Ibunda: Itu Bohong, yang Benar Masuk Rumah Sakit
Cinta Laura Senang Bergabung dalam Kampanye Serunya Belajar Ada di TikTok untuk Majukan Pendidikan Indonesia
Video Perpisahan Agoye Mahendra Karena Sinetronnya Tamat Viral di TikTok, Disaksikan Hingga 2,8 Juta Kali
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Materi
Materi pertama disampaikan oleh Rizqi Mulyantara. Ia menjelaskan, berdasarkan data dari We Are Social 2022, lebih dari 191 juta atau hampir 70%, pengguna internet di Indonesia sudah menggunakan berbagai macam media sosial. Whatsapp menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia di semua kalangan. Disusul oleh Instagram, Facebook dan TikTok.
“Data terbaru juga melampirkan bahwa pengguna Facebook didominasi oleh orang-orang berusia 25 - 40 tahun. Sedangkan Instagram, didominasi oleh generasi milenial dan gen-Z. Sehingga dalam membuat konten di media sosial, seseorang juga perlu melihat tujuan dan target yang akan dicapai. Serta memaksimalkan fitur-fitur yang disediakan, agar pesan dan tujuan tersampaikan secara optimal,” ujar Rizky, saat materi.
Sementara, Nia Nurdiansyah, pembawa materi kedua menjelaskan pentingnya personal branding meliputi tiga hal paling penting. Mulai dari Competency, Connectivity, dan Creativity. Dalam paparannya, Nia menjelaskan, seseorang dapat melakukan branding personal melalui konten yang dibuat dan diunggah ke platform media sosial masing-masing.
Advertisement
Pentingnya Personal Branding
Senada dengan Nia, Kalingga, pemateri ketiga juga menyatakan pentingnya personal branding. Di mana, seseorang akan lebih mudah untuk dicari dan dikenal. Baik secara individu, karya, atau profesinya. Adapun, materi yang dipaparkan Kalingga berfokus pada optimalisasi peran pendidik melalui misi tersembunyi di era digital.
Dalam era digital sekarang, yang didukung oleh banyaknya platform media sosial dan masing-masing dari pengguna, pendidikan dapat berpartisipasi untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar menggunakan pola pendidikan berbasis digital. Pola ini mulai banyak diterapkan di era pandemi tahun 2020. Di mana, banyak sekolah atau instansi pendidikan lain, yang awalnya melakukan kegiatan belajar tatap muka, beralih ke metode pembelajaran daring.
“Tantangan dalam perubahan sistem belajar mengajar dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Siswa dituntut beradaptasi cepat dengan perubahan era digital, di mana salah satu dampaknya adalah minat belajar siswa jadi turun. Perbedaan generasi dan jarak umur yang jauh jadi tantangan bagi para guru untuk menyesuaikan diri ke para siswa,” ungkap Kalingga.
Harapan
Lebih lanjut, kata Kalingga, guru jadi peran utama dalam bidang pendidikan untuk dapat mendidik dan memberi teladan bagi para murid. Seorang guru juga dapat memberi effort lebih untuk meningkatkan minat belajar para siswa. Mulai dari pembawaan materi, penanganan untuk para murid, sosialisasi, apresiasi, dan ciri khas dari pengajar atau guru.
Dalam webinar ‘Guru Favorit di Sosmed, Favorit di Kelas’, diharapkan setiap orang harus mampu beradaptasi dengan segala kondisi. Serta mampu mengembangkan potensi atau menciptakan peluang demi memajukan pendidikan di Indonesia.
Diketahui, Kemkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi SiberKreasi akan terus mengedukasi melalui program Indonesia Makin Cakap Digital. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program literasi digital lainnya dapat diakses melalui website info.literasidigital.id atau akun media sosial @siberkreasi (Instagram, TikTok, Twitter, YouTube & Facebook).
Advertisement